HOME OPINI OPINI

  • Selasa, 25 Juni 2024

Pertama Kali Mengikuti Acara Bakaua Adat Nagari Sijunjung Tahun 2024

Penulis: Siti Fatimah
Penulis: Siti Fatimah

Pertama Kali Mengikuti Acara Bakaua Adat Nagari Sijunjung Tahun 2024

Oleh: Siti Fatimah

Nagari Sijunjuang setiap tahunnya mengadakan alek nagari yang sering disebut juga dengan Bakaua Adat, dan tahun ini diadakan pada tanggal 1 Juni - 3 Juni 2024 kemarin, Bakaua Adat dilaksanakan di Tobek Perkampungan Adat Nagari Sijunjung Kabupaten Sijunjung.

Bakaua Adat adalah bentuk ucapan rasa syukur masyarakat Sijunjung atas hasil panen dan hujan. Awal mula adanya Bakua Adat di Nagari Sijunjuang adalah pada abad ke 17 terjadilah musibah atau bala, karena di Sijunjung terjadi kemarau 3 tahun berturut turut yang mengakibatkan padi anguih (padi hangus), ibag (penyakit ternak), tambilang yang tidak naik, setiap hari ada orang yang meninggal, dan niniak mamak sudah tidak saiyo sakato lagi, orang Sijunjung menyebutnya dengan narako dunia.

Jadi bermimpilah salah seorang di nagari itu, di mimpi itu disebutkan bahwa untuk menghentikan bala yang terjadi maka adakanlah acara yang sekarang dikenal dengan Bakaua Adat, setelah acara Bakaua Adat dilaksanakan turun lah hujan yang membuat masyarakat bersyukur karena sudah tidak ada kemarau panjang lagi. Acara bakua tidak akan pernah hilang karena setiap tahun akan memasang nazar lalu tahun berikutnya membayar nazar dan memasangnya lagi untuk tahun selanjutnya, kau yang berarti nazar.

Saya berkesempatan mengikuti acara Bakaua Adat Nagari Sijunjuang pada tahun ini, pada sore hari tanggal 02 Juni 2024 di adakan permainan anak nagari yang diramaikan oleh anak anak nagari/

Permainan yang jarang saya temukan di kampung saya, malam harinya di Tobek Perkampungan Adat melaksanakan randai dan pada pukul 03 subuh pada tanggal 03 Juni 2024 di lakukanlah pemotongan kerbau, daging kerbau akan dibagi bagi kan kepada semua masyarakat.

Pada pukul 10 pagi ibu ibu akan bersiap siap untuk arak arak yang akan dilakukan pukul 1 siang, ibu ibu akan menggunakan baju berwarna hitam dan rok batik dengan menggunakan jilbab berwarna putih, lalu menggunakan gulungan kain di atas kepala untuk menjunjung jamba. Baarak arak dilakukan dari tugu perempuan menjunjung jamba di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung sampai ke Tobek Perkampungan Adat Nagari Sinjujung.

Sampai di tobek ibu ibu yang membawa jamba berpisah tempat duduk dan yang mengikuti arak arak serta masyarakat akan duduk berhadapan karena akan melakukan makan bajamba, acara pertama yaitu pembukaan, membaca doa, lalu makan bajamba dan terakhir adalah pemasangan nazar.

Saat makan bersama kita akan diberikan jamba yang isinya nasi, lauk, buah buahan dan minuman, 1 buah jambayang diberikan hanya untuk dua orang saja. Setelah acara Bakaua Adat selesai dilaksanakan saya dan teman teman saya pun melihat Tobek yang memiliki kisah Ikan Subalah, yang orang sijunjung percaya masih hidup sampai saat ini.

Dapat ikut serta dalam Bakua Adat adalah hal yang sangat membanggakan bagi saya karena di Kota Padang saya belum pernah melihat acara besar seperti itu, apalagi dengan Perkampungan Adat Nagarinya yang sangat indah dengan susunan rumah gadang yang teratur dan sangat bersih tentunya yang membuat orang takjub akan keindahan perkampungan yang masih kental dengan adat.

Terimakasih banyak Sijunjuang dan terimakasih sudah memberikan saya kesempatan untuk menyaksikan indahnya Perkampungan Adat dan Antusias masyarakat melaksanakan acara Bakaua Adat.

(Penulis Mahasiswa Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas Padang)


Tag :#Bakaua Adat #Nagari Sijunjung

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com