- Jumat, 21 Maret 2025
Hafid Dauli Resmi Jabat Direktur Kredit Dan Syariah Bank Nagari Periode 2024-2028

Padang (minangsatu) - Hafid Dauli resmi terpilih sebagai Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari untuk periode 2024-2028. Penetapan ini dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024 yang digelar di Hotel Santika Padang pada Jumat, 21 Maret 2025.
Sebelumnya, Hafid menjabat sebagai Pemimpin Divisi Kredit dan Mikro Banking, dan kini melengkapi susunan direksi Bank Nagari menjadi lima orang. Keputusan ini menandai berakhirnya rangkap jabatan Direktur Utama Gusti Candra yang sebelumnya juga menangani posisi Direktur Kredit dan Syariah sejak RUPS Luar Biasa (RUPS-LB) pada 25 Juni 2024.
Komisaris Utama Bank Nagari, Andri Yulika, menyatakan bahwa dengan terisinya posisi ini, Gusti Candra dapat lebih fokus memimpin bank untuk mencapai kemajuan lebih besar. “Kinerja Bank Nagari diharapkan semakin optimal, kontribusi terhadap perekonomian masyarakat meningkat, dan deviden bagi pemegang saham juga bertambah,” ujar Andri.
Proses seleksi Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari dimulai dengan pengumuman resmi pada 20 Agustus 2024 oleh Panitia Seleksi (Pansel) yang dipimpin Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audi Joinaldy. Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumbar Nomor 500-680-2004 tertanggal 16September 2024, Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) ditunjuk sebagai pelaksana Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK).
LPPI kemudian menggelar asesmen pada 21-23 Oktober 2024 terhadap lima calon yang lolos seleksi administrasi, yaitu Eka Andria Putra, Hafid Dauli, Hardi Putra, Oktra Firdaus, dan Yunasrul. Tahapan asesmen mencakup sosialisasi pada 21 Oktober, penilaian kompetensi manajerial pada 22 Oktober, dan kompetensi teknis pada 23 Oktober.
Hasil UKK yang dirilis LPPI pada 31 Oktober 2024 menyebutkan bahwa Hafid Dauli dan Hardi Putra lolos ke tahap wawancara akhir. Dalam RUPS, Hafid akhirnya terpilih secara resmi.
Hafid Dauli, kelahiran Padang, 6 Desember 1971, merupakan lulusan Sarjana Peternakan Universitas Andalas (UNAND) tahun 1995. Ia memulai karier di Bank Nagari sejak 1997 dan telah menduduki berbagai posisi strategis, seperti Pemimpin Capem Siteba (2009), Pemimpin Bagian Sentra Kredit Mikro dan Kecil (2010), hingga Pemimpin Divisi Teknologi dan Digitalisasi (2022).
Pada akhir 2024, Bank Nagari mencatatkan kinerja keuangan yang positif dengan total aset Rp32,96 triliun, kredit Rp25,55 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp26,68 triliun, dan laba bersih Rp538,07 miliar. Untuk 2025, bank menargetkan pertumbuhan berkelanjutan dengan proyeksi aset Rp36,04 triliun, DPK Rp28,93 triliun, kredit/pembiayaan Rp27,60 triliun.
Dengan susunan direksi yang kini lengkap, termasuk Gusti Candra (Direktur Utama), Roni Edrian (Direktur Keuangan), Zilfa Efrizon (Direktur Operasional), Sukardi (Direktur Kepatuhan), dan Hafid Dauli (Direktur Kredit dan Syariah), Bank Nagari optimistis mencapai target tersebut. Bank kebanggaan masyarakat Sumatera Barat ini terus berkomitmen mendukung perekonomian daerah dan memberikan manfaat maksimal bagi pemegang saham.


Editor : boing
Tag :#BankNagari #Direksi #Sumbar #Padang #Minang
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SERAHKAN BENIH UNGGUL, WALI KOTA PADANG: BANTUAN SEMEN PADANG PERKUAT KETAHANAN PANGAN
-
SRIKANDI PLN SUMBAR: PERAN VITAL PEREMPUAN DALAM KEANDALAN KELISTRIKAN
-
VERRY MULYADI: SANKSI BERAT DA DAN OKNUM BELAKANG LAYAR DRAWING LIGA 4
-
MERIAHKAN ACARA BLUE OCEAN MINANG RUN 2025, PLN HADIRKAN STAND PLN MOBILE
-
ROADSHOW KE 4 PROVINSI, GUBERNUR MAHYELDI DAN BANK NAGARI BIDIK DUKUNGAN MAKSIMAL PERANTAU UNTUK PROGUL SUMBAR 2025–2030
-
MERAJUT SILATURAHMI DAN GAYA HIDUP SEHAT: TURNAMEN BANK NAGARI HUT KE-63 MENGINSPIRASI SEMANGAT KERJA
-
NGALAU BUNIAN DI LINTAU BUO UTARA: MISTERI GUA YANG MENGUNDANG MITOS,DUNIA GHAIB DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MAKHLUK HALUS ATAU ROH
-
BADAI PHK MASSAL DI SRITEX: PENYEBAB, DAMPAK, DAN TANGGAPAN PEMERINTAH
-
SAWAHLUNTO KOTA LAYAK ANAK DAN PENDAPATAN DAERAH
-
MEROSOTNYA KEPERCAYAAN PUBLIK TERHADAP POLRI: ANTARA "KEBAPERAN" DAN REFORMASI YANG DIPERLUKAN