HOME SOSIAL BUDAYA RANTAU

  • Sabtu, 12 Juni 2021

Gubernur Mahyeldi, Bakaba Kampuang Dengan Warga Lampung Asal Sumbar

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, silaturahmi dengan warga Lampung asal Sumbar, Jumat (11/6/2021).
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, silaturahmi dengan warga Lampung asal Sumbar, Jumat (11/6/2021).

Bandar Lampung (Minangsatu) - Di masa wabah pandemi kegiatan usaha pertanian, peternakan, perikanan tidak terpengaruh sama sekali di Sumatera Barat. Ini juga terlihat dari kegiatan aktifitas ekonomi yang mampu mengoreksi laju perekonomian minus lebih 2 persen di awal-awal penanganan Covid -9, ada tren naik positif menjadi 1,19 persen. Dan saat ini ruang pasar ekspor terhadap kegiatan ketiga sektor (pertanian, peternakan, perikanan-red) ini amat terbuka lebar.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah pada acara silaturrahmi dengan warga Lampung asal Sumbar di Emersia Hotel Bandar Lampung, Jum'at (11/6/2021), seperti diterima minangsatu.com dari Biro Adpim Setdaprov Sumbar, Sabtu (12/6).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Asisten Perekonomian pemprov Lampung, Wali Kota Bandar Lampung, Bunda Eva Dwiyana, pimpinan Emersia, Merry Warti, Staf Ahli Gubernur Bidang Keuangan, Kadis Perikanan, Kadis LH, Ka DPM PTSP, Ka Balitbang, Kadis PUPR, Kabiro Pembangunan, Biro Adpim pemprov Sumbar, dan tokoh-tokoh masyarakat Lampung asal Sumbar.

Gubernur Sumbar juga menyampaikan dalam masa seratus hari ini (sejak dilantik 25 Februari 2021-red), pihaknya sudah melakukan pendekatan sinergritas ke pemerintah pusat. Ada 12 Menteri dan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin berkunjung ke Sumbar. "Kunjungan menteri ini telah melakukan berbagai hal pengembangan pembangunan daerah, pembangunan jalan layang Sitinjau Lauik, pembangunan teluk Tapang Pasaman Barat, pembangunan irigasi dalam mendukung produktif sektor pertanian dan termasuk pembangunan jalan Tol Padang - Pekanbaru yang telah berjalan 70 persen di Padang Pariaman," ungkap Mahyeldi.

Dikatakan, sektor pertanian yang mengkait dengan jagung, kebutuhan pakan ternak dan pengembangan produktifitas sektor pertanian lain akan dibuat Perda dan aturan-aturan lainnya. " Saat ini kita melakukan gerakan untuk mengkonsumsi hasil pertanian organik, gerakan meminum madu sebagai potensi lahan hutan sosial masyarakat. Di Sumbar ada 250 ribu hektar hutan sosial dengan manfaatkan hutan tanpa merusak hutan," ujarnya.

Mahyeldi juga menyampaikan, kemampuan fiskal Sumbar sebesar Rp1,5 triliun dari 5 juta penduduk. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp2,5 triliun. Ini memang belum sebaik daerah-daerah yang telah maju perekonomiannya. "Pada tahun 2020 hampir tidak ada pergerakan ekonomi di Sumbar dan terlihat tepuruk. Tahun 2020 tidak bisa dapat melakukan kegiatan pembangunan. Penanganan fokus pada Covid-19, sehingga kondisinya berdampak terhadap perekonomian Sumbar," ungkapnya.

Saat ini pemerintah daerah sedang mendorong Bank Nagari konversi ke sistem bank nagari syariah. Sudah ada dukungan dari BPJS, PLN, serta BUMN mendukung Bank Nagari konversi bank syariah, ada lampu hijau dari Qatar Bank untuk peguatan tabungan. "Butuh dukungan doa dan ikhtiar kita bersama dunsanak yang ada di ranah dan perantauan. Provinsi Sumbar dengan 590 ribu UMKM menjadi harapan bergerak lebih dahulu, karena lebih saparuh masyarakat Sumbar hidup berpendapatan dari usaha UMKM," katanya.

Pemprov Sumbar juga sedang berupaya keras menghidupkan kembali pasar-pasar dengan membangun dialog kepada beberapa negara melalui para perantau di kawasan Samudra Hindia, yakni negara Pakistan, India dan Timur Tengah, terhadap produk-produk Sumbar mendapat pasar yang baik.

Sementara itu Merry Warti, pimpinan Emersia Hotel dalam kesempatan itu menyampaikan, kunjungan kerja Gubernur Sumbar di 'Kota Bumi Dua Jurai' tentu untuk menambah ilmu pengetahuan dan melihat dari dekat perkembangan usaha tambak udang yang saat ini menjanjikan dari pasar lokal, nasional dan internasional. "Kami amat berterima kasih kepada Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi telah menetapkan Emersia Hotel sebagai tempat berdiskusi dan bertemu hari ini. Sebuah kebanggaan bagi kami sebagai warga Lampung asal minang yang rindu kampung halaman dimasa-masa pandemi Covid 19, sebab dilarang pulang kampung," ujarnya.

Merry juga menambahkan, warga Lampung asal Sumbar, selama 100 hari kerja gubernur Sumbar, masih terhalang pulang kampung karena sudah setahun lebih didera pandemi Covid-19. "Pada saat tahu kegiatan 100 hari kerja Gubernur Sumbar kami ingin sekali melihat sejauh apa program dan kegiatan yang akan dilakukan. Gubernur Buya Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy dalam menggerakkan semua potensi yang ada. Tapi kita yakin Sumbar lebih maju dari yang sudah-sudah," harapannya.

Wali Kota Lampung, Bunda Hj Eva Duiyana, yang urang awak jhga dalam kesempatan itu mengatakan, kunjungan Gubernur Buya Mahyeldi telah memberikan kebahagian dari taragak pulang membangun kampung halaman. "Warga Lampung asal Sumbar merupakan orang-orang yang bekerja memberikan kontribusi secara mantap untuk memajukan pembangunan daerah. Kota Bandar Lampung, semua gratis, kesehatan, sekolah gratis, perguruan pada tingkat SLTP dan SD. Itulah salah satu kebanggaan di Bumi Dua Jurai ini," ungkapnya.


Wartawan : Rilis/Adpim-Sbr
Editor : ranof

Tag :#100 hari kerja#Warga Lampung asal Sumbar#Silaturahmi#Gubernur#Sumbar#Mahyeldi#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com