HOME SOSIAL BUDAYA NASIONAL

  • Kamis, 5 November 2020

PPUU DPD RI Gelar Rapat Harmonisasi RUU Penanaman Modal Di Daerah

PPUU saat Rapat Harmonisasi RUU tentang Penanaman Modal di Daerah
PPUU saat Rapat Harmonisasi RUU tentang Penanaman Modal di Daerah

Jakarta (Minangsatu) - Panitia Perancang Undang Undang (PPUU) DPD RI menggelar dengan Komite IV DPD RI dalam Rangka Pembahasan Harmonisasi, Pembulatan dan Pemantapan Konsepsi RUU tentang Penanaman Modal di Daerah (RUU PMD). Rapat gabungan tersebut dilaksanakan secara fisik terbatas dan virtual di Gedung DPD RI, Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (5/11).

”Rapat Gabungan kali ini dilaksanakan dalam rangka melakukan harmonisasi, pembulatan dan pemantapan konsepsi RUU Perubahan tentang Penanaman Modal di Daerah sebagaimana surat dari Pimpinan Komite IV  No.PU.01/2215/DPDRI/X/2020 tanggal 12 Oktober 2020 Perihal Penyampaian RUU tentang Penanaman Modal di Daerah,” kata Wakil Ketua PPUU DPD RI Angelius Wake Kako saat membuka rapat.

Pada kesempatan itu, Ketua Komite IV DPD RI Sukiryanto memaparkan latar belakang utama penyusunan RUU PMD inisiatif Komite IV DPD RI adalah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemudahan dalam melakukan investasi dan penanaman modal di daerah. 

“Komite IV DPD RI melihat perlu adanya perbaikan melalui reformasi regulasi pada penyederhanaan proses perizinan, pemberian insentif kepada daerah dan penguatan infrastruktur pendukung sehingga diharapkan dapat meningkatan kemudahan dan kepastian hukum bagi pelaku usaha untuk melakukan kegiatan penanaman modal di  daerah,” ungkap Sukiryanto.

Sementara itu, Ketua PPUU Badikenita Sitepu menambahkan bahwa sasaran dari penanaman modal adalah untk menarik investasi asing. Namun demikian, sekarang dengan adanya UU Cipta Kerja, yang mengatur perizinan investasi diatur oleh pusat diharapkan dengan hadirnya RUU ini tidak mengurangi esensi bahwa objeknya adalah daerah. 

“Kita berharap _multiplier effect_-nya adalah ke daerah terutama pajak dan insentif bagi daerah. RUU ini diharapkan adanya penanaman modal yang dimaksud harus lebih diklasifikasi dan peruntukkannya hingga berguna dari daerah dari sisi _multiplier effect_ ekonominya,” tambah Badikenita.

PPUU DPD RI melihat bahwa berdasarkan dinamika diskusi yang berkembang pada rapat, maka RUU tentang Penanaman Modal di Daerah dapat diputuskan menjadi RUU Usul inisiatif DPD RI dengan catatan agar Komite IV melakukan penyesuaian dan penyempurnaan terhadap analisa yang telah disusun oleh PPUU.

“Dengan demikian melalui rapat gabungan ini maka kita dapat sepakati bahwa RUU tentang Penanaman Modal di Daerah usul inisiatif Komite IV DPD RI dapat disahkan dalam Sidang Paripurna DPD RI nanti,” ucap Angelius Wake Kako Senator asal NTT tersebut.

Komite IV DPD RI melihat catatan dari PPUU DPD RI terkait konsideran menimbang yang berisi tentang landasan filosofis, sosiologis, dan yuridis harus disesuaikan sesuai Naskah Akademik, dan disepakati untuk dilakukan perbaikan.

”Atas catatan terkait Politik Hukum RUU PMD oleh PPUU DPD RI, dapat disampaikan bahwa pada prinsipnya, RUU PMD diupayakan memiliki politik hukum yang berbeda dengan UU Cipta Kerja, UU Penanaman Modal, dan UU Pemerintahan Daerah sehingga tidak akan terjadi duplikasi dan tumpang tindih pengaturannya,” jelas Sukiryanto.


Wartawan : boing/relis
Editor : sc.astra

Tag :#PPUU #DPDRI #RUUPenanamanModalDiDaerah

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com