HOME PERISTIWA PROVINSI SUMATERA BARAT
- Jumat, 14 Desember 2018
Tangki Pipis, Sitinjau Lawik Macet Setengah Hari

Padang (Minangsatu) - Setelah kemaren (Rabu, 12/12) sempat macet selama 14 jam gaea-gara ada longsor, sejak pagi tadi hingga siang (Kamis, 13/12), Sitinjau Lawik kembali macet. Kali ini kemacetan disebabkan jalan licin lantaran ada minyak tumpah di jalan.
Seperti diberitakan kemaren, usai longsoran di Panorama Dua Sitinjau Lawik berhasil dibersihkan dengan menggunakan alat berat, namun di Panorama Satu ada minyak yang berceceran.
Sejak pukul 16.30 kemaren (Rabu, 12/12) sebenarnya kendaraan arah Padang sudah boleh lewat. Sebelumnya, sekira pukul 14.00 kendaraan dari Padang yang diberikan prioritas untuk mendaki.
Namun, rupanya akibat truk tangki yang "pipis" di Panorama Satu kemaren membuat jalan kian licin. Apalagi sejak sore hingga malam, masih terjadi hujan rinai.
Sejak pagi hingga siang, kendaraan yang akan menuju Padang, atau sebaliknya di rute Sitinjau Lawik kembali terhenti. Jalur menuju Padang dari arah Lubuk Selasih dan Sitinjau Lawik kembali lumpuh.
Eka, seorang pengendara yang kemaren tertahan selama 14 jam di Sitinjau Lawik mengakui bahwa jalan licin akibat minyak yang tumpah itu memang cukup mengkuatirkan.
"Saya ngeri dan terpaksa sangat hati-hati saat turun. Sementara di bawah masih banyak mobil yang antri," katanya pada Minangsatu.
Upaya untuk mengatasi jalan licin itu dilakukan dengan cara membersihkan tumpahan minyak itu. Dan mulai siang ini, kendaraan sudah bisa lewat.
Dengan kejadian longsor dan minyak tumpah ini, rute Sitinjau Lawik memang cukup rentan. Dalam setahun, bisa belasan kali terjadi longsor.
Sedangkan minyak tumpah sudah terjadi beberapa kali. Maklum jalur ini ramai dilewati truk tangki yang membawa minyak sawit dari Dharmasraya.
"Mestinya ada pengaturan yang ketat terkait tangki yang bermuatan minyak itu. Saat ini, mereka seenaknya saja membawa muatan melebihi tonase. Makanya sering tumpah di jalan," tutur Ari, sopir travel yang dua hingga tiga kali sehari melewati Sitinjau Lawik.
Ari pun setuju, jika Jembatan Timbang Oto (JTO) Lubuk Selasih diaktifkan kembali.
Terkait JTO yang saat ini sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat, namun Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Barat Heri Nofiardi setuju jika JTO diaktifkan kembali.
"Mungkin saja diaktifkan. Tapi kini.kewenangannya di pemerintah pusat," ujar Heri Nofiardi kepada Minangsatu, Kamis (13/12).
Sementara itu, Harwendi, seorang pengendara yang juga terkurung macet di Sitinjau Lawik tadi malam, justru melihat peran pengaturan lalulintas, terutama saat terjadi longsor, sangat penting.
"Karena kurang pengaturan, maka pengemudi berbuat seenaknya. Semuanya ingin cepat. Akibatnya lalulintas tambah kacau," tuturnya kesal. (sc)
Editor :
Tag :Macet Sitinjau Lawik
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
GUBERNUR SUMBAR SAMPAIKAN DUKA MENDALAM ATAS KECELAKAAN BUS ALS DI PADANG PANJANG
-
PENJELASAN KABIRO ADPIM SUMBAR TERKAIT VIDEO KEMACETAN DI JALUR LINTAS SUMATERA YANG VIRAL DI MEDIA SOSIAL
-
GUBERNUR MAHYELDI SAMPAIKAN DUKA CITA ATAS MUSIBAH YANG MENIMPA 16 ORANG PENGUNJUNG PANTAI TIKU
-
MITIGASI ERUPSI MARAPI, GUBERNUR MAHYELDI IMBAU WARGA DAN PEMUDIK TINGKATKAN KEWASPADAAN
-
WASPADA AKSI PENIPUAN MENGAKU SEBAGAI GUBERNUR SUMBAR MAHYELDI
-
4 LAGA BERSAMA PATRICK KLUIVERT, INDONESIA MASIH MENCARI JATI DIRI.
-
RAGU
-
EFEK DOMINO PERANG KAMANG DALAM TEROPONG PERLAWANAN MASYARAKAT SUMATERA BARAT MENENTANG KOLONIALISME BELANDA
-
SUMATERA BARAT RAIH PENGHARGAAN DI FESTIVAL HOMESTAY NUSANTARA 2025, GUBERNUR MAHYELDI DIGANJAR IHSA AWARD
-
FARIANDA, PEMIMPIN MUDA PERS SUMUT YANG TEGASKAN ETIKA: CIPTAKAN SUASANA NYAMAN BAGI POLDA SUMUT