HOME SOSIAL BUDAYA KOTA SAWAHLUNTO

  • Rabu, 14 September 2022

Pemko Sawahlunto Maksimalkan Upaya Penurunan Stunting Melalui TPPS Tingkat Kecamatan Dan Tim Pendamping Keluarga

Wawako Sawahlunto Zohirin Sayuti Memberikan Sambutan Saat Pengukuhan Tim Percepatan Penanganan Stunting Tingkat Kecamatan, Selasa (13/9)
Wawako Sawahlunto Zohirin Sayuti Memberikan Sambutan Saat Pengukuhan Tim Percepatan Penanganan Stunting Tingkat Kecamatan, Selasa (13/9)

Sawahlunto (Minangsatu) - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kecamatan Barangin dan Kecamatan Talawi  dikukuhkan Wakil Wali Kota sekaligus Ketua TPPS Kota Sawahlunto Zohirin Sayuti, di Balaikota, Selasa (13/9/2022). 

"TPPS ini dibentuk sampai ke tingkat Kecamatan supaya lebih optimal strategi yang dijalankan, karena kalau sudah sampai di Kecamatan artinya sudah di tingkat pemerintahan yang berhadapan langsung dengan masyarakat," kata Wakil Wali Kota Zohirin Sayuti. 

Wawako Zohirin Sayuti  menyampaikan strategi yang dilaksanakan Pemkot Sawahlunto dalam menurunkan stunting adalah ; peningkatan kualitas persiapan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan peningkatan akses air minum serta sanitasi. 

"Perlu kita tekankan, bahwa pekerjaan menurunkan stunting ini merupakan pekerjaan bersama, jadi perlu peran kita semuanya. Kita ingatkan pada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar berkontribusi mendukung Dinas Kesehatan dalam menangani stunting ini, jangan menganggap soal stunting hanya urusan Dinas Kesehatan saja," ujar Wawako Zohirin Sayuti berpesan. 

Menurut Wakil Wali Kota Zohirin Sayuti, penanganan stunting ini merupakan bagian dari salah satu misi Pemkot Sawahlunto tentang peningkatan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena itu artinya sudah masuk dalam program prioritas Pemkot.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk-KB) Yasril mengatakan angka stunting Kota Sawahlunto pada 2021 yakni sebesar 21,1 persen.

"Angka itu sudah berhasil kita turunkan dari tahun 2019 yang mencapai 23 persen," kata Yasril.

Ke depan, Yasril menyebut pihaknya akan lebih memaksimalkan upaya deteksi dini yang salah satunya dilakukan melalui peran dari Tim Pendamping Keluarga (TPK).

"TPK ini terdiri dari unsur PKK, kader KB dan tenaga kesehatan, nah mereka itu bertugas mendampingi keluarga yang ada ibu hamil atau anak usia dibawah lima tahun (balita). TPK menjadi salah satu titik kunci dari langkah pencegahan sampai penyembuhan dari stunting," kata Yasril.

Sekarang ini kata Yasril di Kecamatan Barangin sudah ada 13 tim dan di Kecamatan Talawi ada 15 tim.(*)


Wartawan : Hendra Idris
Editor : Benk123

Tag :#sawahlunto

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com