HOME SOSIAL BUDAYA PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Kamis, 24 Mei 2018

Penyelenggaraan Pemerintah Solok Selatan Masih Lemah

Wagub Nasrul Abit menyerahkan bantuan Tim Ramadhan kepada pengurus masjid raya Baitu Hikmah, Sangir, Solok Selatan.
Wagub Nasrul Abit menyerahkan bantuan Tim Ramadhan kepada pengurus masjid raya Baitu Hikmah, Sangir, Solok Selatan.

SOLOK SELATAN (Minangsatu) - Tim Safari Ramadhan provinsi Sumatera Barat, dipimpin Wakil Gubernur Nasrul Abit dan rombongan mengunjungi Masjid Raya Baitul Hikmah Durian Tarung Nagari Lubuak Gadang,  Kecamatan Sangir,  Kabupaten Solok Selatan,  Rabu (23/5/2018). 

Wagub Nasrul Abit menyampaikan pemerintah provinsi akan memberikan memperhatikan berbagai kegiatan pembangunan yang dilakukan di kabupaten Solok Selatan, infrastruktur jalan, bidang kesehatan,  upaya penurunan angka kemiskinan dan lain-lain dalam rangka percepatan pembangunan agar Solok Selatan dapat keluar dari kategori daerah tertinggal. 

Dari data nasional saat ini kabupaten Solok Selatan berada pada posisi 35 besar dari 132 daerah tertinggal di Indonesia. Hampir semua daerah tertinggal saat ini berupaya bisa lepas dari kategori daerah tertinggal.

"Jika Solok Selatan tidak berbuat banyak dalam kegiatan pembangunan, rangking 35 bisa saja bergeser. Akhirnya masuk ke dalam 50 daerah yang keluar dari kategori daerah tertinggal pada tahun 2019. Bertahan dalam kategori daerah tertinggal," ungkap Nasrul Abit.

Jika ini terjadi tentu amat kita sayangkan, karena potensi daerah Solok Selatan yang begitu besar tidak dapat lepas dari daerah tertinggal pada tahun 2019 merupakan sebuah harga diri daerah.

"Dalam 14 tahun pemekaran pemerintah Solok Selatan, menandakan masih lemahnya penyelenggaraan pemerintahan saat ini," ujar Wagub Nasrul Abit. 

Hadir dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD Sumbar Irwan Afriadi,  Asisten Pembangunan dan Kesra,  Ir. Syafruddin,  Kadis Perikanan Ir. Yosmeri,  Kadis Kesehatan,  dr. Merry,  Bappeda,  Biro Binamental,  Biro Humas,  Forkopimda dan beberapa Kepala OPD Pemkab Solok Selatan. 

Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan,  turunnya Tim Safari Ramadhan keliling di 19 kab/ko  Sumbar bertujuan untuk silaturrahmi dan bertatap muka dengan masyarakat untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah.  

Bupati Solok Selatan saat ini sedang berjuang keras melepaskan kabupaten Solok Selatan keluar dari kategori daerah tertinggal. Dari berbagai persoalan yang ada pembangunan infrastruktur jalan merupakan hal yang paling urgen dalam membuka akses daerah ini mudah dijangkau, sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat akan cepat berubah untuk lebih baik.

Kita senang dan bangga "Saribu Rumah Gadang dijadikan destinassi wisata Solok Selatan",  mendapat respon yang baik dari pemerintah pusat. Presiden Joko Widodo pada tanggal 9 Febriari 2018, saat Hari Pers Nasional di Padang,  telah menetapkan renovasi pembangunan kawasan Seribu Rumah Gadang dan desa terindah di dunia Pariangan, Tanah Datar menjadi prioritas pembangunan nasional.

Oleh karena mohon dukungan dan partisipasi masyarakat Solsel untuk segera membantu selesaikan pembebasan tanah pada beberapa titik jalan sesuai aturan yang berlaku,  sehingga tahun tahun depan kita bisa anggarkan dari provinsi, himbau Nasrul Abit. 

Anggota DPRD  Sumbar Irwan Afriadi, mengatakan, tiap tahun diperjuangkan anggaran provinsi untuk jalan Padang Aro di Solsel. "Pada rapat dengan Menko Maritim, kita usulkan anggaran jalan simpang pai-pai Rp. 300 milyar dan tambahan pembangunan Jalan Padang Aro Rp. 170 milyar," ungkapnya.

"Sementara ruas jalan Surian - Batas Kerinci Rp. 74 milyar sedang tender," terangnya.

Sambutan Wakil Bupati diwakili Asisten Pembangunan Ir. H. Rahman MM, isu nasional tentang terorisme,  alhamdulillah tidak ada gejolak sosial yang terjadi di kabupaten Solsel.  

"Diharapkan pak Wagub Narsul Abit Ketua Tim Pengendalian Pengentasan Kemiskinan Provinsi Sumbar, masih ada masyarakat di daerah terisolir Solsel hidup kekurangan dalam fasilitas jalan, kesehatan dan kesejahteraan, butuh perhatian semua stakeholder dengan program terpadu menuntaskannya," ungkap Rahman

Isril Yani S IP,  Ketua pengurus masjid menyampaikan, Masjid Baitul Hikmah saat ini dalam pembangun rehat total. Sejarah keberadaan masjid ini sejak tahun 1890 mahesi sudah beberapa kali perubahan sesuai perkembangan zaman. "Sudah 10 kali perubahan", papar Isril Yani, "awal dari kayu, semipermanen dan hingga permanen seperti saat ini.

(Rel/Batuah)


Wartawan : Rel/Batuah
Editor :

Tag :#BebaskanSolseldariDaerahTertinggal#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com