HOME PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Selasa, 16 September 2025

Permintaan Gubernur Untuk Membangun Pabrik Pengolahan Gambir, Direspon Positif Oleh Menteri Pertanian

Gubernur Sumbar Mahyeldi (kanan) dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dalam pertemuan dengan unsur pimpinan daerah, Selasa (16/9/2025) di Padang. Foto Adpsb.
Gubernur Sumbar Mahyeldi (kanan) dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dalam pertemuan dengan unsur pimpinan daerah, Selasa (16/9/2025) di Padang. Foto Adpsb.

Permintaan Gubernur untuk Membangun Pabrik Pengolahan Gambir, Direspon Positif oleh Pertanian

 

Padang (Minangsatu) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan siap untuk mendukung penuh hilirisasi gambir di Sumbar karena hilirisasi gambir sampai menghasilkan "produk jadi" belum ada di Indonesia.

"Maka Kementan siap untuk menfasilitasi pembangunan pabrik pengolahan gambir di Sumbar. Kendati demikian tentu sebelumnya perlu dilakukan pengkajian teknis untuk uji kelayakan," ujarnya dalam pertemuan dengan Gubernur, Pangdam XX/TIB, anggota DPR.RI, Forkopimda dan para Kepala Daerah di Sumbar, di auditorium Gubernuran di Padang, Selasa (16/9/2025). 

 

Dikatakan, adanya industri pengolahan Gambir di Sumbar, ke depan ekspor gambir tidak lagi berupa bahan mentah tapi sudah dalam bentuk jadi, seperti skincare, lipstik, tinta, obat-obatan dan lainnya.

Caranya dengan mentransformasikan skema pengolahan dari cara tradisional menjadi modern melalui hilirisasi dan meningkatkan jumlah produksi perkebunan masyarakat.

"Hal seperti inilah yang diminta Presiden RI, Prabowo Subianto untuk peningkatan nilai tambah komoditas unggulan di sektor pertanian Indonesia," jelas Menteri Pertanian.

Sebelumnya, Gubernur Mahyeldi memaparkan materi berjudul 'Membangun Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern di Ranah Minang".

Sumatera Barat memiliki luas lahan pertanian 3.342.00 ha, luas sawah 188.521 ha, Pertanian bukan sawah 3.153.481 ha, Jumlah rumah tangga petani 693.023 KK dan Kontribusi pertanian terhadap PDRB 2024, 71,16 T (21,27%). Sementara jumlah penyuluh 1.005 orang, mereka tersebar di seluruh kecamatan dan di nagari/desa di Sumbar.

Komoditi pangan/Palawija unggulan di Sumbar terdiri dari Padi, Jagung dan Kacang Tanah. Untuk Hortikultura cabai, bawang merah, manggis, jeruk, sayuran, dan Perkebunan, Kopi, Kakao, Kelapa Sawit, Kelapa Dalam, Cengkeh, Teh, Gambir, Minyak Atsiri, Tembakau, Pinang, Kulit Manis.

Khusus komoditas Gambir di Sumbar, Gubernur menjelaskan, banyak petani yang menggantungkan hidupnya dari sektor ini. Sumbar menjadi daerah penghasil gambir terbesar di Indonesia. Jumlah produksinya mampu memenuhi 80 % kebutuhan dunia.

Karena itu Gubernur Sumbar berharap agar Kementerian Pertanian memberikan perhatian khusus untuk pengembangan dan hilirisasi sektor pertanian dan perkebunan Sumbar untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

Kementan bisa membantu pembangunan pabrik olahan untuk hilirisasi gambir di Sumbar, agar nilai ekonomis yang diperoleh petani bisa lebih meningkat.

 

 


Wartawan : ADPSB
Editor : ranof

Tag :#produksi pertanian sumbar #komoditas gambir #

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com