HOME OPINI DIDAKTIKA

  • Jumat, 7 Juli 2023

Merantau Dalam Karya Sastra:Perjalanan Mencari Makna Dan Identitas

Opini Bahren
Opini Bahren

Merantau dalam Karya Sastra:Perjalanan Mencari Makna dan Identitas

Oleh: Bahren*

 

Merantau, selain sebagai fenomena migrasi yang mengakar kuat dalam budaya Indonesia, ia telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak karya sastra. Dalam sastra, merantau sering kali diangkat sebagai tema utama atau menjadi latar belakang yang kuat untuk menggambarkan perjalanan fisik dan batin karakter tokoh utama, serta pencarian identitas dalam berbagai konteks. Beberapa karya sastra menyoroti perjalanan yang penuh tantangan dan rintangan, sementara yang lain mengilustrasikan semangat petualangan dan pertumbuhan pribadi yang dihasilkan dari merantau.

Merantau Upaya Pencarian Diri dan Identitas

Karya sastra sering menggunakan merantau sebagai alat untuk menjelajahi perjalanan batin karakter tokohnya, di mana mereka mencari identitas dan tujuan hidup mereka. Perjalanan jauh dari kampung halaman menjadi sarana untuk karakter menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang mendalam tentang siapa mereka sebenarnya, hubungan mereka dengan lingkungan, dan makna kehidupan mereka. Novel "Pulang" karya Leila S. Chudori, misalnya, merantau menjadi medium yang membantu karakter utama menggali sejarah keluarganya dan mengungkap lapisan-lapisan identitas yang tersembunyi.

Novel ini mengisahkan sejarah keluarga yang terjalin di tengah pergerakan politik dan perantauan. Merantau menjadi medium bagi karakter utama, Dimas Suryo, untuk meretas lapisan-lapisan sejarah dan identitas keluarganya. Novel ini menggambarkan bagaimana perantauan mempengaruhi konstruksi identitas, sekaligus menyelidiki rasa keterikatan dengan tanah air.

Dimas Suryo sebagai tokoh utama digambarkan sebagai seorang redaktur kantor berita Nusantara. Yang harus terpisah jauh dari keluarga demi menghindari situasi politik yang memanas di Indonesia ketika itu. Konflik demi konflik dilaluinya untuk dapat menemukan jati dirinya sebagai seorang Dimas Suryo dan sebagai seorang Indonesia.

Ajaran tentang Tantangan dan Pengorbanan

Pada karya sastra yang lain merantau juga sering digambarkan sebagai perjalanan yang penuh dengan tantangan dan pengorbanan. Dalam banyak karya sastra, karakter yang merantau mengalami kesulitan finansial, kehilangan rasa keterikatan dengan tanah air, serta kesulitan beradaptasi dengan budaya yang berbeda. Novel "Cerita Dari Blora" karya Pramoedya Ananta Toer adalah salah satu contoh yang menggambarkan bagaimana merantau dapat membawa penderitaan dan keterasingan. Pengalaman perantauan dalam karya ini membawa penderitaan dan pertentangan batin, mengilustrasikan dampak yang dalam dari migrasi.

Pertumbuhan dan Perubahan

Namun, merantau juga menjadi perjalanan pertumbuhan pribadi yang penting bagi karakter dalam karya sastra. Karakter sering kali mengalami perubahan dalam pandangan hidup, pola pikir, dan nilai-nilai mereka ketika mereka terpapar dengan realitas baru. Ini dapat dilihat dalam novel "Saman" karya Ayu Utami, di mana perantauan menjadi sarana untuk karakter-karakter muda mengalami transformasi dalam pandangan politik dan sosial.

"Saman" karya Ayu Utami Merantau juga merupakan elemen penting dalam novel "Saman," di mana karakter-karakter muda melakukan perjalanan untuk menemukan jati diri dan tujuan mereka. Pengalaman perantauan dalam novel ini mengubah pandangan mereka terhadap politik dan kehidupan sosial, sekaligus mencerminkan proses pertumbuhan pribadi

Merantau dan Pelajaran Tentang Makna Budaya dan Tempat

Merantau juga menciptakan peluang bagi penulis sastra untuk menjelajahi makna budaya dan tempat. Dalam puisi dan cerita pendek, penulis dapat mendeskripsikan lanskap yang berbeda, aroma, dan cita rasa yang ditemui oleh karakter saat merantau. Ini memberikan dimensi tambahan pada narasi dan membantu membentuk pengalaman pembaca terhadap perjalanan karakter. Novel "Surat Dari Praha" karya Kuntowijoyo Novel ini membawa pembaca dalam perjalanan seorang mahasiswa yang merantau ke Praha, Czechoslovakia, untuk melanjutkan studi. Dalam karya ini, merantau menjadi medium untuk menjelajahi pemahaman karakter terhadap dunia dan refleksi mengenai kampung halaman.

*Dosen Sastra Minangkabau FIB Unand


Tag :#Opini #Didaktika #Minangsatu

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com