- Sabtu, 25 April 2020
Bungkam Coronavirus ! 10 Hari Lagi, RSUD Pariaman Beroperasi Sebagai RS Khusus Covid-19

Pariaman (Minangsatu) - RSUD Pariaman sedang dipersiapkan memjadi RS khusus penanganan Covid-19 di Provinsi Sumatera Barat. Demikian diungkapkan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di hadapan Wali Kota Pariaman Genius Umar, Direktur RSUD Pariaman, dr Indria Velutina, saat berkunjung ke RS tersebut, Sabtu (25/4/2020).
"4 Mei nanti, Insya Allah RSUD Pariaman akan dapat beroperasi memberikan pelayanan penuh untuk pasien khusus covid-29 dan untuk sekarang masih dalam proses pengerjaan sarana dan prasarananya", jelas Gubernur.
Menurut Gubernur Irwan, bahwa kapasitas tempat tidur yang tersedia sementara ini sebanyak 51 buah dan untuk tenaga medis dan tenaga perawat telah juga dipersiapkan yang didukung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah yang mudah-mudahan dapat memaksimalkan kinerja penanganan Covid-19.
Gubernur juga menambahkan bahwa pemerintah Provinsi Sumatera Barat sudah menyiapkan RS-RS penanganan penularan Covid-19, dengan asumsi bahwa akan terjadi lonjakan sampai +/- 350 orang yang akan positif pada puncak penyebaran Covid-19 di Sumatera Barat. Untuk itu pemprov harus menyiapkan segala sesuatunya sesuai dengan prediksi dari beberapa orang ahli.
RS-RS penanganan Covid-19 di Provinsi Sumatera Barat, diantaranya yaitu;
1. RS Rujukan Kementerian Kesehatan yaitu; RSUP Dr. M. Djamil dengan kapasitas penanganan pasien Covid-19 untuk 40 orang. Dan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi dengan kapasitas untuk 24 orang.
2. RS Khusus Covid-19 yaitu; RSUD Pariaman dengan kapasitas penanganan untuk 160 orang dan RSUD. Dr. Rasyidin untuk 112 orang.
3. RS Rujukan Provinsi yaitu; Semen Padang Hospital untuk 54 orang, RS. Unand untuk 12 orang, RSUD Solok untuk 20 orang dan RST. Dr. Reksodiwiryo.
Dengan adanya RS khusus Covid-19 ini, diharapkan dapat lebih meringankan serta sangat membantu pelaksanaan tugas petugas kesehatan, dan jika mereka hanya bertugas dan tersebar di Kabupaten/Kota masing-masing, penanganannya akan kurang optimal.
Gubernur Sumatera Barat juga memberikan apresiasi atas dukungan Wali Kota Pariaman, Genius Umar, terhadap kebijakan pemprov yang menjadikan RSUD Pariaman menjadi RS khusus Covid-19.
Gubernur sangat berharap, kiranya Wali Kota Pariaman dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang fungsi RSUD Pariaman sebagai rumah sakit rujukan covid-19 dan dapat mensosialisasikannya ke tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian tidak ada lagi penolakan dari beberapa masyarakat karena ketidaktahuan mereka akan fungsi dan manfaat RSUD Pariaman sebagai rumah sakit rujukan dimaksud.
Setelah dilaksanakannya PSBB Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Pusat secara nasional telah melakukan pelarangan bagi masyarakat yang ingin mudik ke kampung halamannya. Mulai dari penghentian jadwal kereta, jadwal transportasi bus antar provinsi serta penghentian keberangkatan penerbangan komersil diseluruh bandara yang ada di Indonesia.
"Oleh karena itu, mudah-mudahan Provinsi Sumatera Barat dapat melalui wabah penularan virus Covid-19 ini lebih cepat tanpa harus mengalami puncak seperti yang diperkirakan tersebut," harap Irwan Prayitno.
Editor : ranof
Tag :#Rsud Pariaman sedang dibenahi#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
GUBERNUR MAHYELDI RESMIKAN PERUBAHAN NAMA RSUD PARIAMAN MENJADI RSUD PROF. H. MUHAMMAD YAMIN, SH
-
GUBERNUR MINTA RS SIAPKAN TENAGA PSIKOLOG UNTUK SEMANGATI PASIEN COVID-19
-
GUBERNUR OPTIMIS PERDA AKB BISA MENGUBAH PERILAKU MASYARAKAT UNTUK MEMATUHI PROTOKOL KESEHATAN
-
FARIANDA, PEMIMPIN MUDA PERS SUMUT YANG TEGASKAN ETIKA: CIPTAKAN SUASANA NYAMAN BAGI POLDA SUMUT
-
OPTIMALISASI PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN UNTUK TINGKATKAN KUALITAS LAYANAN RUMAH SAKIT
-
MERAJUT SILATURAHMI DAN GAYA HIDUP SEHAT: TURNAMEN BANK NAGARI HUT KE-63 MENGINSPIRASI SEMANGAT KERJA
-
NGALAU BUNIAN DI LINTAU BUO UTARA: MISTERI GUA YANG MENGUNDANG MITOS,DUNIA GHAIB DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MAKHLUK HALUS ATAU ROH
-
BADAI PHK MASSAL DI SRITEX: PENYEBAB, DAMPAK, DAN TANGGAPAN PEMERINTAH