Buk Habibah, Pelatih Renang Itu Telah Tiada

Lubuk Sikaping (Minangsatu) - Segenap masyarakat Kabupaten Pasaman dirundung duka, Habibah (50), guru olahraga yang juga pelatih renang daerah itu telah tiada. Dia meninggal saat sedang melatih sejumlah atlet renang di Kolam Renang Teluk Embun, Kecamatan Lubuk Sikaping, Pasaman, Kamis (21/2).

Seorang saksi mata yang merupakan orang tua atlet renang, Al Putra mengatakan kejadian itu bermula saat Habibah sedang melatih atlet kemudian pingsan didalam kolam renang tersebut sekitar pukul 16.30 WIB (21/2).

"Bu Habibah memang seorang pelatih renang, dengan jumlah atlet sebanyak 30 orang, usia dini. Biasanya beliau tidak pernah langsung mempraktekkan gerakan renang ke dalam kolam renang. Tetapi tadi dia turun langsung bersama anak-anak kedalam kolam renang dengan kedalaman sekitar 70 centimeter. Namun setelah mengajarkan gerakan renang, tiba-tiba pingsan dengan mulut berbusa," terang Al Putra kepada Minangsatu.

Melihat kondisi tersebut, Al Putra bersama sejumlah orang lainnya yang berada dipinggir kolam renang langsung mengejar dan mengangkatnya keluar untuk melakukan tindakan penyelamatan.

"Beliau langsung dilarikan ke RSUD Lubuk Sikaping untuk menjalani perawatan intensif. Tetapi didalam perjalanan, nyawanya tidak tertolong lagi hingga akhirnya meninggal dunia," ujar Al Putra.

Ratusan siswa SMA N 1 Lubuk Sikaping, tempat Habibah mengabdi sebagai guru olahraga puluhsn tahun lamanya, dan wali murid tampak sesak memadati halaman RSUD Lubuk Sikaping untuk melihat kondisi korban sebagai bentuk rasa simpati.

Salah seorang Alumni Siswa SMA N 1 Lubuk Sikaping, Novriadi Nurdi (33) mengaku sangat terkejut mendengar kabar duka tersebut.

"Saya sangat sedih mendengar kabar ini. Soalnya begitu banyak kenangan dengan beliau saat masih belajar dulu di SMA N 1 Lubuk Sikaping. Dan setelah tamat kami pun para alumni masih sering berkomunikasi dengan baik sama beliau. Beliau memang orangnya baik, tegas dan penyayang terhadap siswanya. Mudah-mudahan almarhumah husnul khatimah. Karena meninggal dunia tengah menjalankan tugas mulia bersama anak didiknya," ungkap Novriadi dengan raut muka sedih. (afz)