HOME EKONOMI KOTA SOLOK

  • Jumat, 14 September 2018

Genjot Usaha Peternakan Sapi, Wawako Solok Bawa Keltan Ternak Sapi Studi Banding

Wawako Reinier bersama Kelompok Tani Ternak Kota Solok belajar pengembangan ternak sapi ke Tanah Datar
Wawako Reinier bersama Kelompok Tani Ternak Kota Solok belajar pengembangan ternak sapi ke Tanah Datar

KOTA SOLOK (Minangsatu) – Pootensi  budidaya peternakan sapi di kota Solok memiliki prosfek  yang cukup menjanjikan untuk pembangunan ekonomi masyarakat. Kenyataan itu mendorong pemerintah kota Solok berupaya menggenjot petani ternak untuk mengembangkan usaha peternakan Sapi.

Salah satu bentuk dorongan dimaksud,  Wawako Solok Reinier bersama Kadis Pertanian Ikhvan Marisa membawa petani ternak kota Solok mengikuti  studi tiru ke kelompok tani ternak Kubalikopi, Jorong Nan II Suku, Nagari Salimpaung, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Rabu (13/9).

Sekurangnya, dua Kelompok Tani (Keltan) Ternak kota Solok ikut  menimba pengalaman diantaranya Kelompok Tani Ternak Elok basamo, Kelurahan Aro IV Korong sebanyak 7 orang, serta Kelompok Tani Ternak Bukit Gombak di Kelurahan Tanjung Paku sebanyak 7 orang.

Dalam kunjungan itu terungkap, tidak dibutuhkan areal lahan yang begitu luas untuk memelihara puluhan ekor sapi. Seperti yang dilakukan oleh Keltan Kubalikopi, dengan luas areal seperempat hektar saja sudah cukup untuk memelihara sekitar 65 ekor sapi.

Banyak hasil sampingan dari beternak sapi yang bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan lain. Salah satunya dari hasil penjualan kotoran sapi yang sebelumnya sudah diolah menjadi pupuk kompos.

 Kepala Bidang Produksi dan Quality Control Kelompok Kubalikopi, Yonnasri Malin mengakatan, dari jumlah sapi yang dipelihara saat ini bisa menghasilkan nyaris 1 ton kotoran dalam sehari dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi pupuk kompos.

"Dari hasil penjualan pupuk kompos saja sudah bisa menutupi seluruh biaya operasional kandang, bahkan malah berlebih sekitar 5 juta dalam tiap bulannya," Sebut Yonnasri sembari merincikan biaya operasional yang memakan biaya sekitar 15 juta per bulan.

Dibalik keberhasilan itu, lanjutnya, ada tiga hal dasar yang mesti dimiliki kelompok tani agar sukses menjalankan usahanya. Kemauan, Kayakinan dan kejujuran harus dimiliki seluruh anggota kelompok.

Wakil Walikota Solok disela kunjungan itu menjelaskan, kota Solok pada dasarnya memiliki peluang yang tak kalah dalam pengembangan peternakan dibanding daerah lain, salah satunya dalam pengembangan jenis ternak besar terutama sapi.

Apalagi, kota Solok terbilang tidak begitu kesulitan dalam hal pemenuhan pakan ternak. Berbagai jenis rumput bisa tumbuh dengan baik di Solok, keberadaan sawah Solok juga sangat membantu, jerami padi bisa diolah menjadi silase.

Reinier meminta dinas pertanian untuk lebih serius dalam memfasilitasi dan meransang semangat peternak sapi, sehingga, peternakan bisa menjadi salah satu media dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Usai kenyang menimba pengalaman di Kubalikopi, Wawako Reinier beserta rombongan juga mengunjungi Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang Mengatas, Kabupaten Lima Puluh Kota.

(Garnadi)

 


Wartawan : garnadi
Editor :

Tag :#ternak sapi #studi banding

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com