HOME BIROKRASI KOTA PAYAKUMBUH

  • Kamis, 16 April 2020

Berjuang Pertahankan Zero Covid-19, Wako Riza Falepi Minta Warga Payakumbuh Patuhi Social Distancing

Wako Riza Falepi mengampanyekan waspada Covid19
Wako Riza Falepi mengampanyekan waspada Covid19

Payakumbuh (Minangsatu) - Meski saat ini Kota Payakumbuh masih zero Covid-19, namun daerah ini sudah dikepung virus mematikan ini, dikarenakan daerah tetangga sudah positif semua atau sudah masuk zona merah. Tentu dengan kondisi seperti ini hanya tinggal menunggu waktu saja, wabah virus corona bakal benar-benar masuk ke Payakumbuh. 

Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi berharap, jangan sampai ada warga yang dinyatakan positif terkena Covid-19. Tapi, sebaliknya walikota mengaku gerah, melihat di antara masyarakat masih menganggap enteng dengan wabah mematikan ini. Dikarenakan, sebagian masyarakat kota ini masih abai dengan segala imbauan pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Kerja keras pemko bersama TNI/Polri serta dukungan berbagai stakeholder, terasa sia-sia, jika Covid-19 menyerang masyarakat. Satu saja yang positif, ancaman bagi seluruh penduduk Payakumbuh. Karena itu, mari kita patuhi seluruh imbauan atau instruksi dari pemerintah terhadap usaha pencegahan Covid-19 ini. Jangan keras kepala dan egois, jangan sok hebat karena virus ini sangat mematikan dan ini menyangkut kepentingan satu kota kita" Kata Riza Falepi di Balaikota Payakumbuh, Kamis (16/4).

Dikatakan, kalau tetap abai dengan masalah Covid-19, maka tinggal masalah waktu, mungkin dalam beberapa hari ke depan akan ada korban berjatuhan dan bakal menyebar. Kalau itu yang terjadi kita akan melihat mayat mayat tidak terurus pada waktu puncak jumlah kematian terjadi. Jika saat itu baru kita tersadar, menurut walikota, sudah tidak ada gunanya lagi. Bisa jadi dia merenggut orang-orang terdekat kita, dan saat itu tak ada gunanya kalimat penyesalan. 

"Saya meminta, tolonglah seluruh warga disiplin mematuhi sosial distancing, phisycal distancing, sering cuci tangan memakai sabun, jangan keluar rumah kalau tidak penting betul. Jaga kesehatan dan makanlah makan bergizi dan berimbang. Jangan sembunyikan pendatang atau pelaku perjalanan walau hanya singgah sehari, apalagi berhari hari atau menetap di Payakumbuh. Terpenting selalu memakai masker dan hindari kerumunan serta bagadang malam," pinta Walikota dua periode ini.

Terhadap penyelenggaraan shalat fardhu berjemaah, atau shalat jumat, tolong dipatuhi edaran MUI dan Kementerian Agama. Malahan, di Payakunbuh, sudah ada ketetapan bersama, antara kepala daerah, kantor kemenag, MUI dan dewan masjid, agar seluruh masjid dan mushalla menghentikan shalat berjemaah dan shalat Jumat. 

"Demi kemaslahatan seluruh umat, marilah kita jalani imbauan bersama ini," ajak walikota. Termasuk saat Ramadhan nanti, pelaksanaan tarawih lebih baik di rumah. Adalah sebuah keniscayaan bila para ustadz maupun pengurus mesjid tidak mengindahkan imbauan ini, jangan jadi biang penyebar virus. Kebijaksanaan dan kasih sayang para tokoh umat sangat diharapkan.

"Di zaman Rasulullah dan sahabat nabi, ketika terjadi wabah penyakit, juga pernah melakukan sosial distancing. Rasulullah mengajak jemaahnya untuk bersembunyi di bukit-bukit. Untuk memutus mata rantai wabah dimaksud. Nah, berarti sejak era Rasulullah sudah terjadi penghentian sementara shalat berjemaah. Dalam rangka tindakan preventif," ungkapnya.

"Agar wabah virus corona ini, cepat berlalu di bumi Indonesia ini dan tidak sampai ke Payakumbuh. Mari masyarakat muslim, buat sementara waktu ibadah wajib kita laksanakan di rumah saja," katanya.

Menurut walikota, berbagai kebijakan dalam penanganan Covid-19 sudah dilakukan. Termasuk dukungan dana pemko buat tindakan pencegahan Covid-19 ini. Di antaranya, menyiapkan dana pengadaan APD, seperti pengadaan masker, hand sanitizer, infektan dan obat-obatan serta operasional lainnya. Kegiatan edukasi berupa penyebaran selebaran, stiker, spanduk dan baliho berbagai ukuran telah disebar keseluruh pelosok kelurahan. Begitu juga publikasi lewat media sosial serta media cetak dan elektronik. 

Penyebaran informasi tentang Covid-19 yang cukup masif itu, tambah walikota, rasanya bagaikan membuang garam ke laut, jika ada di antara warga yang disambar Covid-19. "Saya akan sangat sedih sekali, jika ada warga yang diserang dan positif Covid-19," tegas walikota.


Wartawan : Fegi AP
Editor : sc.astra

Tag :#bungkamcoronavirus #payakumbuh

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com