HOME PENDIDIKAN KOTA PAYAKUMBUH

  • Kamis, 9 Juli 2020

Menyambut Tahun Ajaran 2020/2021: Boleh Belajar Tatap Muka, Tapi Pemko Payakumbuh Memilih Daring

Wako Riza Falepi rapat dengan jajaran pendidikan Payakumbuh
Wako Riza Falepi rapat dengan jajaran pendidikan Payakumbuh

Payakumbuh (Minangsatu) - Menyambut Tahun Ajaran 2020/2021 yang sudah mulai pada 13 Juli yang akan datang, Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh memilih belum membolehkan sekolah secara tatap muka. Dengan demikian belajar dilakukan secara online atau daring.

Wali Kota Riza Falepi rapat bersama jajaran pendidikan di Aula Randang Lantai II Balaikota, Kamis (9/7). Turut hadir Kacabdisdikwil IV Sumbar Asricun, Sekda Rida Ananda, Asisten III Amriul Dt. Karayiang, Kadis Pendidikan Agustion, Kadis Kesehatan dr. Bakhrizal, Kalaksa BPBD Yufnani Away, serta Kepala SMA/SMK, se Kota Payakumbuh.

Wako Riza Falepi menyampaikan ini adalah tugasnya sebagai kepala daerah mengerjakan persoalan yang seharusnya menjadi konsentrasi seluruh pihak saat ini, bagaimana menekan penyebaran wabah Covid-19.

"Kalau dibilang tingkat kehati-hatian kita berlebihan? Boleh dikatakan iya. Namun ini kebijakan masing-masing kepala daerah. Rapat hari ini menentukan bagaimana pola koordinasinya tentang kebijakan sekolah di tengah pandemi ini dibangun, perkembangannya harus kita ikuti," kata Riza Falepi.

Sebagai ketua tim gugus tugas, Riza menegaskan secara wewenang, kebijakan bagi SD dan SMP memang dikontrol penuh pemerintah kota, meski SMA adalah kewenangan provinsi, secara teritorial Riza menegaskan selaku wali kota itu menjadi urusannya. Karena anak-anak yang bersekolah SMA dan SMK di Payakumbuh adalah warganya.

"Mari kita menyamakan persepsi, Payakumbuh ingin mengikuti standar penanganan kesehatan Covid-19 seperti negara maju. Meski tak seperti Amerika dan Jepang, namun mendekati lah, kita tidak mau kendor melawan Covid-19 ini. Aturan sudah ada, maka rapat kali ini dibuatlah diskusi lebih lanjut bagaimana mendudukkannya bersama," kata Riza.

Selain itu, Riza menyampaikan selagi anak-anak belajar daring dari rumah, biaya kuota internet atau pulsa menjadi salahsatu kendala yang dikeluhkan wali murid.

"Saya ingin membantu menyediakan secara gratis pulsa bagi anak sekolah nanti lewat lurah, nanti kita carikanlah regulasinya gimana," katanya. 

Sementara itu, Kadis Kesehatan dr. Bakhrizal mengatakan dewasa ini, ada orang yang takut dengan Covid-19 dan ada yang 'bagak' dengan Covid-19, dan itu wajar. Namun Bakhrizal menerangkan Melihat kasus di kota lain, ada satu keluarga meninggal. Di Payakumbuh alhamdulillah 20 kasus, tidak ada yang meninggal. Beruntungnya virus tidak seganas di Surabaya, beruntun semuanya.

"Di pengambil kebijakan, kita lebih care atau peduli. Potensi, usia 50 tahun keatas beresiko kematian, apalagi orang-orang yang dengan penyakit penyerta gejala Covid-19. Jangan sampai ada yang meninggal perdana di kita akibat Covid-19," ujar Dokter Bek.

Di sisi lain, Makziwel, Kepala SMAN 4 Payakumbuh menyampaikan harapan bagaimana nanti apakah dibutuhkan petugas medis yang tau penanganan Covid-19 di sekolah, karena saat ini umumnya SMA sudah punya ruang UKS yang standarnya bagus.

Kepala sekolah lainpun setuju bila ada petugas UKS dari profesional yang akan ditugaskan, sekolahpun siap menggaji mereka.

"Tentu ini bagus untuk membimbing anak-anak bagaimana menerapkan aturan protokol kesehatan di tengah wabah Covid-19 saat nanti sudah masuk sekolah," kata kepala sekolah lainnya.


Wartawan : Fegi AP
Editor : sc.astra

Tag :#Pendidikan #Sekolah #TahunAjaranBaru #Payakumbuh

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com