- Rabu, 2 September 2020
Nasrul Abit, Ajak Semua Kandidat Kepala Daerah Ciptakan Kondisi Pilkada Yang Sejuk Dan Aman
Padang (Minangsatu) - Wakil Gubernur Sumatra Barat, mengajak semua kandidat, partai pendukung dan pengusung serta seluruh kader dan simpatisan, untuk menciptakan kondisi Pilkada serentak pada Desember mendatang aman dan sejuk.
Tagline “Pilkada Badunsanak” yang digaungkan jauh hari sebelum Pelaksanaan Pilkada Serentak Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota di wilayah Provinsi Sumatra Barat, sudah bergema dimana-mana. Untuk itu, Nasrul berharap kepada seluruh elemen yang terlibat langsung dalam pilkada ini, jangan jadikan kalimat “Pilkada Badunsanak” itu, hanya sebatas rangakain kata semata. Namun tentunya, harus bisa bersama-sama mengaplikasikannya.
“Mari kita ciptakan Pilkada tahun ini, aman dan sejuk. Jangan sampai antar Paslon, antar pendukung bentrok. Kalau kita sudah ucapkan Pilkada Badunsanak, maka harus kita wujudkan. Pesta demokrasi, Pilkada adalah ajang pertarungan ide dan gagasan. Meski berseberangan secara politik, namun kita tetaplah badunsanak,”kata Nasrul Abit, Rabu (2/92020).
Nasrul Abit menjelaskan, khusus di Sumatra Barat, tahun ini ada satu pemilihan untuk Gubernur dan Wakil Gubernur, dua untuk Walikota dan Wakil Walikota serta 11 untuk Bupati dan Wakil Bupati. Untuk itu, Nasrul Abit berpesan pilihlah kandidat yang punya rekam jejak baik, baik secara politik, pergaulan dengan masyarakat, keluarga maupun sudah teruji di pemerintahan.
“Sekarang zaman sudah canggih, modern. Akses internet memudahkan kita mencari referensi. Masyarakat kita juga sudah sangat cerdas. Cari profilenya, biografinya. Baca dan pahami rekam jejak perjalanan kandidat itu di dunia politik dan pemerintahan. Jangan salah pilih. Jika salah, tentu akan berdampak lima tahun berikutnya,” ujar Nasrul Abit.
Selain itu, mengingat penyelenggaraan Pilkada serentak tahun ini dibawah ancaman pagebluk Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19, Nasrul Abit juga mengimbau kepada seluruh komponen untuk tetap bahkan harus meningkatkan kedisplinan penerapan protokol kesehatan.
Meski otoritas terkait seperti KPU, Bawaslu, bidang kesehatan sudah mengimbau dengan tegas, namun soal protokol kesehatan ini harus terus disampaikan. Covid-19, tidak bisa dianggap remeh. Penularannya samogat cepat.
“Protokol kesehatan ini harus benar-benar dijalankan. Sekarang Pilkada kita bersamaan dengan adanya pandemi Covid-19 ini. Tentu ini tidak bisa dianggap abai. Aturan KPU sudah ada, pada saat mendaftar nanti, jumlah orang dibatasi. Ini yang harus diperhatikan. Kalau paslon, saat mendaftar wajib melampirkan surat keterangan bebas Covid-19, harus di swab tes terlebih dahulu. Nah yang lain bagaimana, itu yang harus benar-benar kita perhatikan.
Sampai saat ini kata Nasrul Abit, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat terus berupaya keras untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Kuncinya ada pada protokol kesehatan. Apabila disiplin menerapkannya, maka mata rantai penyebaran akan bisa diputus bersama-sama.
“Tetaplah disiplin protokol kesehatan. Cuci tangan, pakai masker, jaga jarak dan mandi dengan air hangat. Jika kita terapkan ini dengan benar, Insya Allah mata rantai penyebaran dapat segera kita putus bersama-sama,”tutup Nasrul Abit.
Editor : ranof
Tag :#pilkada badunsanak#wagub sumbar#ciptakan suasana sejuk dan aman#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
EMERSIA GROUP PEDULI KORBAN BENCANA ALAM SUMATERA BARAT
-
SUMBAR TALENTA INDONESIA TAMPIL MEMUKAU DI RESEPSI NASIONAL RI DI HILTON BOSPHORUS, ISTANBUL
-
MASYARAKAT GAWAN TANAH GARAM GELAR SALAWAT DULANG DI MASJID AL AQSA
-
NOVA ERA YANTHI ASRUL MENGUNDURKAN DIRI, GOW PADANG PANJANG GELAR RAPAT KERJA LUAR BIASA
-
WAWAKO SOLOK : PERAN LKAAM, BUNDO KANDUANG DAN KAN SANGAT DIPERLUKAN PEMERINTAH
-
CHERRY CHILD FOUNDATION BERSAMA BERBAGAI KOMUNITAS SALURKAN BANTUAN KE WILAYAH TERDAMPAK BANJIR BANDANG DI PADANG
-
MENANAM POHON, MENUAI KESELAMATAN: KONSERVASI LAHAN KRITIS UNTUK KETAHANAN HIDUP KOMUNITAS.
-
MUSIBAH
-
KEMANA BUPATI TAPSEL
-
BANJIR DALAM MANUSKRIP SEBAGAI CATATAN PENGALAMAN KOLEKTIFÂ MASYARAKAT