HOME BIROKRASI KABUPATEN SOLOK

  • Rabu, 6 Agustus 2025

TPPS Kabupaten Solok Gelar Rakor Kawal Program Quick Win KemendukBangga/BKKBN

TPPS Kabupaten Solok  Gelar Rakor Kawal Program Quick Win KemendukBangga/BKKBN

Koto Baru (Minangsatu) - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)Kabupaten Solok  menggelar Rapat Koordinasi di Aula Islamic Center Koto Baru, Selasa,(05/08/25). Rapat yang dibuka Wakil Bupati Solok H.Candra dihadiri145 peserta dari berbagai unsur, OPD, Puskesmas, Organisasi profesi, Tim Penggerak PKK, Kader KB, penyuluh lapangan, serta tokoh masyarakat.

Rakor untuk mengawal Program Quick Win KemendukBangga/BKKBN demi terwujudnya generasi Indonesia Emas 2045. Juga dilanjutkan penyerahan Dana Alokasi Khusus Sub Bidang KB Tahun Anggaran 2025 senilai Rp 5 milyar lebih kepada Pemerintah Kabupaten Solok.

Kepala DPPKBP3A Kabupaten Solok Maryetti Marwazi dalam laporannya  menjelaskan bahwa, stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang terjadi akibat kurangnya asupan gizi dan infeksi berulang, terutama pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Periode ini sangat krusial, karena terjadi pembentukan sistem kekebalan tubuh, perkembangan otak, dan metabolisme anak yang akan berdampak permanen,” ucapnya.

Ia menambahkan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting di Kabupaten Solok justru mengalami kenaikan dari 25,4 persen (2023) menjadi 29,5 persen (2024). Kondisi ini menjadi peringatan serius bagi semua pihak.

Maryetti juga mengenalkan Program Quick Win hasil inisiatif KemendukBangga/BKKBN yang mencakup Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), Tamasya (Taman Asuh Sayang Anak), Gati (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), Sidaya (Lansia Berdaya), dan SuperApps Keluarga, layanan digital terintegrasi untuk masyarakat.

Program ini menjadi senjata baru dalam percepatan program Bangga Kencana dan upaya penurunan stunting secara tepat sasaran,"kata Maryetti.

Wakil Bupati Solok H.Candra  mengajak seluruh jajaran pemerintahan untuk tidak hanya menjadi penggerak, tapi juga menjadi contoh nyata dalam gerakan Orang Tua Asuh.

“Gerakan ini harus dimulai dari kita. Mulai dari Kepala Daerah, Ketua dan Anggota DPRD, Sekda, seluruh OPD, Camat dan Wali Nagari dan masyarakat yang memiliki kelebihan rezeki. Kita semua punya tanggung jawab moral terhadap masa depan anak-anak kita,” tegasnya.

Kesempatan tersebut Wabup H. Candra menyebut bahwa stunting sebagai tantangan besar pembangunan manusia yang membutuhkan keterlibatan kolektif seluruh unsur masyarakat, tidak hanya sektor kesehatan.

“Ini bukan hanya soal makanan. Tapi juga soal edukasi, lingkungan, dan keberpihakan kita pada keluarga yang berisiko. Jangan sampai anak-anak kita kehilangan masa depan karena kita lalai hari ini,”ungkapnya.(zulnazar)


Wartawan : Zul Nazar
Editor : melatisan

Tag :#TPPS Kabupaten Solok

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com