HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN DHARMASRAYA

  • Senin, 29 November 2021

Ditengah Kesibukan, Kadis Kebudayaan Sumbar Gemala Ranti Sambangi Guru Silek Pingian Rantau Batang Hari Dan Pemuka Masyarakat Sungai Dareh

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Dra. Hj. Gemala Ranti., M. Si
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Dra. Hj. Gemala Ranti., M. Si

Dharmasraya (Minangsatu)-- Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Dra. Hj. Gemala Ranti, M.Si didampingi Aprimas, S.Pd.,M.Pd, Kepala Bidang Warisan Budaya dan Bahasa Minangkabau, menyempatkan diri bersilaturahmi dan ramah tamah bersama Tuo-Tuo Silek, Guru Silek Pingian Rantau Batang Hari, Niniak Mamak dan Perangkat Nagari Sungai Dareh, dan masyarakat setempat di rumah gadang Suku Caniago Nagari Sungai Dareh, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya Jumat (26/11/21) malam. 

Ditengah kesibukan tugas mendampingi Ketua DPD-RI bersama anggota, dalam rangka kunjungan kerja ke wilayah Provinsi Sumatera Barat, tepatnya meninjau Kerajaan Jambu Lipo Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung. Namun ia masih menyempatkan diri bertemu dengan Tuo Silek, Guru Silek Pingian dan tokoh masyarakat Sungai Dareh secara langsung.

Sebelum temu ramah dengan Tuo Silek, Gemala Ranti juga ikut menyaksikan pemutaran film Kebudayaan, Surau dan Silek serta Film Dokumenter Silek Pingian Rantau Batanghari Kenagarian Sungai Dareh,  difasilitasi UPT Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat.

Ramah tamah diawali dengan hantaran kata oleh Walinagari Sungai Dareh Hendrianto, terhadap harapan masyarakat dan Pemerintah Nagari Sungai Dareh terhadap Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Kebudayaan, untuk lebih melirik Silek Pingian Rantau Batang Hari Nagari Sungai Dareh sebagai salah satu warisan budaya yang harus dilakukan pelestariannya.

Adapun kegiatan pembinaan oleh dinas kebudayaan Provinsi Sumatera Barat diharapkan berlangsung secara terus menerus, sehingga mampu menjadi sipirit bagi generasi muda dalam melestarikan warisan budaya, kususnya Silek Pingian Rantau Batang Hari. 

"Terpenting lagi, dukungan untuk pembangunan fisik, berupa kelengkapan sarana dan prasarana, mulai dari Rumah Gadang Rumah Baru suku Caniago ini, hingga balai-balai silek laman tuo yang sering dipakai untuk musyawarah persatuan silek pingian dan masyarakat nagari," terang Hendrianto.

Sementara itu, Ketua LPM Nagari Sungai Dareh Afrizal Latif, juga berharap agar pihak pemerintah Provinsi Sumatera Barat, melalui dinas terkait, agar bersinergi untuk membangkitkan kembali warisan budaya, khususnya Silek Pingian Rantau Batang Hari, yang sudah berumur 1 abad, hingga saat ini masih eksis dan bertahan. 

Tokoh muda lainnya, Yulhendri. S.Pd., Juga mengungkapkan hal yang sama. Bahkan Ia lebih mengharapkan pemerintah terkait, untuk pro-aktif dalam pengembangan warisan budaya Silek Pingian ini. 

Bahkan menurut sejarah yang kami dapatkan, para guru, dan anak laman Silek Pingian Rantau Batang Hari, juga memiliki berperan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Artinya, telah berkontribusi terhadap bangsa Indonesia. Jadi, keberadaan Silek Pingian tidak hanya berperan secara lokal, tetapi juga memiliki peran secara Nasional.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Dra. Hj. Gemala Ranti, M.Si., merupakan putri dari Budayawan/Sastrawan Nasional (A.A Navis) memiliki berbagai karya sastra terkemuka, seperti Robohnya Surau Kami dan Buku Alam Takambang Jadi Guru itu, menyampaikan bahwasanya nilai-nilai budaya sangat penting dijaga. Terutama terhadap nilai kesantunan, dalam pergaulan maupun nilai adab  dan akhlak dalam bergaul. 

Apalagi dalam budaya kita sangat dikenal dengan "kato nan Ampek, jalan nan ampek," hal ini sangat singkron dengan nilai-nilai terkandung di dalam Silek Pingian. Karena, Silek Pingian terkenal dengan 

"Langkah Ampek, Guru Nan Barampek, disebut juga Urang Ampek Laman," yang berlandaskan kepada filosofi Adat Basandi Syara', Srara' Basandi kitabullah (ABS-SBK).

Dalam kontek kekinian, nilai budaya luhur sudah banyak tergerus, bahkan nyaris tercabut dari akar budaya. Maka dari itu, program dan kegiatan kedepan, mari kita rapatkan barisan secara bersama, sesuai dengan kemampuan dan tugas serta kewenangan, untuk tetap mempertahankan pelestarian budaya, hingga lebih maju. 

"Apalagi Pemeriintah Kabupaten Dharmasraya telah menerbitkan regulasi Peraturan Daerah (Perda) khusus tentang kebudayaan. Tentunya, akan memberikan ruang gerak yang lebih luas dan lapang tentang penyelenggaraan program kemajuan kebudayaan," sebutnya. 

Diakhir pemaparannya Gemala Ranti, langsung bertanya kepada para maha guru Silek Pingian, tentang rekrutan anak silek wanita. 

Secara ringkas di jelaskan anak laman Ustazd Jamirus dan H Sararudin, bahwasanya Silek Pingian Rantau Batang Hari, bukan semata mempelajari ilmu bela diri, namun juga taat kepada aturan agama, serta memperlajari ilmu kebatinan. Apabila mengaji kebayinan ini, akan dilaksanakan di hutan, pada malam hari. 

Sedangkan perempuan di Minangkabau, sangat dijunjung tinggi kehormatannya. Sekiranya, perempuan ikut dalam Silek Pingian Rantau Batang Hari, banyak sumbang salah dalam adat Minangkabau, terutama "Sumbang Tagak, Sumbang Duduak, Sumbang pakaian, yang dikenal dengan Sumbang Duo Baleh. 

Sementara itu,  gerakan maupun kaji dalam langkah Silek Pingian, sangat tabu apabila dilakukan oleh perempuan.  Namun jangan dikatakan tidak ada perempuan dalam Silek Pingian, karena istri maha guru, akan diajarkan oleh suaminya sendiri di rumah. Artinya, tidak dipertontonkan kepada orang banyak. 

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kebudayaan,  Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dharmasraya, St Taufik, juga menyampaikan bahwasanya Pemerintah Dharmasraya akan selalu mendukung program pelestarian warisan budaya. Bahkan atas keseriusannya itu, Pemkab Dharmasraya telah menerbitkan regulasi (Perda Penguatan Adat dan Pemajuan Kebudayaan). Sehingga kedepan daerah, akan lebih fokus danndapat lebih memprioritaskan  kemajuan kebudayaan, terutama sekali keberadaan dan perkembangan Silek Pingian Rantau Batang Hari. 

"Untuk kebutuhan sarana dan prasarana umum, serta rumah gadang, sebagai kebutuhan Silek Pingian Rantau Batang Hari, Pemkab Dharmasraya akan mempasilitasinya dan akan mengalokasikan anggaran untuk kesuksesan pelestarian budaya yang masih aktif ini," pungkas St Taufik.

 


Wartawan : Syaiful Hanif
Editor : melatisan

Tag :#Kadis Kebudayaan Sumbar

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com