HOME BIROKRASI KABUPATEN DHARMASRAYA
- Selasa, 25 Februari 2020
Pariyanto: Karena Keterbatasan Keuangan Daerah, Perlu Mengedepankan Prioritas

Dharmasraya (Minangsatu) - Turun ke lapangan melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) dalam rangka menjemput aspirasi masyarakat, maka setiap Komisi berada dilembaga DPRD Dharmasraya itu, lebih mengedepankan pembangunan berbasis kemasyarakatan.
Melirik kenyataan didapatkan selama berada dilapangan oleh para anggota komisi DPRD Dharmasraya, tentu banyak problema daerah yang harus di akomodir. Menyangkut keuangan daerah, maka perlu kiranya mengedepankan pembangunan prioritas, kata Ketua DPRD Dharmasraya Pariyanto. SH, didampingi ketua Komisi I, Purwanto. S.Ag, Boby Ade Saputra, Wakil Ketua Komisi II, Suparman. Ama. Pd, sekretaris Komisi III, dan Sutan Alif anggota Komisi II, diruang kerjanya Senin (24/2/20).
Menurutnya, masing-masing Komisi, seperti Komisi I, lebih memprioritaskan penanganan terhadap masyarakat lanjut usia (Lansia). Sedikitnya 7 ribu orang warga Lansia Dharmasraya perlu perhatian khusus. Makanya, komisi I, mendorong terbitnya peraturan daerah (Perda) tentang Lansia, sehingga pemerintah memiliki payung hukum untuk memberikan bantuan demi kelangsungan hidup mereka dalam menjalani masa tua. Dengan demikian mereka mendapat perhatian dari pemerintah.
Sementara itu, Komisi II, lebih mengedepankan pembangunan dalam menangani banjir yang selalu melanda wilayah Dharmasraya. Hal ini tentu, dengan sistem melakukan normalisasi sungai, supaya air dapat mengalir lancar dari hulu ke hilir.
" Setidaknya tahun ini, pemerintah pusat telah mengucurkan dana senilai Rp13 Milyar, melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) V Sumbar, untuk kegiatan normalisasi Sungai Batang Timpeh," sela Sutan Alif anggota Komisi II.
Sutan Alif juga menambahkan, tentunya dana tersebut masih belum cukup untuk melaksanakan normalisasi sungai Batang Timpeh sepenuhnya. Maka dari itu, kita selaku pemerintahan Kabupaten Dharmasraya mendorong BWS V Sumbar, untuk selalu mengajukan anggaran untuk pembangunan normalisasi sungai secara bertahap hingga tuntas, pungkasnya.
Selanjutnya Pariyanto, juga menambahkan bahwa Komisi III, lebih memprioritaskan keselamatan ibu dan anak, saat melahirkan. Pasalnya, sesuai yang ditemui dilapangan, sangat banyak kendala dan rentannya kematian ibu dan anak saat bersalin.
Hal ini, disebabkan kurangnya tenaga medis, alias Bidan ditingkat Jorong (Puskesri). Melirik kondisi keuangan daerah, tentu tidak mampu mendanai tenaga medis diseluruh Jorong (Puskesri).
"Maka dari itu, DPRD Dharmasraya, mendorong dan bergandengan tangan dengan Dinas terkait, terutama Dinas Kesehatan untuk mengajukan permintaan Pegawai Tidak Tetap (PTT) kepada pemerintah pusat, sehingga dapat melengkapi kekurangan tenaga medis/bidan di setiap Puskesri," terang Pariyanto, mengakhiri pembicaraannya.
Editor : sc.astra
Tag :#dharmasraya #ketuadprdpariyanto
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
BUPATI ANNISA SAMBUT KUNJUNGAN KERJA KAPOLDA SUMBAR DI MAPOLRES DHARMASRAYA
-
PEMKAB DHARMASRAYA MELALUI DINAS PERHUBUNGAN TAMBAL LUBANG MENGANGA DI JALAN LINTAS SUMATERA PALO PADANG
-
DISHUB DHARMASRAYA PANTAU TRUK MELEBIHI TONASE MELINTASI RUAS JALAN PROVINSI
-
PEMKAB DHARMASRAYA GELAR RAKOR PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING TAHAP II
-
BUPATI DHARMASRAYA ANNISA SUCI RAMADHANI LANTIK 180 P3K FORMASI TAHAP II
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL
-
REQUISITOIR JPU KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TANAH DATAR: TUNTUT PIDANA MATI