HOME ITECH NASIONAL

  • Sabtu, 15 Juli 2023

Empat Startup Terpilih Dari Program Connext PLN Akan Kembangkan Bisnis Beyond KWh

Dari Kanan ke Kiri: Vice President Strategi Investasi PLN, Iwan S. Triawan, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, EVP Pengembangan Bisnis Korporat dan Investasi PLN, Sapto Aji Nugroho, CEO dan Co-founder Rekosistem, E
Dari Kanan ke Kiri: Vice President Strategi Investasi PLN, Iwan S. Triawan, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, EVP Pengembangan Bisnis Korporat dan Investasi PLN, Sapto Aji Nugroho, CEO dan Co-founder Rekosistem, E

Jakarta, ( Minangsatu ) – PT PLN (Persero) siap berkolaborasi dengan empat _startup_ yang telah terpilih pada program Connext _powered by PLN._ Lewat program yang dimulai sejak Mei 2023 ini, PLN melakukan inkubasi dan kolaborasi dengan _startup_ untuk pengembangan bisnis di sektor energi dan kelistrikan. Ke-empat _startup_ terpilih pada tahap awal program Connext ini adalah Fresh Factory, Amoda, Kanggo dan Imajin.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, dengan diluncurkannya program Connext, harapannya bagi _startup_ yang terpilih dapat bersinergi dan berkolaborasi sepanjang program ini berlangsung.

“Melalui program Connext, kami menyampaikan dukungan penuh kepada _startup_ terpilih yang akan belajar dan bergabung dengan ekosistem PLN. Ini merupakan bentuk kolaborasi PLN dengan _startup_ yang bertujuan mengubah tantangan global terkait disrupsi teknologi menjadi peluang,” ucap Darmawan.

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis Hartanto Wibowo menambahkan Program Connext _powered by_ PLN ini terbagi menjadi dua program, yakni inkubasi dan kolaborasi yang ditujukan untuk segmen _startup_ berbeda.

Pertama, program inkubasi ditujukan untuk _startup_ tahap awal yang tertarik untuk belajar dan bergabung dengan ekosistem PLN. Program ini akan menawarkan pelatihan dan pembinaan _one on one_ untuk meningkatkan pemahaman bisnis dan kinerja startup peserta. Kedua, program kolaborasi yang ditunjukkan kepada _startup_ tahap lanjut dengan tujuan akhir melakukan kolaborasi bisnis dengan PLN.

“Program inkubasi dan kolaborasi _startup_ ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan, pengembangan teknologi, dan pengembangan model bisnis yang lebih berkelanjutan," ungkapnya.

Hartanto menambahkan, bagi para peserta Connext yang telah lolos seleksi akan menjalani masa inkubasi hingga Oktober 2023. Adapun, fasilitas yang didapatkan inkubasi _startup,_ antara lain proses diagnosa agar startup bisa mencapai _product-market fit,_ mengadakan _group coaching_ dengan para mentor secara _hybrid,_ serta ada sesi mentoring antara mentor dengan _startup_ secara daring.

“Kegiatan ini terdiri dari, diagnosa sektor bisnis dan perusahaan _startup_ secara daring, sesi _one on one_ dengan _coach_ untuk fokus membahas kolaborasi strategi produk, tim, teknologi, skill bisnis, dan marketing. Nanti pada puncak acara atau _demo day,_ dimana para peserta akan mempresentasikan ide produk yang akan dikolaborasikan dengan ekosistem PLN,” tambahnya.

Selepas dari program inkubasi, para peserta _startup_ diharapkan sudah siap untuk mengeksplorasi lebih lanjut kesiapan produk dan layanannya untuk bersinergi dengan ekosistem PLN.

“Melalui program inkubasi dan kolaborasi bersama dengan _startup_ terpilih, kami berharap upaya ini mampu menciptakan sinergi untuk mendukung pengembangan teknologi dan model bisnis yang lebih inovatif serta berkelanjutan dalam sektor energi kelistrikan,” ungkap Hartanto.

Program Connext ini fokus berkolaborasi dengan _startup_ yang berada di sektor bisnis consumer dan berhubungan dengan energi seperti ekosistem kendaraan listrik, pengoptimalan bisnis dengan teknologi kelistrikan (khususnya untuk sektor teknologi agrikultur, teknologi _food and beverages, cold chain,_ dan manufaktur), energi hijau, dan _model shared-economy_ (pergudangan dan stasiun pengisian listrik kendaraan).

Adapun keempat _startup_ terpilih memiliki perkembangan bisnis masing-masing. Fresh Factory misalnya, perusahaan rintisan ini bergerak di bidang bisnis online _food & groceries_ dengan layanan _cold storage_ atau manajemen penyimpanan makanan dan bahan makanan beku, serta layanan pemilihan produk, pengemasan produk, hingga pengiriman produk ke pelanggan via kurir.

Sedangkan, Kanggo merupakan _startup_ di bidang _on demand services_ untuk membantu perbaikan bangunan konsumen dengan mudah, cepat dan nyaman melalui satu aplikasi. Pekerjaan perbaikan bangunan dilakukan oleh tukang terkualifikasi sehingga Kanggo secara aktif membantu para pekerja profesi tukang untuk berkompetisi di era digital. 

Senada dengan Kanggo, _startup_ Amoda juga sebuah perusahaan startup di bidang properti dan konstruksi di Indonesia. Perusahaan rintisan ini membantu kebutuhan pelanggannya di bidang manajemen properti dan konstruksi dimana Amoda menjadi penyedia _platform_ yang mempertemukan _demand_ dan _supply_ untuk pemanfaatan aset-aset komersial, perkantoran bahkan fasilitas publik dan SPKLU di seluruh Indonesia.

Sedangkan Imajin, adalah _startup_ yang bergerak dalam industri manufaktur penyedia platform yang mempertemukan _demand_ dan _supply_ dengan memberikan _software as a service_ dan juga _quality assurance, _ mulai dari desain, pembuatan _molds, dies,_ sampai ke produksi massal untuk pekerjaan logam maupun plastik. 


Wartawan : Rilis/*
Editor : boing

Tag :#Pln #Bumn #StarUp #Minangsatu

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com