HOME PERISTIWA PROVINSI SUMATERA BARAT
- Jumat, 5 Mei 2017
Ada Peningkatan Aktifitas Kegempaan Di Sumbar, Ini Penjelasan BMKG

Padang(Minangsatu) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat di provinsi ini untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana gempa, karena aktivitas kegempaan di daerah itu meningkat sejak sebulan terakhir.
"Selama April 2017 terjadi 42 kali gempa di wilayah sekitar Sumbar meski sebagian besar tidak dirasakan karena kekuatannya di bawah 5 Skala Richter (SR)," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Rahmat Triyono di Padang.
Menurutnya dari 42 gempa yang terjadi, ada tiga kali yang getarannya cukup dirasakan masyarakat yaitu pada 10 April 2017 pukul 20.23 WIB dengan kekuatan 3,6 SR dirasakan di Agam, pukul 22.46 WIB dengan kekuatan 3,7 SR dirasakan di Padang.
Kemudian pada 21 April 2017 pukul 11.00 WIB dengan kekuatan 5,3 SR dirasakan di Tua Pejat, Mentawai dan di Pariaman.
Ia menjelaskan berdasarkan hasil analisa yang terjadi di Sumbar gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas subduksi, aktivitas sesar Mentawai dan aktitivitas sesar Sumatera.
"Yang perlu mendapatkan perhatian dari kejadian gempa pada periode April 2017 ini adalah meningkatnya aktivitas kegempaan di laut sebelah Barat Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu 15 kali gempa," kata dia.
Hal itu disebabkan setiap kali kejadian gempa besar atau yang disebut gempa utama (mainshock), seringkali diikuti oleh gempa susulan (aftershock) yang frekuensi dan kekuatannya menurun.
Tapi ada juga istilah gempa bumi pendahuluan atau sering disebut "foreshock" yaitu gempa yang terjadi sebelum terjadinya gempa besar, meski tidak selalu terjadi seperti itu.
"Kita tidak tahu apakah gempa yang meningkat periode April ini di Pesisir Selatan adalah gempa susulan atau gempa pendahuluan," ujar dia.
Namun sesuai catatan BMKG menurutnya pada 2 Juni 2016 di wilayah Pesisir Selatan memang terjadi gempa dengan kekuatan 6,5 SR yang menyebabkan kerusakan ratusan bangunan.
Rahmat mengatakan di provinsi ini terdapat tiga sumber ancaman gempa bumi yaitu sesar Sumatera, Sesar Mentawai dan Subduksi lempeng di Samudera Hindia sebelah Barat Pulau Sumatera.
Karena itu masyarakat harus terus waspada, karena gempa tidak bisa diprediksi datangnya.
Sumbar merupakan salah satu daerah yang memiliki ancaman bencana yang beragam, salah satunya gempa dan tsunami.
Pada 2009, gempa bumi besar menghancurkan infrastruktur provinsi tersebut. Bahkan, kantor gubernur yang rusak parah akibat gempa 2009 itu, baru bisa digunakan kembali pada 2017. (*)
Editor :
Tag :#BMKGSumbar #Tsunami
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
GUBERNUR SUMBAR SAMPAIKAN DUKA MENDALAM ATAS KECELAKAAN BUS ALS DI PADANG PANJANG
-
PENJELASAN KABIRO ADPIM SUMBAR TERKAIT VIDEO KEMACETAN DI JALUR LINTAS SUMATERA YANG VIRAL DI MEDIA SOSIAL
-
GUBERNUR MAHYELDI SAMPAIKAN DUKA CITA ATAS MUSIBAH YANG MENIMPA 16 ORANG PENGUNJUNG PANTAI TIKU
-
MITIGASI ERUPSI MARAPI, GUBERNUR MAHYELDI IMBAU WARGA DAN PEMUDIK TINGKATKAN KEWASPADAAN
-
WASPADA AKSI PENIPUAN MENGAKU SEBAGAI GUBERNUR SUMBAR MAHYELDI
-
SUMATERA BARAT RAIH PENGHARGAAN DI FESTIVAL HOMESTAY NUSANTARA 2025, GUBERNUR MAHYELDI DIGANJAR IHSA AWARD
-
FARIANDA, PEMIMPIN MUDA PERS SUMUT YANG TEGASKAN ETIKA: CIPTAKAN SUASANA NYAMAN BAGI POLDA SUMUT
-
OPTIMALISASI PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN UNTUK TINGKATKAN KUALITAS LAYANAN RUMAH SAKIT
-
MERAJUT SILATURAHMI DAN GAYA HIDUP SEHAT: TURNAMEN BANK NAGARI HUT KE-63 MENGINSPIRASI SEMANGAT KERJA
-
NGALAU BUNIAN DI LINTAU BUO UTARA: MISTERI GUA YANG MENGUNDANG MITOS,DUNIA GHAIB DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MAKHLUK HALUS ATAU ROH