HOME EKONOMI KABUPATEN DHARMASRAYA

  • Sabtu, 4 Agustus 2018

Terobosan Pengembangan Usaha Minapadi Di Bukit Mindawa, Kab Dharmasraya

Lokasi persiapan Minapadi di Jorong Bukit Mindawa, Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Kab Dharmasraya.
Lokasi persiapan Minapadi di Jorong Bukit Mindawa, Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Kab Dharmasraya.

DHARMASRAYA (Minangsatu) - Untuk mendukung pengembangan usaha minapadi di Jorong Bukit Mindawa, Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya membutuhkan 200 ribu benih ikan nila ukuran panjang 7 cm. Kebutuhan ini merupakan peluang pasar bagi petani pembenih ikan dan peluang bisnis bagi mereka yang menggeluti usaha pembenihan ikan.

Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Dharmasraya, Welfiadril, S.Sos., M.Pd., Sabtu (4/8/18) mengatakan, pengembangan usaha minapadi di Bukit Mindawa merupakan tindak lanjut dari instruksi Bupati Sutan Riska kepada Dinas Pangan dan Perikanan untuk mencari terobosan guna meningkatkan kesejahteraan petani.

"Pendapatan petani hendaknya tidak saja bersumber dari hasil panen padi, melainkan perlu ditambah dengan komoditi lain tanpa harus mengurangi hasil panen padi petani," ungkap Welfiadril mengutip pernyataan Bupati.

Itulah sebabnya, Welfiadril bersama jajaran mengambil inisiatif dengan mengembangkan minapadi. "Kita punya potensi, petani kita punya semangat maju yang luar biasa, maka kami mengarahkan para petani untuk menambah satu komoditi lagi selain padi, yaitu ikan," kata mantan ketua KNPI Kabupaten Sawahlunto Sijunjung ini.

Untuk tahap pertama, minapadi di Bukit Mindawa hanya akan dikembangkan di atas lahan seluas 10 hektar. Untuk merealisasikannya, maka dibutuhkan 200 ribu benih ikan dan lebih 16 ton pakan ikan pelet serta waring untuk pemagaran. "Ini jumlah yang tidak sedikit," kata Welfiadril.

Karena itu sengaja diumumkan melalui media massa, supaya mereka yang bergerak dalam pembenihan ikan dan penyediaan sarana produksi perikanan bisa memanfaatkan peluang tersebut.

Kini,  para petani di Bukit Mindawa sudah menyemai padi, melaksanakan pengolahan lahan dan mengendalikan pengairan, bahkan pembuatan selokan keliling dalam petakan sawah juga sudah dimulai. Semuanya dibawah bimbingan dan pengawasan Penyuluh Perikanan.

"Ini semua dibiayai pusat, melalui BBAT (Balai Budidaya Air Tawar) Jambi. Total anggaran Rp 300 juta. Insyaalah sukses," kata Welfiadril ini.

(Rel)


Wartawan : Budi/Anif/Batuah
Editor :

Tag :#PengembanganUsahaPetaniDharmasraya#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com