- Jumat, 29 Oktober 2021
Maestro Kaligrafi Islam "Urang Awak" Syaiful Adnan Juara Nasional Lagi
Jakarta (Minangsatu) - Sang maestro kaligrafi Islam Indonesia "urang awak" Syaiful Adnan (65 th) kembali menyabet juara pertama lomba kaligrafi Islam Batik Nasional tahun 2021.
Lomba yang diikuti 123 peserta dari 143 pendaftar di tanah air secara online, mengirimkan karya terbaik yang dihasilkan masing-masing peserta itu berlangsung seru dan menarik karena diantara peserta terdapat sejumlah nama-nama pelukis kaligrafi Islam ternama di tanah air.
Syaiful Adnan yang dihubungi via WhatsApp, Kamis malam (28/10/21) menyebutkan, keikutsertaannya pada lomba kaligrafi Islam Batik Nasional tahun 2021 ini tidak lain sebagai salah satu bentuk untuk mensyiarkan agama Islam melalui kaligrafi Islam dengan nuansa batik sebagai salah satu karya asli bangsa Indonesia.
Pada karya yang dilombakan tersebut, Syaiful Adnan dikaryanya mengutip Surat At-Talaq (65) ayat 2-3 untuk kaligrafinya. Ayat ini dikenal juga dengan sebutan "Ayat Seribu Dinar" yang artinya : “Barang siapa bertawakal kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”
Pada karyanya kali ini, Syaiful Adnan, melakukan proses pengerjaan karyanya dengan teknik Batik Tulis menggunakan warna coklat berbahan Napthol Sogan 91 dan Merah B. Kemudian warna merah menggunakan warna Remasol dengan teknik Colek. Dan warna hitam menggunakan warna Remasol dengan dicampur Manotek sehingga bisa dikwaskan, ujarnya menguraikan.
Kemudian motif pada karyanya kali ini mengambil dari huruf-huruf Arab sebagai background dengan warna coklat tua, menggunakan warna Remasol, dengan teknik Colek. "Background sedikit pecah-pecah menggunakan dengan malam Parafin," jelas Syaiful Adnan merinci karyanya.
Sementara Ketua penyelenggara kegiatan, Dr. Muchlis M. Hanafi, MA yang diminta komentarnya, menyebutkan lomba kaligrafi Islam Batik Nasional tahun 2021 merupakan bagian dari penguatan moderasi beragama. Di dalamnya terdapat upaya menghidupkan dua kesenian besar yang bersumber dari agama dengan kesenian yang tersebar di Nusantara. Ini bisa harmonis dan melahirkan kesenian baru yang indah.
"Visi moderasi beragama salah satunya adalah mempertemukan agama dengan budaya, di mana keduanya tidak boleh dibenturkan," jelas kepala LPMQ yang juga seorang pakar tafsir Al-Qur'an Indonesia secara daring.
Lomba diadakan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, Rabu (27/10) secara daring dan luring di Gedung Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
Para pemenang lomba kaligrafi Islam Batik Nasional tahun 2021, juara I, II dan III terdiri Syaiful Adnan (Yogyakarta), Arif Kurniawan (Sumenep) dan Yunus Abidin (Cirebon) dan Harapan I, II dan III masing-masing Rian Yogo Wibowo (Blitar) dan Nur Kholis (Gresik) dan 10 pemenang favorite pilihan dewan juri yang diketuai Dr. Komarudin Kudya dan anggota Dr. Ahmad Adani Zaki Arman,Dr. Didin Sirajodin Ar, Dr. Ali Akbar, Isep Misbah, MA.
Editor : ranof
Tag :#Syaiful Adnan#Pelukis kaligrafi#Sumbar#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
TERIMA BAZNAS AWARDS 2024, JASMAN : ZAKAT JUGA UNTUK MENGGERAKKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT
-
KONKERNAS PWI ; KETUA UMUM HENDRY CH BANGUN, PWI AKAN CETAK WARTAWAN BERWAWASAN KEBANGSAAN
-
SEMINAR HPN 2024 BAHAS "BAGAIMANA MASA DEPAN JAKARTA PASCA IKN"
-
HUT KE-78 PWI LANJUTKAN MISI SUCI UNTUK KEPENTINGAN BANGSA
-
PWI PUSAT DAN KIP MANTAPKAN KERJA SAMA BIDANG INFORMASI
-
PADANG KOTA KULINER DUNIA
-
PRESKRIPSI PEMAJUAN KEBUDAYAAN DALAM KONTEKS SUMATERA BARAT (BAGIAN KEDUA DARI TIGA TULISAN)
-
PEMAJUAN KEBUDAYAAN DALAM KONTEKS SUMATERA BARAT: KONSEP DAN TANTANGAN KEBIJAKAN (BAGIAN KESATU DARI TIGA TULISAN)
-
62 TAHUN BANK NAGARI, LAJU BERSAMA DIGITALIASI
-
MENDONGENG UNTUK ANAK DUNIA