Debat Paslon Wako Dan Wawako Bukittinggi Akan Terapkan Protkes

Bukittinggi (Minangsatu)–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bukittinggi segera menggelar debat paslon pemilh Kepala Daerah Wali Kota dan Wakil  Wakil Kota Bukkittinggi sebagai tahapan Pemilukada

Melihat kondisi yang ada sekarang, untuk debat paslon akan mengedepankan Protokol kesehatan penanganan Covid-19.

Ketua KPU Kota Bukittinggi, Heldo Aura kepada wartawan, Rabu (4/11) menyatakan  untuk pelaksanaan debat kandidat akan bekerja sama dengan lembaga penyiaran publik yaitu TVRI Sumatra Barat.

Melihat kondisi yang ada sekarang, KPU mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yaitu pembatasan yang masuk ke dalam ruangan debat publik. 

"Adapun ntuk ruangan sendiri, yang diperbolehkan masuk yaitu masing-masing paslon. Tim hanya empat orang per paslon, komisioner KPU sebanyak 5 orang, dan dua orang dari Bawaslu," kata Heldo. 

Selanjutnya Heldo menjelaskan masing-masing paslon dilarang membawa atribut dan  media hanya kamera dari TVRI. Pelaksanaan  akan dilaksanakan di suatu hotel di Bukittinggi. Debat di Bukittinggi hanya dilaksanakan dua kali yaitu tanggal 14 dan 22 November.

"Pasangan yang berkompetisi pada Pilkada kali ini yaitu, pasangan nomor urut satu, Ramlan Nurmatias dan Syahrizal. Pasangan nomor urut dua, Erman Safar dan Marefendi, serta nomor urut tiga pasangan Irwandi Datuak Batujuah dan David Chalik" ujar Heldo. 

Sementara itu,  Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih   Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia, Benny Aziz, S.E, menjelaskan tema debat antar calon yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memajukan daerah, meningkatkan palayanan kepada masyarakat, menyelesaikan persoalan daerah, menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah, serta memperkokoh negara kesatuan republik indonesia dan kebangsaan.

"Selain materi tersebut, juga dimuat kebijakan dan strategi penanganan, pencegahan dan pengendalian Covid-19. Juga kita minta pandangan dan strategi dari masing-masing paslon untuk pencegahan Covid-19," kata Beni aziz mengakhiri.