HOME SOSIAL BUDAYA PROVINSI SUMATERA BARAT
- Minggu, 7 Juni 2020
Audiensi PGRI Sumbar Dengan Kadisdik, Ini Informasinya

Padang (Minangsatu) - PGRI Provinsi Sumbar, menyampaikan bahwa permasalahan guru yang perlu menjadi perhatian adalah pengangkatan guru honorer dan gaji guru honorer. Selain itu Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang telah lulus agar secepatnya dikeluarkan SK pengangkatan, agar mereka bisa mendapatkan penghasilan yang layak.
Selain itu PGRI juga mendukung program zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) demi peningkatan mutu pendidikan yang merata di daerah. Sementara jika suatu daerah tidak memungkinkan melakukan ujian secara online, sebaiknya dilakukan secara manual.
Demikian yang diungkapkan Ketua PGRI Sumbar, Darmalis, bersama beberapa pengurus, Pengurus Cabang Khusus STKIP PGRI beserta Badan Pelaksana Harian (BPH) STKIP PGRI Sumbar, saat audiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar. "Kami selalu mendukung setiap program yang dicanangkan Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar demi kemajuan mutu pendidikan di Sumbar," ujar Darmalis, Minggu (7/6) lewat teleconference.
Menanggapi apa yang disampaikan PGRI, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar, Adib Alfikri didampingi sekretaris, di ruang kerjanya, mengapresiasi Pengurus PGRI Provinsi Sumbar yang terus memberikan kontribusi demi peningkatan kualitas pendidikan di Sumbar.
Terkait kesejahteraan guru, ada beberapa hal yang dilihat yaitu sumber dan proses pengangkatannya. Pengangkatan guru honorer dilihat berdasarkan kebutuhan bukan berdasarkan dasar yang lain, begitu juga mengenai gaji guru. "Namun kita dari Dinas Provinsi akan coba usulkan," kata Adib
Dinas Pendidikan Provinsi sudah berupaya untuk menyampaikan dan memperjuangkan terkait kesejahteraan guru namun sampai sekarang belum ada solusinya karena adanya beberapa kebijakan. Sekian banyak yang kita usulkan agar diangkat menjadi CPNS, tapi hanya beberapa formasi yang disetujui BKD, itupun tidak sesuai dengan yang diusulkan.
Mengenai program zonasi, Ia menyampaikan bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekarang murni zonasi tempat tinggal dan tanpa melihat nilai. Seperti yang dikatakan Menteri Pendidikan, Mas Nadiem Makarim, tambah Adib, nilai tidaklah menentukan kesuksesan seseorang. "Dengan diberlakukannya program zonasi ini, maka tidak ada lagi sekolah unggul, namun setiap sekolah wajib memiliki kelas unggul," tegasnya.
Adib sangat mendukung agar PGRI Provinsi Sumbar dapat membentuk badan Advokasi guru yang akan dijadikan sebagai wadah bagi guru-guru jika adanya permasalahan terkait guru, sehingga guru mendapatkan arahan dan pendampingan dalam perlindungan hukum. "Semoga diskusi seperti ini dapat dijadikan agenda rutin untuk mendiskusikan isu-isu ter-update bidang pendidikan dengan melibatkan dewan pendidikan yang tentunya mumpuni dalam bidangnya," tambah Adib.
Editor : sc.astra
Tag :#PGRISumbar #KadisdikSumbar #audiensiVurtual
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
WAGUB SUMBAR DORONG SILEK JADI NAPAS PENDIDIKAN KARAKTER GENERASI MUDA
-
SUMBAR DORONG KETAHANAN PANGAN LEWAT SISTEM SAWAH POKOK MURAH
-
PONPES MINANGKABAU PENUH SYUKUR TERIMA BANTUAN SAPI KURBAN PRESIDEN, DISERAHKAN LANGSUNG WAGUB VASKO
-
IDUL ADHA 2025 PEMPROV SUMBAR DISTRIBUSIKAN 68 EKOR SAPI QURBAN, 7 EKOR DIANTARANYA UNTUK WARGA PALESTINA
-
BERKUNJUNG KE SUMBAR, MENTERI P2MI BERHARAP MAKSIMALKAN PELUANG KERJA DI LUAR NEGERI
-
MUSIK SEBAGAI MOOD BOOSTER DI TENGAH KESIBUKAN
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU