Eva Krisna: Penggunaan Bahasa Media Luar Ruang, Seyogyanya Menggunakan Kata Kata Yang Tepat

Sijunjung (Minangsatu) - Memasuki hari ke dua penyuluhan penggunaan bahasa media luar ruang di Kabupaten Sijunjung, walaupun suasana libur kerja, namun peserta tetap serius mengikuti paparan nara sumber. Kegiatan yang dilaksanakan di ruang rapat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Sijunjung, Sabtu (19/10) materi dipaparkan Dr. Eva Krisna, Penyuluh dan Peneliti, Balai Bahasa Sumbar.

Dari uraian materi yang dijabarkan, mulai dari pemakaian kata dan kalimat, jebolan S3 Udayana Bali ini mengajak semua peserta agar menjadikan bahasa Indonesia menjadi tuan rumah bagi semua kalangan. " Kita harus bangga dengan bahasa Indonesia sebagai tuan rumah di negeri ini," harap sosok yang akrab disapa Bu Ii ini.

Menyikapi hal itu, untuk dapat berbahasa yang tepat dan benar, apalagi dalam penggunaan bahasa media luar ruang, seyogyanya memahami dan menggunakan kata kata yang tepat. Hal itu disebutkan, banyak dijumpai dalam menuliskan kalimat adanya pemakaian kata yang artinya bersamaan. Malah juga terlihat adanya penggunaan kata yang tidak sesuai dengan konteks.

Sehari sebelumnya, Jumat (18/10) saat pembukaan, Kepala Balai Bahasa, Sumatera Barat, Drs. Dwi Sutana, M.Hum, menyebutkan bahwa sejalan dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, disinyalir pemakaian bahasa Indonesia mengalami pergeseran, sehingga terkesan tidak lagi bangga dengan bahasa Indonesia. " Pada hal bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa," terang Dwi Sutana.

Penyuluhan penggunaan bahasa media luar ruang yang berlangsung Jumat - Minggu (18-20/10) kerjasama Balai Bahasa Sumbar dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sijunjung, diikuti 30 peserta dari wartawan, Humas, utusan OPD, Pemerhati Pers, dan  Percetakan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Sijunjung,  Ramler.SH. MM, saat dimintai keterangan menyebutkan dengan adanya program Balai Bahasa Sumbar ini, ada pemahaman dan penerapan bahasaIndonesia yang benar. Namun ia berharap program ini dapat diterapkan kepada  guru ataupun  ke sekolah sekolah. " Penyuluhan  penggunaan bahasa dengan sasaran guru, akan berdampak terhadap generasi mendatang," ujar Ramler.