HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN PASAMAN BARAT

  • Minggu, 20 Maret 2022

Gempa Pasaman Barat, Begini Kisah Kepala SDN16 Talamau, Nagari Kajai

Pengurus mesjid Nagari Kajai menerima infak keluarga besar PGRI dan IGTKI Sijunjung dihalaman mesjid yang rata dengan tanah
Pengurus mesjid Nagari Kajai menerima infak keluarga besar PGRI dan IGTKI Sijunjung dihalaman mesjid yang rata dengan tanah

Kajai (Minangsatu) - Berselang 27 hari, Ramadani, 55, dipercaya sebagai Walinagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Provinsi Sumbar, masyarakatnya dilanda bencana nesatapa yang sangat dahsyat, tepatnya, Jumat, 25 Februari 2022, sekitar pukul 08.15, nagarinya dihoyak gempa, berkekuatan 6,2 Skl. Sontak semua warga kalangkabut dan berhamburan menyelamatkan diri. Puluhan rumah, empat unit sekolah dan satu mesjid runtuh dan rata dengan bumi.

Begitulah sekelumit tragis yang keluar dari mulut sosok seorang kepala SDN16, Kecamatan Talamau, di Nagari Kajai, yang dipercaya oleh14 ribu jiwa, Sabtu (19/3/22) di hadapan Pengurus PGRI dan IGTKI Kabupaten Sijunjung, saat membezuk masyarakat Pasaman Barat, khususnya keluarga besar PGRI dan IGTKI Pasaman Barat, yang terdampak gempa di halaman kantor Walinagari Kajai.

Pagi Jumat yang cerah itu, ulas mantan bu guru olahraga ini, tak terlintas sedikitpun di benak semua warganya bencana yang memporak porandakan beberapa nagari yang ada disekitar Kajai. Malah di sekolah yang ada di kecamatan itu sedang berjalan aktifitas pembelajaran. Begitu gempa datang dan saling susul menyusul suasana menjadi hiruk dan semua warga panik. 

"Hanya dalam waktu sekejab puluhan rumah ambruk dan 85 persen rumah warga tak lagi bisa dihuni dan sudah 24 malam kami tidur di teras dan di tenda," ujar Ramadani yang mengayomi 3514 KK ini.

Pengurus PGRI dan IGTKI Sijunjung yang didampingi Ketua PGRI Pasbar, Maulana Lubis beserta Pengurus dan Ketua Cabang serta IGTKI setempat, melayat kebeberapa rumah guru di Pinagar dan sebuah mesjid di Nagari Kajai yang rata dengan tanah, sekaligus menyerahkan infak. 

"Keluarga besar PGRI dan IGTKI Sijunjung menyampaikan duka yang sangat mendalam kepada keluarga kami di Pasaman Barat," ujar Ketua PGRI Sijunjung.

Perwakilan PGRI dan IGTKI Sijunjung yang berjumlah 12 orang juga menyampaikan permohonan maaf, karena sudah 20 hari lebih derita yang dialami keluarga PGRI di Pasaman  Barat, baru kali ini bisa melayat. Saat menjumpai keluarga guru di Pinagar dan Kajai, PGRI dan IGTKI Sijunjung, menyerahkan sedikit titipan donasi dari angota PGRI dan IGTKI Sijunjung, kepada PGRI dan IGTKI Pasaman Barat yang diterima langsung oleh Ketua PGRI Kabupaten setempat yang didampingi pengurus dan walinagari Kajai.

Ketua PGRI Pasbar, Maulana Lubis dan Walinagari Kajai, sangat terharu  dan berterimakasih kepada PGRI dan IGTKI Sijunjung, yang menempuh perjalanan 6 jam 45 menit ke Pasbar.

"Jangankan membawa bingkisan buat kami, datang kesini saja kami sudah sangat terhibur dan menjadi sitawa sidingin bagi warga PGRI dan IGTKI disini," ujar Maulana yang juga diamini oleh Ramadani.

Donasi PGRI dan IGTKI Sijunjung, bingkisan pakaian layak pakai langsung dibagikan di Pinagar dan bantuan Rp10 juta langsung dimasukkan ke rekening PGRI setempat. Sedikitnya ada 120 an KK guru yang terdampak dari bencana ini. Saat ini Tim PGRI dan IGTKI bersama Dinas Pendidikan setempat sedang memvalidasi data rumah guru yang rusak berat, sedang dan ringan. 

"Seluruh donasi PGRI dan IGTKI Peduli kabupaten/kota dan propvinsi kami himpun dari satu rekening PGRI Pasaman peduli dan pendistribusiannya bersama tim yang dibentuk. Hal ini bertujuan agar bantuan betul betul tepat sasaran," tambah Maulana.*


Wartawan : Saiful Husen
Editor : Benk123

Tag :#pasaman barat, #gempa, #pgri, #igtki

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com