HOME PERISTIWA KABUPATEN LIMAPULUH KOTA
- Selasa, 15 Januari 2019
Moeldoko Jadi Inspektur Upacara Peringatan Peristiwa Situjuah

Situjuah (Minangsatu) - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko mengatakan Peristiwa Situjuah adalah bagian penting dalam sejarah perjuangan Indonesia. Karena itu, memperingatinya sebagai hari bersejarah, memiliki nilai penting dan mulia.
Moeldoko menyampaikan hal itu saat menjadi Inspektur Upacara peringatan Peristiwa Situjuah ke-70, Selasa (15/1), di Lapangan Khatib Sulaiman, Situjuah Batur, Kabupaten Limapuluh Kota.
Upacara dengan Komandan Upacara Kapten (Inf) Zainal Arifin (Yonif 131/Brs) serta Perwira Upacara Kapten (Inf) Haryadi (Danramil Luak) berlangsung khidmat.
Selain Moeldoko yang diutus khusus oleh Presiden Jokowi menghadiri peringatan peristiwa heroik ini, turut pula hadir Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Komisaris Utama BRI Andrinof Chaniago, Kapolda Sumbar Irjenpol Fakhrizal, Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, Kapolres Limapuluh Kota AKBP Haris Hadis, Kapolres Kota Payakumbuh AKBP Endrastiawan Setyowibowo, Wabub Ferizal Ridwan, Ketua DPRD Syafaruddin Dt Bandaro Rajo, serta sejumlah pejabat sipil dan militer.
"Memperingati hari bersejarah memiliki nilai penting dan mulia. Sebab, peristiwa tersebut memberikan inspirasi dan motivasi kepada anak bangsa. Kita merinding dan jiwa kepahlawanan kita muncul saat dibacakan peristiwa Situjuah tersebut,” ujar Moeldoko dihadapan 5000 peserta, para undangan, pegawai, pelajar dan masyarakat yang hadir dalam upacara tersebut.
Menurutnya, peristiwa Situjuah bisa memberi inspirasi bagi anak bangsa untuk bersama-sama memperjuangkan nasib bangsa ini ke depan.
“Memperingati peristiwa ini jangan hanya sekadar acara seremonial saja tanpa menghasilkan sesuatu. Tetapi, hendaknya bisa membakar semangat bersama sebagai bagian dari warga negara Indonesia untuk memberikan kontribusi bagi bangsa ini,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi dalam sambutannya, mengatakan, bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.
Peristiwa Situjuah adalah peristiwa yang diperjuangkan oleh para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaannya. Dan, ingin membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia masih ada meskipun terus digempur Belanda.
Sebelumnya,dua pelajar SMA Negeri I Situjuah, Anisa dan Nadia membacakan Peristiwa Situjuah secara bergantian. Peristiwa tersebut diawali dengan pernyatan Belanda yang tidak lagi mengakui Perjanjian Renville dan memulai serangan ke Yogyakarta pada 19 Desember 1948.
Atas peristiwa tersebut, Presiden Soekarno dan Wapres Muhammad Hatta dan para menteri menggelar sidang darurat dan memutuskan memberi mandat kepada Mr. Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintahan darurat di Sumatera.
Pemerintahan Darurat RI lahir jam 04.00 subuh tanggal 22 Desember 1948, disepakati Syafruddin Prawiranegara sebagai Ketua PDRI, dan dilengkapi dengan para menteri.
Setelah susunan Kabinet PDRI diumumkan melalui pemancar radio dari AURI di Halaban, para petinggi PDRI berangkat meninggalkan daerah itu untuk memimpin perjuangan secara mobile.
Pada tanggal 15 Januari terjadi kontak senjata antara para pejuang dengan tentara Belanda di Lurah Kincia, Situjuah. Dalam peristiwa Situjuah ada 9 pejuang yang gugur. Mereka adalah Ketua MPTD Khatib Sulaimen, Bupati Militer Arisun Sutan Alamsyah, Letkol Munir Latif, Mayor Zainuddin, Kapten Tantawi, Letnan Satu Azinar, Letnan Satu Syamsul Bahri, Syamsudin, dan Rusli. Semuanya dimakamkan di lembah, sedangkan yang gugur hari itu ada 60 orang dan dimakamkan di Banda Dalam dan Situjuah Gadang.
Sedangkan, di pihak tentara Belanda juga banyak jatuh korban sewaktu mereka kembali ke Payakumbuh dihadang oleh pasukan Singa Harau. (fegi)
Editor :
Tag :Peristiwa Situjuah
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SANTRI PONPES DI SARIAK LAWEH LEWAT PEMATANG SAWAH AKIBAT JALAN DITUTUP WARGA
-
UPACARA PERINGATAN 76 TAHUN PERISTIWA SITUJUAH, GUBERNUR MAHYELDI : PERSATUAN HARUS TERCERMIN DALAM PIKIRAN, UCAPAN, DAN TINDAKAN
-
DIATAS TANAH 20 HEKTAR, MUSEUM PDRI DIRESMIKAN MENBUD DIDAMPINGI GUBERNUR SUMBAR, DIHARAPKAN JADI PUSAT EDUKASI DAN EKONOMI
-
GUBERNUR MAHYELDI PANTAU POSKO TERPADU LEBARAN DI LIMA PULUH KOTA, ALAT BERAT STANDBY DI BEBERAPA TITIK
-
KETUA DPRD SUPARDI KATAKAN PERISTIWA SITUJUH BUKTI JIWA PATRIOT MASYARAKAT SUMBAR
-
4 LAGA BERSAMA PATRICK KLUIVERT, INDONESIA MASIH MENCARI JATI DIRI.
-
RAGU
-
EFEK DOMINO PERANG KAMANG DALAM TEROPONG PERLAWANAN MASYARAKAT SUMATERA BARAT MENENTANG KOLONIALISME BELANDA
-
SUMATERA BARAT RAIH PENGHARGAAN DI FESTIVAL HOMESTAY NUSANTARA 2025, GUBERNUR MAHYELDI DIGANJAR IHSA AWARD
-
FARIANDA, PEMIMPIN MUDA PERS SUMUT YANG TEGASKAN ETIKA: CIPTAKAN SUASANA NYAMAN BAGI POLDA SUMUT