HOME SOSIAL BUDAYA RANTAU

  • Rabu, 23 Maret 2022

Perempuan Diharapkan Jadi Agen Perubahan Untuk Lawan Paham Radikal

Kepala BNPT, Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, di Banjarmasin, membuka diskusi Peran Perempuan menjadi Agen Perubahan, Rabu (23/3/2022).
Kepala BNPT, Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, di Banjarmasin, membuka diskusi Peran Perempuan menjadi Agen Perubahan, Rabu (23/3/2022).

Banjarmasin (Minangsatu) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan kesiapsiagaan Nasional untuk melawan terorisme. Salah satunya yakni melalui peran perempuan dan anak.

Dalam kegiatan Bidang Perempuan dan Anak yang mengangkat tema “Perempuan Teladan, Optimis dan Produktif (TOP) Viralkan Perdamaian Dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme" tersebut, perempuan diharapkan menjadi agen perubahan untuk melawan paham radikal.

Disampaikan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Aliansyah Mahadi, bahwa kegiatan dari Bidang Perempuan dan Anak tersebut merupakan rangkaian kegiatan Kesiapsiagaan Nasional yang dilakukan oleh BNPT yang dilaksanakan di daerah.

"Untuk merupakan program rutin tahunan BNPT yang dilaksanakan oleh FKPT di daerah," ujarnya, Selasa (22/3/2022), didampingi Kabid Perempuan dan Anak FKPT Kalsel, Dr.Hj.Nida Mufidah, M.Pd.

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala BNPT, Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, di Banjarmasin diikuti para perempuan dari unsur pemerintah, perempuan TNI, Polri, organisasi perempuan, juga muslimah agama.

Aliansyah menjelaskan, pokok pembahasan yang ditekankan yakni bagaimana perempuan bisa menjadi agen perubahan dalam melawan terorisme.

Hal tersebut juga sesuai dengan survey yang dilakukan oleh BNPT tahun 2020 dimana index potensi radikal tersebut cenderung lebih tinggi di kalangan perempuan, masyarakat urban dan anak muda. "Jadi konteksnya dengan kegiatan ini sudah sangat jelas, kita mengharapkan perempuan sebagai agen perdamaian, memiliki literasi digital dan kemampuan untuk mengembangkan itu," jelasnya.

Ia berharap dengan kegiatan tersebut peran perempuan di Kalsel khususnya harus benar-benar bisa menjadi agen perubahan. Perempuan bisa memanfaatkan sosial media, yang sering digunakan sebagai wadah paham radikal tersebut. Disini peran perempuan tersebutlah yang sangat diharapkan untuk bisa melakukan pencegahan paham radikal dan terorisme.

"Jadi disitu harus benar-benar diperhatikan. Karena saat ini yang sangat rentan terpapar paham radikal itu adalah remaja," sambungnya. Terlebih diketahui saat ini pengguna sosial media ini adalah anak-anak muda, generasi melenial hingga generasi Z.

"Peranserta perempuan untuk mencegah paham radikal melalui media sosial itu mungkin tentu salah satu upaya bagaimana Ibu atau perempuan mampu mendidik anaknya dari masa tingkat PAUD hingga ke level yang lebih tinggi," pungkasnya.


Wartawan : Rilis/Bnpt
Editor : ranof

Tag :#Perempuan rentan terpapar paham radikalisme #Perempuan harus jadi agen perubahan #Fkpt Kalsel #Bnpt #Sumbar

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com