HOME RANCAK KOTA PADANG

  • Minggu, 30 April 2023

DPD Satupena Sumbar Gelar Orasi Budaya Dan Berikan Penghargaan

DPD Satupena Sumbar Gelar Orasi Budaya dan Berikan Penghargaan.
DPD Satupena Sumbar Gelar Orasi Budaya dan Berikan Penghargaan.

Padang (Minangsatu) - DPD Satu Pena Sumatera Barat selenggarakan Halal bi Halal (HBH), orasi budaya, dan penyerahan penghargaan. Bertempat di Hotel Kyriad Bumi Minang, Sabtu (29/4/2023).

Kegiatan ini terselenggara sukses dan kian menumbuhkan tali silaturahmi di antara keluarga besar Satupena Sumbar. 

Ketua DPD Satupena Sumbar Sastri Bakry bersama Sekretaris Armaidi Tanjung menyebutkan, halal bi halal ini adalah bagian dari upaya merajut silaturahmi. "Berhubung pula saat ini momen ulang tahun Satupena. Setidaknya, kegiatan ini bisa kita jadikan sebagai ajang evaluasi sambil bersilaturahmi," katanya. 

Sastri Bakry menyinggung kurangnya penghargaan dari daerah ini terhadap karya anak daerahnya. "Saya malah sering dapat penghargaan itu dari luar, bahkan dari luar negeri. Sementara dari daerah sendiri, jarang dapat penghargaan," ulas Sastri.

Menurutnya, dua orang anggota dan tokoh Satupena Sumbar diberikan penghargaan, setelah melalui proses, dan memang patut pula mendapatkan itu. Kedua tokoh itu adalah Saunir Saun dan Yurnaldi. Saunir Saun terkenal rajin menulis di media sosial. Tiap sebentar keluar tulisannya, meski dia memposisikan dirinya bukan penyair.

Sementara, Yurnaldi tokoh pers profesional, banyak melahirkan karya tulis buku. Mantan wartawan Kompas ini terkenal sebagai wartawan hebat, dan puluhan buku jurnalistik sudah beredar luas di tengah masyarakat.

Dua tokoh penerima penghargaan mendapatkan Piagam penghargaan atas capaian karya, sekumpulan buku karya penulis terbaik, mendapatkan kontrak penerbitan bersama Satu Pena Sumbar, dan mendapatkan hak kehormatan VIP dalam setiap acara Satu Pena di Sumbar. 

Prof. Haris Efendi Thahar dalam orasi budayanya menyampaikan, menulis tidak bisa tanpa membaca. "Lewat tulisan itulah karya kita abadi, dan dikenang sepanjang masa," katanya.

Harris mencontohkan, betapa Buya Hamka dikenang sampai sekarang lewat karya tulisnya. Begitu juga Pramoedya Ananta Toer. Sastrawan Indonesia ini mengatakan, bila ingin dikenang sejarah, maka menulislah.

Dia juga menyinggung para penulis sekarang yang kurang memperhatikan kaidah bahasa kepenulisan. "Banyak penulis sekarang yang royal kata-kata. Bahasanya panjang, sepanjang tali beruk. Padahal, bila dibaca ulang, hanya memiliki nilai poin sedikit," ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir Wagub Audy Joenaldy yang diwakili oleh Kadis Arsip dan Pustakaan Sumbar Jumadi. Selain itu, turut hadir juga Kepala PPSDM Regional Bukittinggi, Sarjayadi bersama keluarga, Dekan FIB Unand dan sejumlah wartawan serta tokoh masyarakat dan bundo kanduang.


Wartawan : Afifah Rahmi
Editor : ranof

Tag :#Orasi budaya #Satupena #Sumbar

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com