HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN SOLOK

  • Rabu, 2 November 2022

Kabupaten Solok Masih Terdapat 24 Nagari Yang Belum Dijangkau Signal

Jakarta (Minangsatu) - Kabupaten Solok dengan 14 Kecamatan masih terdapat 24 Nagari yang belum terjangkau signal (blank spot) untuk berkomunikasi dan Internet, sementara untuk pengguna provider Telkomsel, di Kabupaten Solok cukup tinggi. 

Dengan adanya daerah blank spot atau tidak bersinyal di Kabupaten Solok, menyebabkan masyarakat susah untuk berkomunikasi dengan hanphone juga pelajar yang during atau mencari tugas di internet sangat sulit, Maka yang sangat dibutuhkan adalah menara Base Transceiver Station (BTS).

Hal itu disampaikan Bupati Solok Epyardi Asda ketika mengunjungi Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi dan Aparatur Jakarta, Selasa (01/11/22), yang diterima
Kepala Bidang Telekomunikasi Kemenko Polhukam Atep Putu Anta, Direktur Telekomunikasi Kementerian Kominfo, Aju Widya Sari, Executive Asosiasi Pengembang Infrastruktur dan Menara Telekomunikasi (Aspimtel) Tommy Gustavi Utomo serta  Provider diantaranya PT.Telkomsel, PT.Indosat, PT XL Asiata dan Smartfren.

Menurut Bupati Epyardi yang didampingi Kadis Kominfo Teta Midra saat ini sinyal telpon sangat diharapkan untuk berkomunikasi serta Internet. Makanya masyarakat Kab Solok yang belum menikmati signal HP seperti di Nagari-nagari Kecamatan Tigo Lurah, Nagari Hiliran Gumanti, seperti Sungai Abu dan Sariak Alahan Tigo, Nagari Pasilihan di Kecamatan X Koto Diatas, serta beberapa wilayah lainnya.

Bahkan sebut Bupati, untuk memenuhi kebutuhan itu, masyarakat ada yang rela haru naik ke lokasi-lokasi yang tinggi seperti perbukitan hanya untuk mendapatkan signal.

"Bahkan setiap melakukan kunjungan ke nagari-nagari ke wilayah yang jangkauan sulit signal, masyarakat selalu menanyakan persoalan ini. Masyarakat sangat membutuhkan  terutama para guru dan murid sekolah," tutur Epyardi.

Tak hanya itu pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi  (TIK) dalam memberikan kepuasan kepada masyarakat, tentu perlu di optimalkan dalam mewujudkan reformasi organisasi pemerintah, dengan memodernisasi birokrasi dalam pelayanan public untuk kepuasan masyarakat.

Bupati Epyardi Asda berharap dapat mencarikan solusinya agar tidak ada lagi blank spot di Kabupaten Solok. Dan untuk segala sesuatu yang dibutuhkan, dalam upaya memberikan akses internet Pemkab Solok siap untuk menfasilitasi segalannya.

Sementara Direktur Telekomunikasi Kementerian Kominfo Aju Widya Sari, menyampaikan akan menindaklanjuti persoalan ini.

“Mudah-mudahan nanti apa yang menjadi keinginan Pemkab Solok dalam hal ini bisa terwujud,” katanya.

Dijelaskannya daerah pedesaan yang sampai saat ini mas Blank spot kurang lebih 12 ribu desa tercatat mengalami hal yang sama.

"Bahkan menargetkan membangun infrastruktur untuk tranformasi digital diseluruh daerah 3T (tertinggal, terdepan dan Terpencil) agar mendapatkan layanan seluler 4G, dan mempercepat sebagaimana intruksi Presiden Joko Widodo,” jelas Aju Widya Sari menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Kepala Bidang Telekomunikasi Kemenko Polhukam, Atep Putu Anta, mennyebutkan, bahwa pihaknya akan turun langsung secepatnya kesejumlah wilayah yang disampaikan Bupati.

“Menanggapi yang disampaikan dalam waktu dekat ini, akan turun langsung. Diperkirakan tanggal 8 November mendatang akan mengunjungi wilayah yang blank spot di Kabupaten Solok,” janji Atep mengakhiri.(*)


Wartawan : Zulnazar
Editor : Benk123

Tag :#solok

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com