HOME KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Sabtu, 22 Agustus 2020

PWI Dan IJTI Ajak Wartawan Utamakan Wawancara Online Agar Terhindar Dari Covid

Ketua IJTI dan Ketua PWI Sumbar, John Nedy Kambang dan Heranof Firdaus, mengajak anggotanya menjaga jarak dalam liputan dan lakukan tes swab.
Ketua IJTI dan Ketua PWI Sumbar, John Nedy Kambang dan Heranof Firdaus, mengajak anggotanya menjaga jarak dalam liputan dan lakukan tes swab.

Padang (Minangsatu) - Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Sumbar, Heranof Firdaus, menyampaikan rasa prihatin atas terpaparnya salah satu wartawan oleh Covid-19 ini. “Saya imbau kawan-kawan di lapangan, karena kita bertugas mengimbau masyarakat agar menjaga jarak, bermasker, mencuci tangan, maka hendaknya disiplin itu kita dulu yang memberi contoh,” kata Heranof.

Ia mengatakan, apabila tidak diperlukan benar untuk berdekatan dengan narasumber dalam berwawancara, maka lakukanlah wawancara daring (dalam jaringan/online-red). ”Teknologi sudah memudahkan tugas-tugas kita sebagai wartawan khususnya para reporter yang banyak berada di lapangan,” kata Heranof Firdaus.

Imbauan ini disampaikan oleh Ketua PWI Sumbar, menyusul dinyatakannya positif terpapar Covid-19, salah seorang wartawan TV di Padang berinisial F, hari ini Sabtu (22/8/2020).

Sementara itu Pengurus Ikatan Jurnalis Telvisi Indonesia (IJTI) Sumbar juga mengimbau para anggotanya untuk memaksimalkan wawancara dengan sistem online, terutama untuk liputan-liputan konferensi pers. LImbauan ini disampaikan oleh Ketua IJTI Sumbar John Nedy Kambang dalam siaran persnya hari ini, menyusul dinyatakannya anggota IJTI, F positif terpapar Covid-19.

F, dinyatakan positif setelah hasil tes swab yang diikutinya atas kesadadaran sendiri diumumkan, Sabu pagi ini. Diketahui, Sebelumnya F meliput gelombang besar test swab di salah satu Puskesmas di Padang. Waktu itu, ia menyatakan ikut juga ditest. Dan hasilnya, positif.

F kepada para sahabatnya sesama wartawan menyatakan bahwa ia baik-baik saja, kini langsung menjalani isolasi mandiri. “Doakan saya,” ujarnya ketika berkontak melalui whatsApp.

Sementara IJTI Sumbar menyatakan ikut prihatin dengan apa yang menimpa rekan kerja tersebut. ”Kami juga mengapresiasi langkah yang dilakukan rekan kerja tersebut, karena tes swab dilakukan dengan kesadaran sendiri. Kami mengimbau kawan-kawan lain bisa melakukan hal yang sama,” ujar John Nedy Kambang bersama Sekretarisnya Nofal Wiska.

IJTI mengingatkan para wartawan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan serta kesehatan selama melakukan liputan di lapangan. “Hal yang perlu diingat adalah; tidak ada berita seharga nyawa. Artinya, nyawa jauh lebih penting,” kata dia.

Karena itu sejak awal, IJTI Sumbar sudah berusaha untuk melakukan jaga jarak dengan narasumber. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melukan Press Conference Online (PCO) atau wawancara jarak jauh. Itu diterapkan saat pandemi ini bermula.

Namun seiring dengan pelonggaran PSBB dan sudah banyaknya aktivitas warga yang “seperti normal” ikut berpengaruh terhadap kerja jurnalis juga. Kalau biasanya jaga jarak melalui wawancara online, sekarang harus diakui, sudah banyak yang pertemuan fisik.

Baik PWI maupun IJTI Sumbar, mengajak rekan-rekan jurnalis lain untuk melakukan tes swab, sebab dalam aktifitas di lapangan bisa saja terjadi kontak dengan pihak terpapar Covid-19.

"Terpapar Covid bukanlah aib, sehingga kami berharap jangan ada pihak yang berusaha untuk mengucilkan,” tutup John Nedy Kambang.


Wartawan : Relis Pwi-Sbr
Editor : ranof

Tag :#wartawan terpapar covid 19#pwi sumbar#ijti aumbar#wawancara online#ikuti tes swab#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com