HOME POLITIK KOTA BUKITINGGI

  • Senin, 8 November 2021

Bukittinggi Menuju Kekebalan Kelompok, Untuk Menjaga Situasi Covid-19 Tetap Kondusif

Ibnu Asis, Anggota Komisi II DPRD Kota Bukittinggi.
Ibnu Asis, Anggota Komisi II DPRD Kota Bukittinggi.

Bukittinggi (Minnagsatu) - Herd Immunity atau kekebalan kelompok merupakan situasi dan kondisi ketika sebagian besar populasi kebal terhadap jenis penyakit menular tertentu, sehingga dapat memberikan perlindungan tidak langsung dan kekebalan kelompok kepada mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.

Para ahli epidemiologi atau penyakit menular menyimpulkan bahwa kekebalan kelompok, dapat terbentuk dan dipengaruhi oleh dua faktor utama, jumlah populasi yang telah divaksinasi dan tingkat efikasi atau efektivitas dari vaksin yang digunakan.

Khusus Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, Anggota Komisi II DPRD Kota Bukittinggi, menyatakan masyarakat patut bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh stakeholder terkait, yang telah bahu-membahu dan berjibaku melakukan langkah-langkah antisipatif pencegahan penularan Covid-19.

“Kunci keberhasilan itu diantaranya melalui program vaksinasi massal berkelanjutan dari beragam institusi pemerintah, dimana sampai saat ini telah dapat menekan penambahan angka positif Covid-19 di Kota wisata ini.

Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bukittinggi itu mengungkapkan bahwa untuk menjaga kasus Covid-19 yang sudah mulai melandai dan mempertahankan aktifitas keseharian yang sudah mulai membaik menuju normal baru, maka diperlukan beberapa upaya strategis.

Pertama, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan menjankan 3 M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak). Kedua, stakeholder kesehatan tetap melanjutkan program 3 T (Tracking, Testing dan Treatment), jika diduga muncul kasus atau gejala Covid-19 yang mencurigakan ditengah-tengah masyarakat.

Ketiga, program vaksinasi massif perlu tetap dilanjutkan. Dengan fokus melanjutkan dosis pertama ke dosis kedua untuk mencapai angka 70 persen partisipasi masyarakat. Keempat, Pemerintah Daerah melalui SKPD teknis terkait, terus mengawal implementasi Perda Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) berikut peraturan pelaksanaannya dalam bentuk Peraturan Walikota.

“Jika keadaan yang sudah mulai kondusif dan membaik serta prasyarat pendukung tetap kita pertahankan bersama-sama, maka insyaallah  kekebalan kelompok segera mewujud. Sehingga aktifitas pendidikan, perekonomian dan sektor kehidupan lainnya sudah dapat berputar kembali seperti biasa. Dan derajat kesehatan serta kebugaran masyarakat pun semakin meningkat,” ujarnya.

Paling tidak hal ini telah menjadi kenyataan sejarah sesuai dengan ekspos Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Erwin Umar pada pekan pertama bulan November, yang menyatakan bahwa angka partisipasi progam vaksinasi massif di Kota Wisata ini telah mencapai 71,6  persen dari jumlah penduduk.

Pasien terakhir dengan gejala Covid-19 sudah dinyatakan sembuh pekan kemarin, sehingga kemudian, tidak ada lagi kasus positif Covid-19 baru setelahnya.

Disisi lain, informasi yang sudah dimuat pada beberapa media massa sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi, Martias Wanto mengemukakan keyakinannya bahwa untuk menuju terbentuknya kekebalan kelompok, Pemerintah Kota Bukittinggi telah memproklamirkan bahwa situasi dan kondisi tersebut diharapkan akan terjadi, sejalan dengan tercapainya target 70 persen vaksinasi massif pada akhir Desember 2021 nanti.


Wartawan : Anasrul
Editor : ranof

Tag :#Kekebalan kelompok#herd immunity#DPRD#Kota Bukittinggi#Sumbar#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com