HOME EKONOMI KOTA SAWAHLUNTO

  • Senin, 24 Januari 2022

Daya Beli Masyarakat Menurun, Peternak Ikan Dan Unggas Sawahlunto Tak Menyerah

Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta dan Sekdako, Ambun Kadri, tebarkan pakan di kolam Lele, warga di Sumpahan Kubang Utara Sikabu.
Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta dan Sekdako, Ambun Kadri, tebarkan pakan di kolam Lele, warga di Sumpahan Kubang Utara Sikabu.

Sawahlunto (Minangsatu) - Sektor pertanian tetap tumbuh meski diterjang krisis pandemi Covid -9. Faktanya kehidupan ekonomi petani di Sawahlunto tetap bergairah, meski secara umum laju pertumbuhan ekonomi daerah kota Sawahlunto anjlok sampai diangka minus 1,2 persen (BPS 2021).

Seorang petani, Hasjonni, bidang ternak unggas dan ikan, warga Desa Santur Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto merasakan dampak penyebaran wabah Covid-19 ini dengan terjadinya penurunan daya beli masyarakat secara drastis.

Sebagai mantan wakil rakyat dan Ketua DPRD Sawahlunto, ia mengaku prihatin dengan kondisi krisis ekonomi yang berdampak terhadap orang orang di sekitarnya. Ia ingin mengajak masyarakat mengikuti jejaknya menjadi petani atau peternak, sebab manusia setiap hari pasti butuh makanan.

Tapi, mengajak orang berusaha menjadi petani tentu tidak semudah itu, banyak faktor penghambat terutama masalah modal dan keterbatasan lahan. Hasjonni memahami itu dan berharap pemerintah daerah bisa mencarikan solusi melalui program ekonomi kerakyatan yang menjadi tumpuan kekuatan ekonomi daerah. Menurutnya,  andaikan pandemi ini tidak berakhir dalam dua tahun kedepan, keadaan tentu akan semakin sulit.

Hasjonni diketahui sejak masih di legislatif punya profesi sampingan yaitu menjadi petani, peternak unggas seperti ayam potong, itik dan puyuh. Kandang-kandang unggas itu dibangun diantara puluhan hektar kebun karet miliknya di Desa Santur Kecamatan Barangin. Ditempat itu juga ia mengembangkan usaha budidaya ikan lele dengan media kolam bioflok. Menurutnya, beternak ikan lele di kolam atau dengan bioflok hasilnya cukup  menjanjikan secara bisnis, lebih efisien dan tidak menyita banyak waktu.

Ia menambahkan, kemudahan lainnya adalah adanya pihak swasta PT eFishery yang memberikan pinjaman modal usaha berupa bibit, pakan dan obat-obatan yang dapat dibayar petani setelah panen. PT eFishery ini  juga menjamin pemasaran hasil panen lele mereka dengan harga Rp15 ribu/kilogram atau sekitar enam ekor perkilonya.

Ketika pertemuan antara komunitas peternak Ikan dan unggas dengan pemerintah Kota Sawahlunto di Sumpahan Sikabu, Sabtu (22/1/2022), para petani berkesempatan curhat kepada Wali Kotanya, DeriAsta.

"Alhamdulillah, dalam dua bulan terakhir ini kami perkirakan sudah ada sekitar 250 ribu bibit ikan lele yang disebar para peternak kita se Kota Sawahlunto. Kami sangat membutuhkan tenaga ahli khususunya di bidang perikanan yang nantinya bisa menjadi tempat kami bertanya. Karena kami rata rata adalah tahap pemula, Pak Wali, jadi kami sangat butuh bimbingan," ujar Hasjonni. Anggota komunitas ini mayoritas bukan seorang petani, mereka ada yang berprofesi sebagai pegawai negeri, pensiunan PT BA, Bank Nagari dan ada juga mahasiswa.

Wali Kota Sawahlunto Deri Asta dalam sambutannya mengapresiasi dan berterima kasih kepada Hasjonni yang secara tidak langsung telah membantu program pemerintah melalui peningkatan ekonomi kerakyatan. Ini sesuai dengan visi misi Pemerintah Daerah.

Deri Asta mengatakan, akan memfasilitasi kegiatan kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan SDM peternak agar mereka bisa berhasil dalam berusaha. "Kami langsung mengarahkan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perkebunan (DKP3) untuk mengintensifkan pendampingan dari penyuluh. Kemudian agar lebih maksimal dan sesuai harapan dari peternak dan pembudidaya maka kita bantu adakan pelatihan dengan mengundang narasumber yang pakar di bidang ini, bisa akademisi bisa juga peternak dan pembudidaya yang telah terbukti keberhasilannya," jelas Deri Asta

Selain memberikan pelatihan, pemerintah juga bersedia membantu pelaksanaan studi banding yang akan dilakukan komunitas peternak dan pembudidaya itu ke Bangkinang untuk mempelajari sistem pembudidayaan ikan di sana.

"Jadi setelah studi banding dan pelatihan itu, baru bisa dikaji seperti apa skema yang cocok untuk pengembangan budidaya ikan dan peternakan ayam di Sawahlunto. Nah berangkat dari kajian itu nanti baru Pemkot kembali mendukung dan mendampingi baik berupa kebijakan/program maupun bantuan," imbuhnya.

Kepala DKP3 Sawahlunto, Heni Purwaningsih mengatakan pihaknya segera merealisasikan arahan Wali Kota untuk membantu pelatihan bagi peternak dan pembudidaya itu. "Kami siap, sesuai arahan pak Wali Kota yakni dimulai dengan pelatihan. Langsung kita proses, semoga dalam waktu dekat ini segera bisa dilaksanakan," kata Heni.

General Manager PT. Bukit Asam Pertambangan Ombilin, Yulfaizon dalam pertemuan itu juga menyatakan bersedia membantu Komunitas pembudidaya ikan dan peternak ayam tersebut sesuai dengan ketentuan dan program kepedulian sosial dari perusahaan.


Wartawan : Hendra Idris
Editor : ranof

Tag :#peternakunggas #ternakikanlele #ayampotong #sawahlunto #sumbar

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com