HOME PENDIDIKAN KABUPATEN DHARMASRAYA

  • Rabu, 1 November 2023

Dibalik Pagelaran Hari Santri Nasional 2023 Tersirat Pesan Kepala Daerah Dharmasraya

Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan saat jadi inspektur upacara hari santri
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan saat jadi inspektur upacara hari santri

Dibalik Pagelaran Hari Santri Nasional 2023 Tersirat Pesan Kepala Daerah Dharmasraya

Dharmasraya (Minangsatu) – Ketika Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan bertindak selaku inspektur upacara Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2023, di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Dharmasraya, Pulau Punjung, beberapa hari lalu, tersirat pesan dari sosok pemimpin  muda energik itu.

Sesuai dengan Keputusan Presiden No: 22/2015, telah ditetapkannya setiap tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Hal ini merujuk kepada “Resolusi Jihad” berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Hal ini juga sesuai dengan maklumat sosok tokoh Islam KH Hasyim Ashari. Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.

“Semenjak ditetapkan pada tahun 2015, setiap tahun kita rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri, walaupun dengan tema berbeda. Seperti tahun 2023 ini, mengangkat tema “ Jihad Santri, Jayakan Negeri,” sebut Sutan Riska Tuanku Kerajaan dihadapan ratusan santri saat itu.

Maksud dari tema diapungkan satu ini, memiliki makna historis dan kontekstual. Dipandang secara historis, mengingatkan bahwa santri memiliki peran besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Resolusi jihad itu, berisikan seruan kepada seluruh masyarakat, agar berjuang menolak dan melawan penjajah. Karena, secara kontekstual makna jihad dalam tema Hari Santri 2023 ini tidak selalu identik dengan mengangkat senjata. Melainkan dengan intelektual. Bahwa santri terus berkontribusi aktif dalam memajukan negeri melawan kebodohan dan ketertinggalan.

 Santri adalah para pejuang dalam melawan kebodohan dan ketertinggalan. Santri juga turut berjuang dan mengambil peran di era transformasi digital. Mengisi ruang digital untuk memperkuat literasi keagamaan yang moderat. Berdasarkan prinsip Islam rahmatan lil alamin (Islam rahmat bagi alam semesta).

Santri merupakan pejuang ilmu pengetahuan. Tidak kenal lelah mengejar pengetahuan dan kebijaksanaan sebagai senjata utama mereka. Dalam tradisi Islam, jihad intelektual adalah cara untuk membela nilai keadilan, perdamaian, dan pengetahuan. Santri juga sebagai teladan dalam menjalani jihad.

“Peringatan Hari Santri bukanlah milik santri semata, hari santri adalah milik kita semua. Milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air. Milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan. Karena itu, saya mengajak semua masyarakat Indonesia apapun latar belakangnya, untuk turut serta ikut merayakan Hari Santri. Baik dengan cara napak tilas perjuangan santri “Jihad Santri, maupun jayakan Negeri” untuk Indonesia,” pesan Sutan Riska Tuanku Kerajaan.

Ia juga mengajak seluruh komponen untuk bersyukur. Karena perhatian Pemerintah terhadap Lembaga Pendidikan Keagamaan, terutama Pondok Pesantren. Dengan melahirkan dan mengesahkan aturan berupa UU No : 18/2019,  tentang pesantren.

Aturan ini, berfungsi sebagai rekognisi, afirmasi dan fasilitasi, bahwa pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan. Tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan fungsi pemberdayaan masyarakat.

“Momen Hari Santri tahun 2023 ini, mari kita bersama sembari berdoa untuk pahlawan, terutama dari kalangan ulama, kiyai, santri yang telah syahid di medan perang demi kemaslahatan bangsa dan agama. Semoga arwah para pahlawan bangsa ditempatkan yang terbaik di sisi Allah SWT," pungkas Raja Muda Koto Besar itu.


Wartawan : Syaiful Hanif
Editor : melatisan

Tag :#Hari Santri Nasional #Sutan Riska #Bupati Dharmasraya

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com