HOME EKONOMI KOTA SAWAHLUNTO

  • Selasa, 14 April 2020

Bungkam Coronavirus! Imbas Covid 19, Banyak Warga Lunto Barat Terdampak Ekonomi

Kepala desa Lunto Barat Hendri bersama Perangkat kecamatan Lembah segar serta Babinkamtibmas.
Kepala desa Lunto Barat Hendri bersama Perangkat kecamatan Lembah segar serta Babinkamtibmas.

Sawahlunto (Minangsatu) - Mengingat banyaknya warga yang terpapar ekonomi akibat kebijakan penanganan dan pencegahan Covid 19 saat ini bila di bandingkan jumlah bantuan yang mesti di salurkan. Kondisi ini tentunya membuat aparat pemerintahan terdepan, seperti desa dan kelurahan, mesti hati hati dan akurat dalam pendataaan warga yang berhak menerima bantuan nantinya.

Kepala Desa Lunto Barat , kecamatan lembah segar kota Sawahlunto *Hendra saat di temui di kantornya yang pada kesempatan tersebut juga tengah mendapat kunjungan dari Perangkat kecamatan serta Aparat Babinkamtibmas menyampaikan " berdasarkan surat yang kami terima terkait penyaluran bantuan penanganan dampak wabah pandemi Covid 19 berupa bantuan Provinsi dalam bentuk BLT bahwa kuota penerima bantuan adalah 15% dari jumlah Data Terpadu Keluarga Sejahtera (DTKS).
Turut aturan tersebut, tentunya kuota yang di dapat  adalah sejumlah 64 jiwa dengan perhitungan 56 DTKS ditambah 15 % papar Hendra ,Selasa 14/04/2020.

Pada saat ini sebagian besar sektor ekonomi masyarakat anjlok. Para pengrajin Songket (Desa lunto termasuk salah satu sentra produksi Songket kota Sawahlunto) tak lagi berproduksi karena ketiadaan pembeli . Hasil    kebun seperti Cacao dan pisang tak lagi memiliki nilai jual karena tak ada pembeli atau Toke yang membeli nya , belum lagi warga yang ngojek dan kerja serabutan  (buruh lepas). 

Bila di total terdapat ratusan warga yang terdampak ekonominya . Menurut data yang ada saat ini : jumlah pengrajin songket sebanyak 164 orang , pengrajin ijuk 12 orang , ojeg 20 orang dan tani/kebun/pekerja serabutan sebanyak lebih kurang 247 orang.

Lebih jauh Hendra menerangkan " untuk antisipasi pandemi, saat ini kami sudah lakukan pemesanan pembuatan masker sebanyak 1200 buah, pemesanan Rapid Test yang harganya saat ini sangat tinggi di pasaran mencapai 2 juta rupiah serta pembelian Disinvektan yang anggaranya kami ambil dari dana desa tutur hendra.

Subandi Arpan, Sekretaris kecamatan lembah segar menanggapi apa yang di sampaikan kepala desa tersebut menyampaikan, " inilah kondisi yang sama sama kita alami di desa dan kelurahan yang ada. Tentunya kita mesti profesional serta mengacu pada aturan yang ada. Namun yang patut di Syukuri bersama, hingga saat ini di Sawahlunto belum ada yang positif terpapar Corona. Mari sama sama saling mengingatkan , terapkan Social Distancing gunakan masker dan Stay At Home pungkas Subandi.
 


Wartawan : Marjafri
Editor : melatisan

Tag :#ekonomi #dampak corona

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com