- Minggu, 13 Juni 2021
SPRI Siap Kembalikan Kejayaan Pariwisata Indonesia Lewat Industri Perhotelan
Jakarta (Minangsatu) – Pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini dampaknya terasa di berbagai sektor perekonomian. Seperti industri pariwisata, angka kunjungan wisata yang merosot tajam sangat mempengaruhi penghidupan para pelakunya, terutama bagi masyarakat kecil yang ikut membangun usaha dari sektor tersebut. Kondisi ini jadi bahasan utama bagi Sales Pejuang Revenue Indonesia (SPRI) saat menggelar Halal Bihalal pada Jumat, 11 Juni 2021 di Ballroom Hotel Aryaduta - Tugu Tani, Menteng, Jakarta Pusat.
Halal Bihalal SPRI tersebut dihadiri oleh 100 lebih utusan dari hotel-hotel se-Indonesia, ada 217 hotel yang telah menjadi anggota SPRI, di antaranya; Group Hotel Marriot, The Ritz-Carlton, Sheraton Accor, Archipelago, IHG, Santika, Best Western, Alila, dan Shangri-la. Acara tahunan tersebut juga dihadiri oleh Dewanto dari Kementerian Dalam Negeri, serta perwakilan dari beberapa Kementerian lainnya yang ikut mendukung upaya mengembalikan kejayaan industri perhotelan.
Yudito, Ketua Umum SPRI pada kata sambutannya di acara tersebut mengatakan, “Industri pariwisata Indonesia sempat jatuh diterpa pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 lalu, tapi perlahan kini mulai menggeliat naik. Hal ini didukung oleh Sumber Daya Manusia yang tentunya tidak mau lama-lama bersedih pada badai Covid-19 yang menimpa. Salah satunya adalah SPRI, organisasi yang menghimpun para sales hotel dari Sabang sampai Merauke.”
“SPRI dibentuk dalam upaya menyatukan visi dan misi di dunia sales hotel se-Indonesia, membuka jaringan baru kepada calon buyer, serta wadah untuk bersilaturahmi antar pejuang revenue di masing-masing hotel anggota SPRI,” kata Yudito.
Ahmad Gandi, Wakil Ketua Panitia Acara berharap, semoga Halal Bihalal tersebut bisa mendorong peningkatan kesadaran terhadap potensi industri hotel, dengan saling membantu antar hoteliers, berbagi lead, database, agar bisnis hotel makin pulih.
Halal Bihalal SPRI tersebut dimeriahkan dengan penampilan dua bintang tamu, grup band Supernova dan Ratu Anakonda, acara dipandu langsung oleh Madan Juis bersama Uda Fee, Presenter Kondang TVRI Jakarta.
Para peserta Halal Bihalal SPRI tersebut duduk pada round table dengan social distancing, makan malam pun digelar dengan protokol kesehatan (prokes) yang berlaku. Pihak hotel serta panitia acara menyediakan hand sanitizer untuk digunakan para peserta. Selama acara berlangsung, panitia selalu mengingatkan para peserta, agar prokes dilaksanakan secara disiplin, seperti; memakai masker, mengecek suhu tubuh di pintu masuk hotel dan pintu masuk ruangan acara.
Pada kesempatan yang sama, Billy Jo, Director of Sales and Marketing Hotel Aryaduta Tugu Tani mengatakan, “Terima kasih kepada SPRI, para pejuang pariwisata, untuk dapat selalu kompak di kondisi apapun, dan terus menerapkan tagline SPRI, Pantang Pulang Sebelum Confirm, demi keberlangsungan hidup orang banyak, khususnya para staff hotel di seluruh Indonesia.”
“Semoga acara ini diharapkan makin dapat menyatukan hoteliers, khususnya para sales hotel se-Indonesia, supaya terus memberikan kontribusi dengan kegiatan-kegiatan lain ke depannya yang tidak kalah menarik, demi mewujudkan Pariwisata Indonesia Hebat,” kata Billy Jo.
Editor : Fadli
Tag :spri,pariwisata indonesia,halal bihalal,sales pejuang revenue indonesia ,
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KNMP PONCOSARI SIAP UBAH STIGMA KAMPUNG NELAYAN JADI FONDASI EKONOMI PESISIR
-
VANYA WIJAYA DINOBATKAN SEBAGAI RORO CILIK KABUPATEN MALANG FAVORIT 2025
-
RESMIKAN GEDUNG BARU, MENTERI AGAMA APRESIASI SEMANGAT PRI MEMBANGUN POLITIK JUJUR DAN KEPENTINGAN RAKYAT
-
SEKJEN PRI ADITYA YUSMA SOROT PENTINGNYA PERANAN GENERASI MUDA DALAM MEMPERKUAT DEMOKRASI INDONESIA
-
TEMANHEBAT RECORDS GELAR “DYSLEXIA FESTIVAL”, KESEMPATAN BAGI ANAK DISLEKSIA INDONESIA UNTUK JADI PENYANYI
-
PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA FURNITURE BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
-
DIMANA MUSEUM KOTA BUKITTINGGI?
-
"ANAK DARO" DIKLAIM KOPI KERINCI JAMBI OLEH ROEMAH KOFFIE, POTENSI PENCAPLOKAN BUDAYA MINANG PICU KONTROVERSI
-
MEMBUMIKAN KOPI MINANG: DARI SEJARAH 1840 HINGGA GERAKAN MENANAM KAUM
-
FWK MEMBISIKKAN KEBANGSAAN DARI DISKUSI-DISKUSI KECIL