- Senin, 26 Agustus 2019
Pasca Pembongkaran Bangli Di Terminal Gumanti, Gamawan Fauzi: Perlu Pengaturan Tata Ruang Baru

Alahan Panjang (Minangsatu) - Mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mendukung dan mengapresiasi keberhasilan gerakan segenap elemen masyarakat Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, yang berhasil meyakinkan para pemilik bangunan liar (bangli) di sepanjang Terminal Gumanti untuk membongkar sukarela bangli mereka.
“Saya mendukung penuh gerakan penetiban itu. Alahan Panjang dikaruniai Allah dengan alam yang indah, kemudian karena kepentingan ekonomi sesaat, ada segelintir masyarakat merusaknya dengan membuat bangunan sesukanya,” katanya kepada Minangsatu, Senin (26/8).
Gamawan menyebutkan, ketidaktertiban masyarakat berdampak pada kesembrautan nagari. “Ini memprihatinkan. Kita khawatir, makin lama Alahan Panjang bisa berkembang menjadi nagai semrawut. Bila itu terjadi, maka keindahan nagari sebagai karunia Allah yang luar biasa menjadi rusak parah. Ini sangat merugikan,” tegas Gamawan.
Setelah pembongkaran bangli secara sukarela itu, Gamawan Fauzi mengingatkan ada beberapa hal penting yang mesti dilakukan oleh segenap unsur terkait guna membangun Alahan Panjang yang bersih dan rapi.
“Pertama, perlu adanya kesadaran bersama masyarakat untuk merawat keindahan alam dan membangun dengan mentaati kaedah yang ada. Kedua, Pemerintah Daerah dan jajarannya ke bawah harus tegas dan peduli untuk melakukan penertiban bangunan. Terakhir, rencana tata ruang dan rencana detil tata ruang disusun dengan baik dan di jalankan dengan konsisten,” jelasnya.
Persoalan bangli di Alahan Panjang sempat membuat suasana di nagari itu sedikit hangat lantaran gerakan masyarakat untuk menertibkannya tidak diterima dengan serta merta oleh pemilik bangli. Ketidakterimaan para pemilik bangli itu bahkan sempat mereka kadukan ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang.
Namun, berkat pendekatan persuasif berbagai pihak, dimotori walinagari dan tokoh-tokoh pemuda, akhirnya, Minggu (25/8), para pemilik bangli membongkarnya dengan sukarela.
Seperti yang dilakukan salah seorang pemilik bangli, Gezu Malin, dia membongkar satu persatu tiang kedai makanan miliknya. Papan dan tiangpun diikat dengan kuat agar mudah memindahkannya ke lokasi baru yang telah disediakan Pemda. Gezu tak sendiri melakukan pembongkaran itu. Puluhan pemilik bangunan liar (bangli) lainnya yang berada di sekitar terminalpun melakukan hal yang sama.
“Sesuai dengan janji kami saat pertemuan dengan Bupati di Polres Solok (19/8), kami langsung yang akan melakukan pembongkaran bangli. Kami menyadari ini seratus persen kesalahan kami, dan kami yakin pemerintah akan menepati janjinya kepada kami,” ujar Gezu Malin yang merupakan koordinator pemilik bangli yang menyebut bahwa semua bangli akan dipindahkan ke lokasi yang disediakan.
Sebelumnya, Gezu Malin dan kawan-kawan sempat menolak SP 3 yang dilayangkan Pemkab Solok terkait perintah mengosongkan lokasi yang ditempati bangli. Tak tanggung-tanggung Gezu dan kawan-kawanpun menggandeng LBH guna memperjuangkan hak-hak mereka. Namun, pertemuan dengan Bupati Solok pekan lalu akhirnya berhasil membuat pemilik bangli melunak.
“Pihak bangli dan LBH pernah mendatangi saya. Mereka ngotot saat itu. Saya hanya jawab dengan satu pertanyaan, Menurut Bapak berjualan di sekitar terminal itu melanggar aturan atau tidak? Dan ternyata mereka tak bisa jawab. Akhirnya sekarang mereka melunak juga jadinya,” papar Zulkarnain Wali Nagari Alahan Panjang.
Zulkarnain mengakui bahwa perlu waktu panjang dan negosisasi yang alot untuk bisa meyakinkan para pemilik bangli. “Wacana pembongkaran bangli sudah ada sejak 10 tahun yang lalu. Pasang surut negosiasi terjadi antara pemerintah dan pemilik bangli. Tahun 2018 sudah mulai pemda melayangkan SP1, diikuti SP2, dan terakhir SP3 pada Juli 2019,” terangnya.
Sementara itu, Camat Lembah Gumanti, Zaitul mengatakan penertiban bangli bertujuan untuk penataan terminal dan pasar agar teratur, indah dan mencegah kemacetan guna mendukung Alahan Panjang Lembah Gumanti sebagai tujuan wisata.
“Alhamdulillah, pembongkaran oleh pemilik bangunan liar sudah berjalan lancar, semoga ini awal baik untuk pasar dan terminal menjadi lebih baik dan rapi,” tuturnya.
Dikatakan, sesuai dengan kesepakatan, bangli akan dipindahkan ke eks pasar sayur, sebelah lokasi Terminal Gumanti sekarang. Para pemilik bangli bisa kembali berjualan di sana.
Program untuk menjadikan nagari itu sebagai tujuan wisata yang bersih dan tertata dengan baik sangat didukung oleh tokoh-tokoh masyarakat Alahan Panjang.
“Saya optimis rencana baik kita akan diberkahi karena semua tokoh-tokoh masyarakat Alahan Panjang sangat mendukung rencana ini,” jelas Zulkarnain.
Editor : T E
Tag :#alahan panjang #bangli
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PEMBANGUNAN GEDUNG IGD DAN RADIOLOGI BARU RSUD SAWAHLUNTO DIKEBUT
-
DPD RI NILAI TARGET 20 JUTA KUNJUNGAN WISATAWAN SULIT TERCAPAI
-
4 LAGA BERSAMA PATRICK KLUIVERT, INDONESIA MASIH MENCARI JATI DIRI.
-
RAGU
-
EFEK DOMINO PERANG KAMANG DALAM TEROPONG PERLAWANAN MASYARAKAT SUMATERA BARAT MENENTANG KOLONIALISME BELANDA
-
SUMATERA BARAT RAIH PENGHARGAAN DI FESTIVAL HOMESTAY NUSANTARA 2025, GUBERNUR MAHYELDI DIGANJAR IHSA AWARD
-
FARIANDA, PEMIMPIN MUDA PERS SUMUT YANG TEGASKAN ETIKA: CIPTAKAN SUASANA NYAMAN BAGI POLDA SUMUT