HOME PERISTIWA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

  • Kamis, 21 Februari 2019

Polairud Mentawai Lakukan Aksi Bersih-Bersih Di Pantai Jati

Polairud Mentawai melakukan aksi bersih-bersih di Pantai Jati, Tuapeijat.
Polairud Mentawai melakukan aksi bersih-bersih di Pantai Jati, Tuapeijat.

Tuapeijat (Minangsatu) — Dalam rangka menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2019, Satpolair Polres Mentawai menggelar Aksi bersih-bersih di lingkungan destinasi wisata Pantai Jati, Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara, Rabu (20/2). Hal tersebut bertujuan untuk menjaga kebersihan di lingkungan tempat rekreasi tersebut. 

Kegiatan yang dibuka oleh Wakapolres Mentawai Kompol A. Surya Negara tersebut melibatkan unsur pemerintah terkait, seperti Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Mentawai, Dinas Kesehatan Mentawai, Dinas Pariwisata, Komunitas Surfing Ag'gau Board Rider, tim relawan Pahlawan Sampah dan masyarakat setempat. 

"Kita melaksanakan gotong royong membersihkan pantai jati ini dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional, dimana lini sektor nya Polairud Polres Mentawai, dimana ini merupakan wujud rasa kepedulian kita terhadap kebersihan lingkungan dan mengatasi masalah sampah, terutama di pantai wisata ini," kata Surya Negara kepada wartawan di sela-sela kegiatan tersebut. 

Dia menyebutkan kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan di Pantai Jati saja, namun Polairud di tingkat Polsek juga diinstruksikan untuk melakukan kegiatan serupa,"Di tingkat Polsek, juga instruksikan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama yang berpemukiman di pesisir pantai untuk tidak membuang sampah plastik di laut," paparnya. 

Sementara itu Sekda Mentawai Martinus Dahlan dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat Mentawai untuk saling menjaga kebersihan lingkungan, terutama kebersihan pantai, yang menjadi andalan wisata di Kepulauan Mentawai ini. 

Ia menyebutkan persoalan penanganan sampah merupakan tanggung jawab bersama, dimana hal itu menjadi permasalahan di dunia, terutama sampah plastik yang tidak bisa cepat terurai dengan cepat, oleh karena itu ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. 

"Kegiatan seperti ini harus kita lakukan terus menerus, tidak hanya pada momen-momen tertentu, tetapi bagaimana kegiatan ini diagenda paling tidak sekali sebulan, jadi kebersihan tetap terjaga dan masyarakat akan termotivasi untuk menyadari pentingnya kebersihan lingkungan," tuturnya. 

Sementara itu Karen Ball warga negara Inggris yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan seluruh masyarakat Mentawai yang sudah menggelar aksi bersih-bersih dan mau menjaga kebersihan lingkungan, dimana dia dan tim relawan Pahlawan Sampah, dibawah naungan A Perfect Foundation--sebuah yayasan peduli sampah di negara Australia--hampir setiap hari memungut sampah plastik dan mendaur ulang sampah tersebut menjadi produk yang bermanfaat. 

"Saya sangat senang melihat pantai bersih dan terima kasih kita mau menjaga kebersihan,  jangan buang sampah plastik sembarangan, karena sampah plastik lama hancur, dan bahaya untuk kelanjutan hidup, sampai ke anak cucu, mari kita bersama-sama menajag sampah, dan memanfaatkan daur ulang sampah plastik, " tuturnya dalam bahasa Indonesia logat bule. 

Di tempat yang sama Sekretaris Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Mentawai Ruslianus mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya melalui petugas kebersihan, yang disebut pasukan kuning, melakukan kegiatan rutin  mengumpulkan sampah di tong sampah yang telah disiapkan oleh KLH di beberapa titik. 

"Sekarang ini upaya kita dari Pemerintah melakukan pengumpulan sampah, kemudian angkut dan buang, sementara untuk pengelolaan samapah sendiri kita belum siap, dan kita baru punya Tempat Pembuangan Sementara (TPS), lalu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) belum ada, nah ini kedepan harapan kita TPA harus ada, " imbuhnya. 

Menurutnya persoalan sampah sebenarnya sudah menjadi persoalan dunia, namun untuk Mentawai belum begitu banyak, namun tak tertutup kemungkinan sampah akan meningkat dengan seiring bertumbuhnya jumlah penduduk. Untuk sekarang saja pihaknya mengumpulkan sampah seputar Tuapeijat mencapai 2,2 - 2,6 Ton per hari. 

"Disamping itu tugas kita yang paling berat adalah merubah pola pikir kita masyarakat untuk benar-benar sadar akan kebersihan, untuk itu ini merupakan tanggung jawab bersama," timpalnya. 

Menurutnya sampah merupakan bencana kedua setelah stunami, karena apabila sampah sudah berserakan akan berdampak pada wabah penyakit, sehingga akan mengganggu kesehatan. Ia juga menghimbau masyarakat untuk membuang sampah ke tong yang sudah disiapkan pada pukul 05:30 Wib, karena petugas berseragam kuning akan datang mengumpulkan sampa pada pukul 06:00 Wib. 

"Harapan kita pada pukul 07:00 Wib tidak ada lagi samapah, sehingga keindahan lingkungan akan nampak terutama di seputar jalan raya Tuapeijat, sebagai pusat Kabupaten, sementara sekarang petugas kita ada 18 orang dengan fasilitas 8 unit betor, kemudian dibantu dengan truk pengangkut sampah," tuturnya. (red)


Wartawan : te
Editor :

Tag :Polairud #Mentawai

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News