HOME EKONOMI KABUPATEN PESISIR SELATAN
- Jumat, 24 April 2020
Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19, Pesisir Selatan Tiadakan Pasar Pabukoan

Pessel (minangsatu) - Guna memaksimalkan pemutusan mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19) di lingkungan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, juga melakukan peniadaan pasar Ramadan di daerah itu.
Kepala Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Pesisir Selatan, Azral, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Hendro Kurniawan, mengatakan Jumat (24/4) bahwa saat ini merupakan untuk pertama kalinya pemerintah daerah melakukan peniadaan atau penutupan pasar pabukoan di daerah itu.
"Kita melihat perkembangan penyebaran virus corona (Covid-19) yang masih terus mengalami penambahan secara nasional, bahkan dunia. Dari itu kami dari pihak terkait berharap agar mendapat dukungan dari masyarakat melalui kebijakan peniadaan pasar Ramadan ini," katanya.
Disampaikannya bahwa kebijakan yang dilakukan oleh Pemkab Pesisir Selatan itu merupakan sebagai tindak lanjut dari Maklumat Kapolri, disamping juga edaran yang dikeluarkan oleh Sekretaris daerah (Sekda) Pesisir Selatan nomor: 516/297/DKUP.2/IV/2020 tanggal 18 April 2020, tentang pembatasan layanan konsumen pada tempat usaha kuliner, warung kopi dan asaha warnet, dalam dalam rangka pencegahan penularan virus corona Covid-19.
"Peniadaan pasar pabukoan ini, juga sudah dilakukan pengkajian bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pesisir Selatan. Sehingga segala sesuatu yang terjadi di lapangan, tetap akan kita konsultasikan kepada tim tersebut, serta berbagai pihak terkait lainya .Sebab pasar pabukoan identik dengan keramaian. Orang-orang akan berduyun-duyun datang tanpa terkendali. Hal ini akan mengkuatirkan bisa mengakibatkan penyebaran virus corona," jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa dengan kondisi saat ini sebaiknya masyarakat pedagang juga jeli dalam membaca situasi.
"Sebab belum tentu masyarakat akan datang membeli, walau pasar pabukoan dibuka. Karena mereka akan kuatir bisa tertular oleh virus corona yang berasal dari pembeli lainya di pasar pabukoan. Dalam hal ini, pemerintah juga tidak mau mengambil resiko," jelas Hendro lagi.
Beranjak dari kondisi itu, sehingga dia menyarankan agar masyarakat dan pedagang bisa mencari solusi lain jika masih tetap ingin berdagang.
"Misalnya melalui online, atau memilih berjualan di tempat tinggal masing-masing dengan tetap mengatur jarak (physical distancing), serta memakai masker. Sebab dengan berjualan di rumah itu, akan membuat masyarakat tidak terkonsentrasi pada satu lokasi," tutupnya.
Editor : boing
Tag :#PesisirSelatan#Covid19#Pasar
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
GUBERNUR MAHYELDI LEPAS EKSPOR 11 TON IKAN KERAPU SUMBAR MENUJU HONGKONG
-
KOPERASI DI PESISIR SELATAN, DITINGKATKAN MAMPU MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN SESUAI STANDAR
-
PANEN IKAN KERAPU 20 TON DI PESSEL, GUBERNUR MAHYELDI BERHARAP MAKIN BANYAK KELOMPOK PEMBUDIDAYA UNTUK PENUHI PASAR DUNIA
-
UPAYAKAN PERCEPATAN, GUBERNUR MAHYELDI DORONG KEMANDIRIAN NAGARI MELALUI POLA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
-
DIREKTUR OPERASIONAL BANK NAGARI,SYAFRIZAL RESMIKAN KANTOR CABANG PEMBANTU DI PESISIR SELATAN
-
NGALAU BUNIAN DI LINTAU BUO UTARA: MISTERI GUA YANG MENGUNDANG MITOS,DUNIA GHAIB DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MAKHLUK HALUS ATAU ROH
-
BADAI PHK MASSAL DI SRITEX: PENYEBAB, DAMPAK, DAN TANGGAPAN PEMERINTAH
-
SAWAHLUNTO KOTA LAYAK ANAK DAN PENDAPATAN DAERAH
-
MEROSOTNYA KEPERCAYAAN PUBLIK TERHADAP POLRI: ANTARA "KEBAPERAN" DAN REFORMASI YANG DIPERLUKAN
-
TRADISI MAANTA PABUKOAN KE RUMAH MINTUO DI PESISIR SELATAN: WARISAN BUDAYA RAMADAN MINANGKABAU