HOME SOSIAL BUDAYA KOTA PADANG

  • Jumat, 21 November 2025

Dr. Dr. Rahyussalim Resmi Dikukuhkan Sebagai Datuak Bagindo Nan Kuniang Dalam Prosesi Batagak Gala Sako

Dr. dr. Rahyussalim  Dikukuhkan sebagai Datuak Bagindo Nan Kuniang
Dr. dr. Rahyussalim Dikukuhkan sebagai Datuak Bagindo Nan Kuniang

Dr. dr. Rahyussalim Resmi Dikukuhkan sebagai Datuak Bagindo Nan Kuniang dalam Prosesi Batagak Gala Sako

Padang (Minangsatu) -
Suasana khidmat akan menyelimuti Aula Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat pada Sabtu (22/11/2025) nanti.

Dalam prosesi kegiatan adat Minangkabau Dr. dr. Rahyussalim, Sp.OT(K), Subsp.O.T.B, seorang dokter ortopedi terkemuka, resmi dikukuhkan sebagai Datuak Bagindo Nan Kuniang, pemangku adat Suku Koto Nagari Saniang Baka.

Prosesi Batagak Gala Sako—salah satu upacara adat paling sakral dalam tradisi Minangkabau—dilaksanakan sebagai bentuk pengukuhan seorang pemimpin kaum yang akan menjadi tempat bertanya, tempat bersandar, dan teladan bagi kemenakan. Pengukuhan ini tidak hanya menegaskan legitimasi adat, tetapi juga menunjukkan kesinambungan budaya Minangkabau yang terus dijaga hingga kini.

Prosesi Adat yang Penuh Makna

Dalam adat Minang, pengangkatan seorang datuak bukan perkara sederhana. Ia melalui serangkaian musyawarah kaum, penilaian karakter, serta pertimbangan panjang mengenai kemampuan calon pemimpin dalam menjaga marwah suku.

Prosesi yang digelar di LKAAM Sumbar ini menjadi simbol bahwa nilai-nilai adat “adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah” tetap kokoh sebagai pedoman hidup masyarakat Minangkabau. Suasana penuh kekhidmatan terasa sejak prosesi dibuka oleh para niniak mamak dan pemangku adat senior.

Para tamu yang hadir, mulai dari tokoh adat, alim ulama, perantau, hingga unsur pemerintahan nagari dan kecamatan, menyaksikan secara langsung momen bersejarah ini.

Harapan Besar untuk Pemangku Adat Baru

Ketua penyelenggara, Arfa Kasni MS.SP.MMP.C.Med Dt. Tumangguang, dalam konferensi pers di kantor LKAAM Sumbar, mengungkapkan rasa bangga atas terpilihnya Rahyussalim sebagai pemimpin adat.

Ia menekankan bahwa pengukuhan ini bukan sekadar pemberian gelar, melainkan penegasan tanggung jawab besar untuk menjaga nilai-nilai adat di tengah derasnya arus modernisasi.

> “Adat bukan hanya simbol seremonial. Ia adalah fondasi moral masyarakat Minang. Kami meyakini Datuak Bagindo Nan Kuniang mampu menjadi penjaga nilai itu sekaligus penggerak kemajuan kaum dan nagari,” ujar Dt. Tumangguang.

Ia menambahkan, posisi datuak juga memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan daerah, baik secara sosial, budaya, maupun kesehatan masyarakat—bidang yang menjadi kepakaran Rahyussalim.

Sosok Dokter, Ilmuwan, dan Pengajar yang Rendah Hati

Arfa Kasni Dt. Tumangguang kemudian memaparkan profil Rahyussalim secara lebih mendalam. Dikenal sebagai dokter ortopedi tulang belakang dengan reputasi nasional, Rahyussalim adalah dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan dokter spesialis di RSCM.

Perjalanan akademiknya begitu lengkap: Dokter Umum, Spesialis Ortopedi, Subspesialis Tulang Belakang, hingga Doktor Ilmu Kedokteran, semuanya ditempuh di Universitas Indonesia. Ia juga pernah menjadi Koordinator Program Pendidikan Dokter Spesialis FKUI, dan kini aktif membimbing mahasiswa serta meneliti bidang ortopedi dan traumatologi.

Salah satu prestasinya yang menonjol adalah kepemilikan HAKI software Subroto Angle Aid, sebuah perangkat yang membantu pengukuran pemasangan alat fiksasi skoliosis dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi.

Pencapaian Akademik: Disertasi yang Membuka Jalan Baru di Dunia Medis

Keberhasilan Rahyussalim meraih gelar Doktor dengan predikat Cumlaude memperkuat kiprahnya sebagai ilmuwan. Disertasinya berjudul:

“Transplantasi Sel Punca Mesenkimal pada Defek Spondilitis Tuberkulosis: Pengaruh terhadap Pembentukan Tulang Baru dan Eradikasi Infeksi.”

Penelitian yang melibatkan 36 kelinci Selandia Baru ini menunjukkan bahwa transplantasi sel punca mampu:

meningkatkan eradikasi infeksi,

mempercepat pembentukan tulang baru,

serta membantu fusi tulang belakang.

Hasil penelitian ini menjadi salah satu pijakan ilmiah untuk pengembangan terapi masa depan bagi penderita spondilitis tuberculosis, penyakit infeksi serius pada tulang belakang.

Pemimpin Alumni yang Dekat dengan Masyarakat

Rahyussalim bukan hanya akademisi dan dokter. Ia juga aktif di berbagai kegiatan sosial. Alumni SMA 3 Padang (1989) ini terpilih sebagai Ketua Umum PB Ikasmantri pada 2024 dan sejak itu terlibat dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, termasuk bantuan untuk korban banjir bandang di Sumbar.

Kedekatannya dengan masyarakat terlihat dari berbagai kegiatan sosial yang ia gagas, termasuk pemberian THR bagi warga sekitar SMA 3 Padang.

Penggagas Event Blue Ocean Minang Run (Bom Run)

Salah satu gagasannya yang paling menonjol adalah penyelenggaraan Bom Run, lomba lari yang pertama kali digelar pada 2024. Acara ini mendapat sambutan luas dari masyarakat dan komunitas olahraga.

Tahun 2025, Bom Run resmi masuk kalender event Dinas Pariwisata Kota Padang. Rahyussalim menilai kegiatan ini bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga sarana promosi pariwisata Sumbar sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat.

 “Bom Run memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi. Masyarakat, UMKM, dan sektor pariwisata merasakan manfaatnya,” ujar Rahyussalim.

Harmoni Antara Tradisi dan Dunia Modern

Pengukuhan Rahyussalim sebagai Datuak Bagindo Nan Kuniang menjadi simbol penting: seorang ilmuwan, akademisi, dan profesional yang pulang ke akar budaya untuk memimpin kaum dan menjaga nilai adat.

Kombinasi antara keahlian medis, kecakapan organisasi, dan kedalaman nilai budaya menjadi harapan baru bagi Suku Koto, Nagari Saniang Baka. Ia diamanahkan untuk menjadi jembatan antara nilai tradisi dan tuntutan zaman modern—peran penting yang kini berada di pundaknya.


Wartawan : Hendra Idris
Editor : melatisan

Tag :#Batagak Gala Sako

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com