HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN SOLOK

  • Minggu, 30 September 2018

Ratusan Pandeka Dan Tuo Silek Ramaikan Sasaran Silek Selayo Solok

Sasaran Silek Lurah Ateh Jorong Lurah Nan Tigo, Nagari Selayo Kabupaten Solok diramaikan para pesilat, Sabtu (29/9) malam.
Sasaran Silek Lurah Ateh Jorong Lurah Nan Tigo, Nagari Selayo Kabupaten Solok diramaikan para pesilat, Sabtu (29/9) malam.

AROSUKA ( Minangsatu) - Dusun Lurah Ateh, Jorong Lurah Nan Tigo, Nagari Selayo Kabupaten Solok mendadak ramai, Sabtu (29/9), malam. Berbeda dengan suasana sebelumnya, ratusan pandeka (pesilat) da tuo-tuo silek berkumpul di sasaran silat setempat.

Masyarakat Selayo tumpah ruah seakan menjadi oagar bagi sasaran Silek Lurah Nan Tigo. Suasana semakin semarak dengan kehadiran Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin bersama ketua DPRD Hardinalis Kobal dan sejumlah anggota DPRD lainnya.

Dengan mengusung tema "Mudo nan bakakak ayam nan barinduak karakok nan ba junjung" dihadapan masyarakat yang duduk baselo, Wakil Bupati Solok H. Yulfadri Nurdin berharap upaya pelestarian budaya seperti ini merupakan sebuah gerakan yang patutu di apresiasi.  "Tidak saya sangka, kalau Sasaran Silek bersilahturrahmi bisa sebanyak ini, apalagi juga dihadiri Tuo-Tuo Silek masing-masing sasaran di Kota dan Kabupaten Solok," ucapYulfadri.

Silek Tuo ini bukan hanya sebuah ilmu bela diri dari Minangkabau, tetepai juga memiliki syarat makna dalam membentuk mental dan kepribadian seseorang hingga layak disebut Pandeka.

Baginya, Silek tradisi yang diwariskan secara turun temurun tidak bisa dilepaskan dari jati diri masyarakat Minang. Banyak falsafah hidup dan pelajaran yang terkandung dalam Silek.

Maka dari itu, sebut Yulfadri, Silek harus kembali hidup sebagai sebuah warisan yang harus dijaga, dipelihara dan tentunya harus diturinkan pada generasi selanjutnya.

"Silek merupakan salah satu cara mendidik dan membentuk generasi muda yang berkarakter, tekan kenakalan remaja dengan Silek," sebut Wabup.

Sejurus, tepuk riuh penonton membahana, tatkala para pandeka unjuk kebolehan. Beragam jurus  hingga permainan pisau mengundang decak kagum. Malam kian larut jua. Suasana hangat makin tiba, ketika sejumlah pesilat pemula turun berlaga.  Garik dan Langkah silek mencerminkan  kehidupan sehari-hari, diperagakan dalam kibasan langkah satu dua.

Silahturahmi akbar para pesilat se Kabupaten Solok itu ditutup dengan makan bersama. Tak ada yang berbeda, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Semua bersila. Begitulah silek mengajarkan kebersamaan.

"Kita  akan dukung pengembangan seni tradisi untuk tetap hidup ditengah masyarakat," sebut Wabup berbincang dengan Anggota DPRD Aurizal, S. Pd dan ketua Panitia Forem LA, Beni Asri.

Harapan Yulfadri Nurdin,  kegiatan Silek ini lebih sering dilakukan di kabupaten Solok sehingga generasi muda semakin tertarik belajar silek dan terjauh dari kenakalan remaja.

(Garnadi)

 


Wartawan : garnadi
Editor :

Tag :#Pertemuan Pesilat #Lurah Ateh

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com