Bantah Dukung Mahyeldi Di Pilkada Sumbar, DPP IKA Unand Terbitkan Maklumat

Padang (Minangsatu)–Terkait klaim Mahyeldi mengenai dukungan dari alumni Universitas Andalas (Unand) sebagai calon Gubernur Sumatera Barat dalam suatu baliho di Kota Padang, Dewan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Andalas (DPP IKA Unand) terbitkan maklumat.

Isinya berupa pernyataan bahwa organisasi tersebut tidak terikat kepada organisasi politik manapun. Dengan demikian, secara tidak langsung, IKA Unand membantah klaim Mahyeldi tersebut.

Salah satu isi maklumat tertanggal 17 November 2020 ini menyatakan bahwa apabila ada alumnus Unand atau kelompok alumni Unand yang melakukan aktivitas politiknya dalam pilkada dalam berbagai bentuk informal lainnya, hal tersebut merupakan hak dan inisiatif para alumnus secara individu dan/atau kelompok.

Setiap individu alumnus dan/atau kelompok alumni Unand juga dilarang menyalurkan aspirasi dan pilihan politiknya mengatasnamakan IKA Unand secara organisasi. Terlebih sampai dengan menggunakan logo dan/atau nama resmi IKA Unand dan menggunakan logo Unand. Laranagan ini disebutkan sebagai bentuk penghormatan kepada independensi almamater Unand.

Hasil Survei SBLF, Mahyeldi-Vasko Unggul Telak Di Pilgub Sumbar

minangsatu > Politik

DPRD Padang Tutup Masa Sidang III 2021 Dan Buka Masa Sidang I 2022

minangsatu > Politik

Lebih lanjut mengenai baliho Mahyeldi, Agung Adhitia Lingga selaku alumni Fakultas Hukum Unand angkatan 2009 mengatakan hal itu bersifat generalisir dan tidak etis untuk dilakukan oleh calon gubernur. Menurutnya, calon gubernur seharusnya memberikan contoh yang baik dalam berkampanye. Apalagi sampai melibatkan salah satu nama almamater pendidikan.

“Dalam hal ini saya mengimbau, mulailah jadi pemilih cerdas yang tak mudah dimobilisasi dan bebas dalam memilih. Saya juga berharap masing-masing calon juga cerdas dan bijaksana dalam menggeneralisir pilihan. Apalagi ini merupakan nama almamater yang sangat harus kita jaga. Ingin mendapat dukungan  boleh, tapi tidak begini juga caranya.”