HOME OPINI OPINI

  • Jumat, 25 November 2022

Orientasi Belajar Bagi Pelaku UMKM

Berdayakan Mahasiswa
Berdayakan Mahasiswa

Orientasi Belajar Bagi Pelaku UMKM

Oleh: Dr. Susiana*

 

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang ditentukan denngan penggunaan kreativitas demi peningkatan kinerja usaha. Demi keberlanjuran usahanya UMKM harus melakukan beberapa usaha.   Salah satu kunci untuk bisa mempertahankan keberlanjutan usaha sebuah UMKM adalah tingkat kinerja usaha. Pengukuran kinerja dapat dilakukan baik aspek keuangan dan non keuangan (Susiana, 2018). Usaha yang dilakukan oleh UMKM salah satunya adalah dengan melakukan pembelajara, Pembelajaran terhadap hal-hal yang baru yang belum digunakan oleh usaha lain, Usaha tersebut berorientasi kepada pembelajaran.

Orientasi belajar merupakan suatu usaha untuk membentuk pribadi yang memiliki keyakinan ataupun kemampuan yang dibutuhkan secara konsisten sehingga mampu menghasilkan pengetahuan untuk memanfaatkan peluang pasar. Menurut Mahmoud et al., (2016) orientasi belajar sebagai kemampuan organisasi yang mempengaruhi organisasi untuk mengadopsi ide, proses, produk, sistem, dan layanan baru. Orientasi belajar juga secara proaktif mengukur sejauh mana kepercayaan anggota suatu perusahaan karena dapat hal tersebut memberikan manfaat dalam mencapai kinerja yang maksimal.

Usaha yang dilakukan oleh usaha ayam geprek ICHA adalah dengan melakukan orientasi belajar. Usaha geprek ICHA melakukan orientasi pembelajaran dengan cara melakukan beberapa inovasi seperti : Menambah keragaman macam produk ayam geprek yang awalnya menggoreng ayam geprek  seperti biasa sekaran dengan cara membakar dan menggoreng dengan dilumuri telur.  Inovasi untuk sambalnya yang sebelumnya menyediakan  sambal pedas dan sambal manis sekarang ditingkatkan dengan menggunakan cabe hijau dan sambal matah. Hal ini dilakukan supaya konsumen dapar menikmati dengan rasa yang berbeda. Hal ini dilakukan guna  meningingkatkan kinerja usaha.

  Para pelaku usaha dapat meningkatkan usahanya dengan melakukan inovasi produk. Pelaku usaha harus bisa mendapatkan keragaman produk dan mengikuti perkembangan zaman serta mengikuti selera konsumen guna peningkatan hasil dengan melakukan inovasi.Orientasi belajar merupakan usahan dilakukan dengan salah satunya dengan inovasi. Baik dari segi produk, pemasaran dan pelayanan.  

Menurut Oktavio., et al (2019) Orientasi belajar juga merupakan salah satu sumber daya terpenting. Hal ini menunjukkan bahwa orientasi belajar telah diakui sebagai proses kunci yang berkontribusi signifikan terhadap keberhasilan suatu usaha. Oleh karena itu, suatu perusahaan memerlukan anggota yang kompeten dan upaya pembelajaran untuk menilai informasi pasar, perubahan teknologi dan banyak lainnya dari sumber daya eksternal. Terlebih lagi, anggota perusahaan tersebut haruslah memiliki kemampuan untuk menciptakan pengetahuan baru yang lebih cepat daripada para pesaingnya. Orientasi belajar juga mengacu pada kegiatan organisasi dalam menghasilkan, menafsirkan, dan memanfaatkan serta menyimpan informasi dan pengetahuan untuk keunggulan bersaing (Wahyuni dan Giantari, 2019). Orientasi belajar memberi petunjuk kepada suatu perusahaan agar dapat melawan asumsi lama t(entang pasar dan bagaimana mengatur untuk mencapai tujuan perusahaan.

Sedangkan  Susiana, et al., (2022) dalam penelitiannya menemukan bahwa orientasi belajar tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja usaha. Hal ini berarti usaha yang hanya berorientasi belajar belum tentu akan meningkatkan kinerja usaha. Usaha disibukkan untuk belajar sehingga kerja usaha tidak terperhatikan.   Hal ini berarti orientasi pembelajaran tidak menjamin meningkatkan usaha jika tidak dibarengi oleh inovasi. Inovasi sangat dibutuhkan sekali demi dapat bersaing dipasaran.

 

*Dosen Fakultas Ekomoni Payakumbuh dan Ketua Tim Pengabdian Membantu Mitra Berkembang LPPM Universiras Andalas


Tag :#Opini #Susiana

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com