HOME PEMBANGUNAN KABUPATEN SIJUNJUNG

  • Selasa, 16 November 2021

Keamanan Akan Diperketat, Rusun ASN Di Sijunjung Kembali Dilelang Desember 2021

Rusun ASN di Sijunjung
Rusun ASN di Sijunjung

PADANG - Marak pemberitaan terbengkalainya Rusun ASN di Sijunjung membuat Kasatker SNVT Perumahan Sumbar Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, Syamsul Bahri geram. Pasalnya tidak ada upaya konfirmasi kepada dirinya dan pemberitaan yang berkembang tidak berimbang dan tendensius.

Kepada wartawan, Syamsul Bahri menuturkan bahwa pada tahun 2021 tidak dilakukan pekerjaan dikarenakan anggaran terkena recofushing. 

"Terbengkalai karena anggaran terkena recofushing dan sudah si usulkan untuk penyelesaiannya pada tahun 2022 sebesar 3,2 Miliar sesuai hasil perencanaan dari konsultan," ungkapnya saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (16/11) di Padang.

Syamsul juga mengatakan bahwa kelanjutan pembangunan Rusun tersebut akan segera dilelang pada awal Desember 2021. 

"Sehubungan dengan hal tersebut kami dari pihak PPK / Satker Penyediaan Perumahan Sumatera Barat, fokus untuk menyelesaikan Pekerjaan Rumah Susun Pekerja/ASN Sijunjung. InshaaAllah akan dilaksanakan di awal tahun 2022 sampai pertengahan tahun 2022," ujarnya.

Dijelaskannya bahwa Pekerjaan Rumah Susun Pekerja/ASN Sijunjung dilaksnakan pada tahun 2018 dengan nilai Kontrak Rp.12.454.026.000 oleh PT. Hagita Sinar Lestari Megah.

Lalu dilakukan Cut Off (pemutusan kontrak) pada tanggal 2 April 2019, setelah dilakukan PMK 243 selama 90 hari Kalender (dengan masa denda).

Pada tahun 2020 pekerjaan dilanjutkan dengan sisa dana Cut off sebesar 1,3 M dan terkontrak sebesar 1, 1 M dengan penyedia Jasa CV. Restu Bumi, mulai 19 Agustus 2020 sampai 10 Desember 2020, pekerjaan dilakukan untuk penyelesaian lantai 3 dan lantai 2.

Terkait adanya pemberitaan dijadikan tempat maksiat, Syamsul Bahri membantah tudingan tersebut. Ia mengatakan bahwa bangunan tersebut saat penghentian pekerjaan sudah digembok/dikunci sedemikian rupa. 

"Jika ada yang masuk berarti kunci kami dibobol oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Besok (Rabu, 17 November 2021) tim akan kami berangkatkan menuju lokasi untuk memastikan kondisi riil," tambahnya.

Bahkan, Syamsul berasumsi ada kemungkinan terjadinya pencurian atas meubelair yang sudah berada didalam tiap kamar. 

"Kalau kunci gembok dibobol, besar kemungkinan terjadi pencurian meubelair seperti kasur dan lemari yang sudah ada didalamnya. Namun, sampai sejauh ini, kami belum melibatkan aparat kepolisian untuk membantu penjagaan, baru sebatas tim keamaan berjaga disana yang akan kami terapkan lebih intens," tutupnya.*


Wartawan : Boing / RLS
Editor : Benk123

Tag :#sijunjung

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com