HOME PARIWISATA KABUPATEN SOLOK
- Kamis, 8 Desember 2016
Dinas Pariwisata Kab. Solok Sosialisasikan Sadar Wisata

AROSUKA (Minangsatu) - Potensi objek wisata Kabupaten Solok sangat luar biasa pesona dan jumlahnya. Namun pola pengembangannya selama ini masih lemah. Akibatnya potensi besar itu belum mampu menghasilkan apa-apa terhadap perekonomian masyarakat dan daerah.
Plt. Sekda Kabupaten Solok, Edisar ketika membuka kegiatan sosialisasi sadar wisata di aula Dinas Pariwisata setempat, Kamis (8/12) mengatakan, pengembangan potensi pariwisata di kawasan itu tidak terlepas dari peran pelaku wisata itu sendiri. " Sadar wisata mesti di mulai dari titik terendah, dan itu terletak pada masyarakat-masyarakat yang tinggal dan bermukim di kawasan objek," kata Edisar.
Kecuali menyangkut sadar wisata, Plt. Sekda kab. Solok juga menyorot pengelolaan pariwisata selama ini masih jauh dari kata optimal. Hal itu menyebabkan belum termanfaatkannya potensi dengan baik dan belum memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan kehidupan masyarakat, apalagi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)."Intinya serius dan betul-betul total. Sehingga masyarakat menikmati, Pemerintah juga menerima kontribusi," sebutnya.
Menanggapi itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, Yandra Prasat menyebutkan, atas dasar belum maksimalnya pengelolaan objek wisata di masing-masing kawasan di Kabupaten Solok itulah, pihaknya mengundang sebanyak 120 orang kelompok sadar wisata yang nantinya akan diberi pengetahuan bagaimana tata kelola pariwisata di masyarakat akar rumput."Sebagus apapun konsep kita, kalau masyarakat objek wisata masih belum sadar wisata, semua akan sulit digapai," kata Yandra.
Dalam sosialisasi ini, lanjut Yandra, kelompok sadar wisata akan diberi pencerahan dan masukan oleh pihak Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) Sumbar.
Di sisi lain, Ketua Asita Sumbar, Ian Hanafiah mengatakan, pariwisata itu identik dengan pelayanan. Sehebat dan secantik apapun lokasi objek wisata, tidak akan diminati, jika pengunjung tidak mendapatkan kenyamanan dalam berwisata.
Masalah kenyamanan ini meliputi berbagai hal, mulai dari sarana dan prasarana objek wisata, persoalan parkir, toilet hingga ketersediaan restoran dan sebagainya. "Tapi, yang paling dominan itu adalah sikap masyarakat dilingkungan objek wisata. Hilangkan pemalakan parkir, makan dan sebagainya," sebut Ian.
Ian Hanafiah mengibaratkan, pariwisata Kabupaten Solok seperti raksasa yang masih tertidur. Objeknya tetap dikunjungi wisatawan, tapi belum memberikan dampak yang signifikan. "Banyak wisatawan ke sini, tetapi sekedar befhoto-fhoto saja. Setelah itu pulang," ucap Ian.
[ Verizal Sarosa ]
Editor :
Tag :#Sadar Wisata
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
MENJADI KALENDER KEN, FESTIVAL LIMA DANAU KAB. SOLOK KEMBAI DIGELAR DI ALAHAN PANJANG
-
DESA WISATA DANAU DIATAS ALAHAN PANJANG REBUT JUARA 2 KATEGORI DIGITAL ADWI 2024
-
DESA WISATA DANAU DIATEH ALAHAN PANJANG MASUK 50 BESAR NOMINASI ADWI 2024
-
PERPUTARAN UANG LIBUR LEBARAN 2024 DI KABUPATEN SOLOK TEMBUS RP 200 MILIAR LEBIH
-
LIBUR LEBARAN 2024, KUNJUNGAN WISATAWAN KE KABUPATEN SOLOK TEMBUS 1,3 JUTA ORANG
-
4 LAGA BERSAMA PATRICK KLUIVERT, INDONESIA MASIH MENCARI JATI DIRI.
-
RAGU
-
EFEK DOMINO PERANG KAMANG DALAM TEROPONG PERLAWANAN MASYARAKAT SUMATERA BARAT MENENTANG KOLONIALISME BELANDA
-
SUMATERA BARAT RAIH PENGHARGAAN DI FESTIVAL HOMESTAY NUSANTARA 2025, GUBERNUR MAHYELDI DIGANJAR IHSA AWARD
-
FARIANDA, PEMIMPIN MUDA PERS SUMUT YANG TEGASKAN ETIKA: CIPTAKAN SUASANA NYAMAN BAGI POLDA SUMUT