HOME PENDIDIKAN KOTA PADANG

  • Sabtu, 11 Desember 2021

Gubernur Berharap Asosiasi Perkuat Daya Saing Pekerja Pengelasan Sumbar

Gubernur Sumbar Mahyeldi saat menghadiri pembentukan Asosiasi Pengelasan Indonesia (API) Indonesia Welding Society (IWS) cabang Sumatera Barat, Sabtu (11/12/2021) di ruang sidang Senat Universitas Negeri Padang.
Gubernur Sumbar Mahyeldi saat menghadiri pembentukan Asosiasi Pengelasan Indonesia (API) Indonesia Welding Society (IWS) cabang Sumatera Barat, Sabtu (11/12/2021) di ruang sidang Senat Universitas Negeri Padang.

Padang (Minangsatu) - Pembentukan Asosiasi Pengelasan Indonesia (API) Indonesia Welding Society (IWS) cabang Sumatera Barat diharapkan bisa menjadi berkah. Asosiasi bisa memperkuat daya saing pekerja pengelasan di daerah agar kemampuannya diakui hingga berbagai negara.

"Dengan adanya asosiasi maka sertifikasi terhadap pekerja pengelasan di Sumbar bisa dilakukan agar kemampuannya bisa diakui," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi saat menghadiri pembentukan Asosiasi Pengelasan Indonesia (API) Indonesia Welding Society (IWS) cabang Sumatera Barat, Sabtu (11/12/2021) di ruang sidang Senat Universitas Negeri Padang.

Dengan demikian tenaga pengelasan asal Sumbar bisa bekerja di mana saja di Indonesia bahkan bisa bekerja ke luar negeri karena kemampuannya telah dijamin dengan adanya sertifikasi. Karena itu, Gubernur berharap asosiasi benar-benar bekerja keras, menjalin kerjasama dan kolaborasi dengan Sekolah Menengah Kejuruan hingga universitas yang ada di Sumbar.

"Kita punya 51 SMK di Sumbar yang rutin menamatkan siswa setiap tahun. Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah tersebut harus dikelola maksimal, salah satunya bekerjasama dengan asosiasi dan pihak lain," katanya.

Mahyeldi menilai prospek pengelasan sangat besar apalagi pengelasan bawah laut yang sangat dibutuhkan dan gaji yang cukup besar. Jika SDM di Sumbar bisa dididik untuk sektor tersebut akan banyak manfaatnya guna mengurangi pengangguran dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Wakil aRektor 4  UNP Prof. Yasri MS, mengatakan kerjasama dengan asosiasi bisa memperluas pengetahuan dosen yang nantinya akan ditransfer pada mahasiswa. Karena itu asosiasi pengelasan adalah partner yang sangat dibutuhkan. Dosen bisa sharing ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam asosiasi. Apa yang didapatkan bisa dijadikan bahan pembelajaran kepada mahasiswa.

Apalagi Kemendikbudristekdikti tengah menjalankan kebijakan merdeka belajar. Mahasiswa bisa magang di perusahaan minimal enam bulan atau setahun dan diakui 20 SKS per-semenster.

Tujuannya agar mahasiswa tidak hanya punya ilmu tetapi juga terampil. "Perguruan Tinggi ditugaskan menghasilkan lulusan yang cepat bekerja, berwirausaha atau melanjutkan studi," katanya. Ia berharap kerjasama dengan asosiasi bisa mendukung mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, riset dan pengabdian pada masyarakat.


Wartawan : Rilis/Adpim-Sbr
Editor : ranof

Tag :#Asosiasi pengelasan#UNP#Padang#Sumbar#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com