HOME - KABUPATEN PASAMAN

  • Selasa, 13 September 2022

Ade Rezki Pratama Bersama BKKBN Imbau Warga Pasaman Tekan Angka Stunting

Bonjol (Minangsatu) - Anggota Komisi XI Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan DPR RI, Ade Rezki Pratama mengajak warga Bonjol, Kabupaten Pasaman, untuk bisa menekan angka stunting di daerah itu agar sumber daya manusia sehat dan berkualitas. 
 
"Stunting merupakan permasalahan bangsa saat ini, mari bersama-sama untuk menekan angka stunting, karena ini tidak tugas pemerintah saja, tetapi semua pihak punya tanggung jawab," kata Ade Rezki, saat Sosialisasi Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi Penanganan Stunting bersama mitra kerja di halaman kantor Wali Nagari Limo Koto, Bonjol, Selasa (13/9). 
 
Ia mengatakan, menekan angka stunting dimulai dari generasi muda untuk berjanji dalam menjalin hubungan keluarga kecil atau pernikahan. 
 
Setelah menikah, perlu adanya hubungan harmonis dan memperhatikan asupan gizi dan vitamin yang cukup bagi istri yang sedang hamil muda. 
 
"Perlu juga perhatian dari orang tua dan mertua dalam mengingatkan kondisi janin, sehingga anak menjadi sehat," kata politisi Partai Gerindra itu. 
 
Apabila ini sudah terjadi, tambah Ade, maka anak yang lahir menjadi sehat dan angka stunting di daerah tersebut bisa dizerokan. 
 
Ia mengakui, Pasaman angka stuntingnya saat ini sangat jauh dari terkendali, karena memiliki angka yang tinggi, yakni 30, 2 persen. 
 
Untuk itu, perlu penanganan khusus dan serius secara bersama-sama agar angka stunting di Pasaman dapat diturunkan dan mencapai targer nasional, yakni sebesar 14 persen. 
 
"Permasalahan stunting jadi perhatian khusus dari pemerintah pusat dalam menurunkan angka tersebut. Semua pihak di Pasaman harus benar-benar bekerja keras untuk menekan angka stunting di daerah ini," katanya. 
 
Sementara, Koordinator KS/PK Badan Kependudukam Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumbar, Drs. Budi Mulia, M.Si mengatakan stunting merupakan kegagalan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dan infeksi yang berulang. 
 
"Stunting dalam jangka panjang tidak ditindaklanjuti akan berdampak terhadap kesehatan anak," katanya. 
 
Ia menambahkan, angka stunting di Sumbar masih tinggi sebesar 23 persen dan ini perlu perhatian bersama dalam menurunkan angka stunting.

Kiat dalam percepatan penurunan stunting dilaksanakan secara Pentaholik. Yaitu, melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi di antar kementerian atau lembaga, Pemerintah Daerah Sumbar, pemerintah daerah kota, kabupaten, pemerintah nagari dan pemangku kepentingan, segenap unsur lapisan masyarakat, unsur pendidikan, pihak swasta dan media.
 
"Kami telah melakukan pemetaan di 19 kabupaten dan kota. Stunting merupakan program prioritas dan telah melakukan aksi nasional," katanya.
 
Dengan kondisi itu, warga diminta untuk melaporkan ke Camat Bonjol atau wali nagari apabila ditemukan kasus stunting. 
 
"Saya berharap dengan kehadiran pada sosialisasi ini bisa sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk menyampaikan ke tetangga, agar calon pengantin tidak terpapar stunting, sehingga sumber daya manusia bakal berkualitas," katanya.

Kepala Bidang Keluarga Berencana Dinas Kependudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Pasaman, Furkan menambahkan prevalensi stunting di Pasaman masih mengalami angka yang mengkhawatirkan, dimana saat ini berada pada prevalensi tinggi diatas 30 persen yakni 30,2 persen. 
 
 "Ada beberapa faktor yang membuat tingginya angka stunting di Pasaman. Diantaranya, gizi yang kurang terpenuhi, pola asuh dan faktor lainnya. Untuk itu, Pemkab Pasaman terus gencar dalam menurunkan angka stunting, yakni membuat Tim Percepatan Penanganan Penurunan Stunting Pasaman dari tingkat kabupaten hingga nagari serta membuat tim pendamping keluarga. Pasaman akan terus berusaha kuat untuk lepas dari cengkraman stunting, Insya Allah Pasaman bisa mencapai angka 14 persen," ujar Furkan.
 
Camat Bonjol, Afnita mengucapkan terimakasih kepada Ade Rezki Pratama dan BKKBN Sumbar yang telah menunjuk Bonjol sebagai lokasi kegiatan ini. 
 
"Stunting adalah problem kita bersama, sosialisasi dan pengarahan kepada masyarakat harus selalu digencarkan. Dalam agenda kali ini, Ilmu yang diberikan sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam menekan angka stunting di daerah ini," kata Afnita.(*)


Wartawan : M. Afrizal
Editor : Benk123

Tag :#pasaman, #gerindra

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com