Balai Bahasa Sumbar Gelar Diskusi Pengawasan Dan Penggunaan Bahasa Pada Media Luar Ruang

Sijunjung (Minangsatu) - Ketika sebagian orang Indonesia memilih penguatan bahasa asing, niscaya akan melemahkan jati diri bangsa itu sendiri dan kadangkala menimbulkan  kebingungan d tengah masyarakat masyarakat. Hal itu terungkap saat diskusi kelompok terpumpun, pengawas dan pengendalian penggunaan bahasa negara di media luar ruang, Kamis (5/9) di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sijunjung.

Diskusi terpumpun yang diselenggarakan Balai Bahasa Sumbar, diikuti oleh beberapa wartawan, pemerhati pendidikan, Humas dan Protokoler serta utusan dari Dinas Kominfo, Kabupaten Sijunjung. "Kegiatan ini direncanakan dua hari, Kamis - Jumat," ujar Sekretaris  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sijunjung, Novri Endri.

Kepala Balai Bahasa Sumbar, Drs. Dwi Sutoro, M.Hum, saat mengawali diskusi ini memaparkan bahwa sudah semestinya semua elemen bangga memakai bahasa negara  sendiri, sebagai simbol Kebhineka Tunggal Ika. Tidak banyak negara yang lahir beridentitas fondasi bahasa sendiri. Kebanyakan negara di dunia ini, memakai bahasa orang lain sebagai identitas warganya.

Pilihan untuk berbahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara, sebut Dwi Sutoro, akan mudah luntur dan tidak akan membanggakan tanpa ditunjukkan di ruang luar. Melalui diskusi inilah diharapkan semua peserta dapat secara berkesinambungan menerapkan bahasa negara dalam kegiatan sehari hari. " Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah Bahasa Indonesia, sebagai penjaga kesatuan dan persatuan NKRI," tambah Dwi Sutoro.

Selain itu, kegiatan diskusi serumpun ini dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat pentingnya kesetiaan dan kebanggaan terhadap bahasa negara. Kesiapan maayarakat untuk menertibkan penggunaan bahasa asing, sangat penting guna memajukan bahasa negara.