HOME LANGKAN TINGKOK

  • Minggu, 20 April 2025

Perayaan Lebaran Menjadi Wadah Pelestarian Kesenian Daerah Dan Pengenalan Adat Istiadat Kepada Generasi Muda Di Nagari Sialang

Penulis: Wira Santika
Penulis: Wira Santika

Perayaan Lebaran Menjadi Wadah Pelestarian Kesenian Daerah dan Pengenalan Adat Istiadat Kepada Generasi Muda di Nagari Sialang

Oleh: Wira Santika

Nagari Sialang adalah salah satu nagari yang berada di Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limah Puloh Kota,Provinsi Sumatera Barat.Nagari Sialang berada di dekat aliran sungai Batang Kapur, dimana Sialang menjadi salah satu nagari yang menarik dan banyak dikunjungi masyarakat luar ketika masa liburan dan masa lebaran karena memiliki objek parawisata yang disebut Pantai Lubna, Ngarai Sialang Batu, Air Terjun Sialang Batu,Ampang Gadang dan Puncak Sialang Batu.Selain objek Parawisatanya Sialang juga memiliki sejenis festival perayaan Lebaran yang mana ini juga terkadang menarik orang luar untuk berkunjung.Nagari Sialang memiliki acara tahunan dalam menyambut dan merayakan hari lebaran salah satu yang menarik dalam perayaan lebaran di Sialang adanya lomba kesenian daerah yang menjadi bagian dari perayaan lebaran di Sialang.

Pengadaan lomba kesenian daerah ini menjadi salah satu ajang dalam pelestarian kesenian daerah tersebut dan wadah untuk mewariskan kesenian daerah kepada generasi muda.Sangat penting melestarikan kesenian daerah kepada generasi muda agar tetap terjaga keberadaannya apalagi di era globalisasi dan kurangnya minat generasi muda terhadap hal-hal berbau tradisional karna tidak sedikit yang beranggapan bahwa yang berhubungan dengan tradisional itu dianggap tertinggal dan kuno.Meskipun begitu tidak sedikit juga anak muda sekarang yang suka dengan keseniaan dan kebudayaan tradisional ini menunjukan bahwa masih banyak harapan untuk pelestarian warisan baik itu kesenian, kebudayaan, atau tradisi lainnya.

Perayaan Lebaran di nagari Sialang itu dimulai pada malam takbiran dimana pemuda pemudi, anak muda mengadakan pawai obor bersama dengan anak-anak TPQ mereka melakukan pawai beersamaan dengan takbiran mengelilingi kampung.Adapun setelah satu hari atau dihari kedua lebaran mulai diadakan perlombaan dan acara lainnya ada cabang olahraga, keseniaan, keagamaan dan lain sebagainya yang terbagi dalam beberapa waktu.

Pagi dan sore itu ada main sepak bola antar club anak nagari, ada juga badminton, siang nya ada acara jalang manjalang yang mana itu dimulai dari jalang manjalang khatib imam belau, ninik mamak, Datuak Bosau, wali nagari dan pemerintahan nagari dimana kegiatan jalang manjalang ini diadakan pada hari yang berbeda biasanya diiringi dengan lomba panjat pinang, basilek, pasambahan, ada juga arak arakannya dimana ketika arak arakan itu akan ada juga ditampilkan orang yang bermain talempong dan oguang.Sedangkan acara malam itu ada lomba nyanyi, fashion show, musik jalanan, loma adzan, lomba MTQ, pop dangdut, solo song lagu minang dan masih banyai lagi.Salah satu yang menarik dalam lomba itu adalah lomba main talempong pacik dan lomba pidato adat dimana para peserta dalam lomba ini adalah anak-anak SMP dan SMA kebanyakannya, tapi ada juga remaja dan orang dewasa.

Lomba Talempong pacik yang menjadi bagian dari perayaan lebaran di nagari Sialang ini membuka atau menjadi sebuah wadah bagi anak muda untuk belajar alat musik tradisional,dimana mereka akan tau bagaimana cara memainkannya, dimana saja itu dimainkan, kemudahan dan kesulitan mereka dalam belajar menguasai alat musik tersebut sehingga ketika mereka bisa mengusai alat musik itu maka eksistensi atau keberadaan kesenian tradisional alat musik daerah seperti talempong itu terselamatkan yang nantinya mereka bisa mewariskan juga ke generasi selanjutnya.

Adapun manfaat dari adanya perlombaan talempong pacik karna disinilah dapat mengembangkan bakat dan kreativitas anak muda, mempertahankan nilai nilai budaya yang tadi disampaikan,dan bentuk apresiasi juga.Tidak mudah mempertahankan sesuatu yang sudah ada sejak lama dari suatu zaman ke zaman berikutnya, akan ada banyak faktor luar ataupun dalam yang memiliki dampak serta pengaruh terhadap keberadaan talempongz pacik.Bisa saja keberadaanya hilang karna tidak ada pewarisannya hilang dibawa kemajuan zaman dan ketidakpedulian suatu masyarakat.

Lomba Pidato adat juga menjadi bagian dari perayaan lebaran di nagari Sialang, ini juga menjadi salah satu cara dan wadah yang bagus bagi seorang anak atau kemenakan laki-laki di Minangkabau.Adanya lomba pidato adat menjadi tempat bagi anak laki-laki untuk belajar karna di Minangkabau seorang laki laki bukan hanya menjadi ayah ataupun suami tetapi juga mamak bagi kaumnya, mamak bagi kemenakannya.Ada banyak manfaat diadakannya lomba pidato adat ini selain ajang untuk belajar, hal ini juga dapat menjadi Solusi dalam mempertahankan identitas budaya dan memperkuat rasa bangga terhadap warisan budaya di nagari sialang.Melestarikan bahasa dan sastra daerah dimana pidato adat dapat melestarikan bahasa dan sastra daerah dengan cara penggunaan bahasa daerah tersebut dalam kegiatan adat dan adanya pidato adat atau pasambahan.

Meskipun begitu tetap ada tantangan dan upaya dalam pelestarian kesenian daerah atau alat musik tradisional.Tantangan utamanya tentu dari sikap generasi muda yang kurang minat akan keseniaan daerah, masuknya budaya luar yang tidak difilter dan langsung diterima saja.Keterbatasan sumber dana dan sumber daya dalam proses pelestarian keseniaan tersebut,perubahan zaman yang juga ikut mempengaruhi.

Upayas penanganan yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga keberadaan kesenian dan permainan alat musik tradisional itu seperti yang dilakukan warga nagari Sialang dengan mengadakan atau menjadikannya sebuah perlombaan antar anak mudda di nagari Sialang, diajarkan di sekolah-sekolah bukan hanya materi tetapi berupa praktek juga, diadakan pelatihan atau workshop kesenian oleh pemerintahan setempat yang targetnya anak muda serta meningkatkan dukungan dan kesadaran dari masyarakat itu sendiri begitupun dengan pemerintah yang juga ikut mendukung serta memberikan fasilitas kepada pemuda pemudi untuk belajar tentang kesenian daerahnya sehingga mereka lebih tau dan paham tidak hanya di sekolah tapi diluar sekolah mereka juga mendapatkan ilmunya dan tidak lupa peran dari orang tua yang ikut mengenalkan kesenian daerah kepada anak dari usia dini.

(Penulis Mahasiswa  Sastra Minangkabau Universitas Andalas)


Wartawan : Wira Santika
Editor : melatisan

Tag :#Perayaan Lebaran #Pelestarian Kesenian

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com