HOME SOSIAL BUDAYA KOTA SOLOK

  • Selasa, 3 September 2024

Peduli Penderita Cerebral Palsy, Peduli Penderita Cerebral Palsy, Femi Nofi Candra Dan Yofi Leo Murphy Kunjungi Naya

Naya, balita penderita gangguan  cerebral palsy  nyaman dalam pelukan Hj. Femi Nofi Candra
Naya, balita penderita gangguan cerebral palsy nyaman dalam pelukan Hj. Femi Nofi Candra

Peduli Penderita Cerebral Palsy, Peduli Penderita Cerebral Palsy, Femi Nofi Candra dan Yofi Leo Murphy Kunjungi Naya

Solok (MInangsatu) - Naya (4), buah hati dari pasangan Novenda Vansla (35) dan Zora Ariani (36), warga Kelurahan Pasar Pandan Air Mati (PPA) Kota Solok, harus menjalani masa pertumbuhan dengan kondisi kesehatan yang memilukan.

Putri bungsu dari tiga bersaudara itu sejak usia empat bulan telah divonis  menderita  cerebral palsy (lumpuh otak). Akibatnya, saban hari Naya  hanya bisa tergolek lemah, ketika balita lain seusianya sedang asik bermain dan berlari.

Mengetahui kondisi Naya, praktis memantik  empati banyak pihak. Bahkan Hj.Devi Femiyanti Nofi Candra, spontan  menunjukkan kepedulian dengan menyediakan waktu untuk mengunjugi  Naya dan keluarganya, Selasa (3/9/2024) di Keluarahan PPA.

 

Femi, sapaan akrab istri Nofi Candra itu, datang tidak sendiri pula. Ia menjenguk Naya berdua dengan istri Leo Murphy, Yofi Kharisma. Kedatangan Femi dan Yofi,  disambut hangat oleh ibu Naya, Zora Ariani bersama ketua RT setempat. 

Dihadapan Hj.Devi Femiyanti Nofi Candra dan  Sofi Kharisma Leo Murphy, perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai buruh gosok (Laundry Gosok) itu pun mengungkapkan rasa pilu yang dialaminya  sejak lama.

 

Kata Zora Ariani, Ihwal Naya menderita cerebral palsy, berawal dari penyakit flu dan batuk yang ditularkan oleh kakaknya pada empat tahun silam. Selepas itu, Naya justru mengalami gangguan fisik.

"Setelah dibawa ke Dokter anak kala itu, disarankan untuk terapi lantaran Naya tak mampu menegakkan kepalanya dan hanya terkulai lemah," ucap Zora.

 

Seiring waktu berjalan, pertumbuhan Naya tidak juga menunjukkan perkembangan yang wajar. Lantas ia disarankan untuk melakukan pengobatan ke RSU M.Djamil Padang. Setelah dilakukan pemeriksaan MRI, akhirnya Naya diketahui menderita Cerebral palsy.

"Sejak saat itu, kami harus rutin melakukan terapi dua kali seminggu ke Padang," paparnya.

Meski biaya pengobatan dan terapi ditanggung oleh BPJS kesehatan, namun untuk biaya bolak balik ke Padang, Zora mengaku kerap kesulitan. Apalagi pendapatan dari hasil buruh gosok, kadang hanya cukup untuk biaya sehari-hari. Sementara sang suami berjualan makanan kaki lima di pinggir jalan Pandan Kota Solok.

Berkat kegigihan, ia mengaku kondisi Naya sudah mulai menunjukkan perkembangan. Untuk bagian leher keatas sudah mulai berfungsi dengan baik. Sementara bagian pinggang ke bawah masih belum bisa berfungsi normal.

"Alhamdulillah, Naya juga sudah mulai merespon suara dan ketika kita bicara dengan nya," ucap Zora.

Terhadap itu, Devi Femiyanti mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam, bahkan pemilik NC Plaza itu menggendong balita berkulit putih itu.

"Kami do'akan semoga Naya segera pulih dan bisa bermain bersama teman-teman lainnya," ucapnya sembari menyerahkan bantuan untuk membantu biaya terapi Naya.

Ia berharap kedua orang tua Naya juga tetap tabah dalam membesarkan buah hatinya. Karena menurutnya, setiap ikhtiar dan do'a akan selalu diijabah oleh Allah Ta'ala.

"Tetap tabah dan sabar, In Syaa Allah, Allah akan selalu mendengar keluh kesah makhluk-Nya. Tak ada yang tak mungkin, selagi kita tidak berputus asa," pesan Femi.

(Melatisan)

 

 


Wartawan : Melatisan
Editor : melatisan

Tag :#Cerebral Palsy #Peduli Naya

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com